***
Ara dan Adit sedang bercanda gurau di rumah Ara. Sepulang sekolah Adit langsung kerumah Ara mereka melakukan banyak hal mulai dari bernyanyi, bermain tebak-tebakan, bercerita, dan yang terakhir kini mereka berniat memakai masker.
Ini sudah menjadi rutinitas mereka berdua, setiap minggunya mereka pasti akan menghabiskan waktu bersama. Bahkan dulu sewaktu SMP hampir setiap hari Mereka selalu bersama. Karena sudah lama tidak bersama-sama akhirnya Adit dan Ara memutuskan untuk full time berdua hari ini dengan melakukan banyak hal.
"Ayo Dit kita maskeran!" ajak Ara antusias.
"Hm gimana gue bisa nolak coba?" jawab Adit menyetujui ajakan Ara. Melihat wajah ceria itu Adit tidak tega untuk menolak.
Ara tersenyum senang Adit memang tidak pernah mengecewakan sedari kecil apa pun yang di inginkan Ara pasti di penuhinya. Adit persis seperti Daddy dan Nico sangat menyayangi Ara dan selalu menuruti keinginan gadis manja itu.
"Oke kamu tunggu dulu disini aku siapin maskernya!"
"Ehh nggak! mending kamu sana cuci muka biar bersih!" suruh Ara.
Adit pun hanya mengangguk.
Ara pergi ke kamar untuk mempersiapkan maskernya dengan senyum yang selalu menghiasi bibir tipis berwarna merah muda itu. Gadis itu bahagia karena sudah lama dia tidak menghabiskan waktu berdua dengan Adit.
Setelah selesai Ara menghampiri Adit yang sudah duduk di sofa. Wajah pria itu masih basah karena habis mencuci muka. Ara mengambil tisu dan langsung mengelap wajah Adit yang basah. Setelah selesai gadis itu mengambil bando berwarna pink miliknya dan hendak memasangkannya kepada Adit.
Adit segera menahan tangan Ara. "Weyy apa itu?" tanya nya panik.
"Ini bando," jawab Ara enteng.
"Jangan bilang itu buat gue ya Ra. Pliss dehh gue cowok masa pake bando pink gitu geli oy!!" ujar Adit sambil melirik was was bando yang ada di tangan Ara.
Ara mengecutkan bibirnya tanda kesal. "Ini buat ngehalangin rambut kamu biar gak ngeganggu kalo lagi maskeran."
"Ya tapi kan gak warna pink juga kali Ra?" bantah Adit tidak terima.
"Ahh kamu mah dulu juga sering kok aku pakein ini."
"Ya itu gue masih kecil mau-mau aja asal lo seneng tapi kan sekarang udah gede malu Ra!"
"Yaudahh gak usah maskeran gitu aja susah!" rajuk Ara sambil berjalan menuju tangga dengan menghentak-hentakkan kaki.
Adit tekekeh kecil, Ara terlihat sangat menggemaskan ketika sedang marah. Kalau sudah seperti ini terpaksa dia harus merelakan diri memakai bando berwarna pink itu dari pada harus melihat gadis itu marah dan mendiamkannya.
"Aww!!"
Adit tersentak karena teriakan itu.
"Aarrgghhh Mommyy Ara jatuhh!!"
Terdengar suara terikan yang cukup keras, membuat Adit seketika panik dan langsung bergegas menghampiri Ara. Entah apa yang terjadi pada gadis manis itu sampai berteriak kencang memanggil mommynya.
Adit melihat Ara duduk di lantai dengan membelakangi Adit. Ahh ralat bukan duduk sepertinya gadis itu terduduk dilantai karena jatuh.
"Lo kenapa?" Adit memegang punggung Ara membuat gadis itu berbalik menghadap Adit.
Adit terkejut melihat mata berkaca Ara dengan segera pria itu menangkup kedua pipi Ara.
"Heyy! Are you okay? Mana yang sakit?" tanya Adit lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Araselly
Teen Fiction(End) Revisi ~~~ Araselly Salsabela "Mencintaimu adalah keinginanku, dan memilikimu adalah dambaanku." Ganendra Aditya Putra "Kau telah pergi, dan lukanya membuat aku tidak bisa berjalan seperti dulu lagi." ~~~ 💙💙 Happy reading Jangan lupa mampir...