Tiga

660 175 29
                                    

***

"Ara udah berencana gak mau ngomong sama abang selama seminggu kalo abang telat datang lagi," ucap Ara saat sudah berada didalam mobil Nico.

"Kamu ini ada-ada aja," ucap Nico sambil menggeleng-gelengkan kepala karena kelakuan adiknya ini.

"Ohh iya Ra, Adit dimana kok jarang keliatan sekarang? Biasanya dia selalu nungguin kamu sampe abang jemput?" Tanya Nico heran karena sudah lama tidak melihat Adit.

"Tadi dia duluan katanya ada urusan penting," jawab Ara seadanya.

Nico Hanya mengangguk saja.

***

Sesampainya dirumah Ara hanya diam dikamar karena tidak ada yang harus dia lakukan rasanya sangat membosankan. Akhirnya Ara memutuskan untuk pergi ke toko buku.

"Bang temenin Ara ya!" pinta Ara kepada Nico yang sedang bermain game.

"Mau kemana Ra?" tanya Nico tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.

"Toko buku, novel Ara udah habis kebaca semua," jawab Ara.

"Kamu minta temenin Adit aja gih! abang lagi ngegame ini!" suruh Nico sedangkan Ara sudah cemberut kesal.

"Jadi abang gak gitu mau nagnterin Ara?" Ara sudah mulai kesal.

"Bukannya gak mau Ra. Tapi ini nanggung banget," jawab Nico sambil tetap fokus dengan ponselnya.

Kerena kesal Ara pun langsung mengambil paksa ponsel Nico.

"Ra!" Nico memperingatkan.

"Apa? mau marah hah? mau Ara laporin sama Mommy dan Daddy karena gak ngikutin kemauan Ara," ancam Ara.

"Oke fine, sekarang kamu ganti baju dulu." pasrah Nico.

"Arrghh sayang abang." Ara langsung mencium pipi kiri Nico dan langsung bergegas mengganti baju.

'Sial gimana bisa abang nolak keinginan kamu Ra. Kamu kesayangan abang. Bagi abang kebahagiaan kamu dan mommy adalah yang terpenting.' Batin Nico.

Nico memang pria yang selalu lembut kepada wanita apalagi dengan dua wanita yang paling disayanginya didunia ini, Stella-Mommy nya dan Ara, gadis yang sangat manja. Apapun ke inginan kedua wanita itu sebisa mungkin Nico akan menurutinya.

***

Setelah berjam-jam memilih novel akhirnya selesai juga dan sekarang Ara dan Nico memutuskan untuk makan di restoran.

Saat sedang memilih tempat Ara tidak sengaja melihat dua sejoli dan postur tubuhnya tidak asing lagi. Dan benar saja ternyata itu Adit dan Dinda.

'Kenapa mereka gak ngajak aku ya?' Batin Ara.

"Ra itu Adit sama temen baru kamu itu kan?" suara Nico menyadarkan Ara dari lamunannya.

"Iya bang yuk kita samperin!" ajak Ara.

"Kok kalian pergi berdua? Gak ngajak aku?" Rajuk Ara dengan wajah cemberut saat sudah berada di depan Adit dan Dinda.

Mereka terlihat terkejut. Dan akhirnya Adit tersenyum dan langsung Ber-tos ala pria dengan Nico. Pria itu mengabaikan sejenak Ara yang sepertinya sedang merajuk itu.

"Apa kabar bang? ayo duduk!" tanya Adit sambil mempersilahkan Ara dan Nico duduk.

"Gue baik," jawab Nico Seadanya.

"Em bang kenalin ini temen baru kita namanya Dinda." Adit memperkenalkan dinda kepada Nico.

"Haii bang! salam kenal gue Dinda!" Sapa Dinda ramah sambil mengulurkan tangan.

ArasellyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang