Delapan

480 113 9
                                    

***

Toktok.. Tokk..

Terdengar suara ketukan pintu. Ara segera keluar untuk membukakan pintu. Terlihat Dinda dan Adit sudah datang kerumahnya.

Ara tertawa kecil dan langsung mempersilahkan Adit dan Dinda masuk.

"Siapa yang datang sayang?" tanya Stella.

"Assalamualaikum Mom," ujar Adit.

"Heyy! Waalaikumsalam sayang. Apa kabar?" Mommy memeluk Adit. Pria itu sudah dianggapnya seperti putra sendiri.

"Adit baik. Mom Sendiri?" tanya Adit tersenyum.

"Emm Adit Bisa lo minggir! Ini giliran gue buat kenalan sama Mom!" Dinda mendorong Adit agar sedikit mejauh.

"Haii tante kenalin aku Dinda Bestienya Ara dan Adit." Dinda memperkenalkan diri.

"Hallo Dinda saya Stella kamu bisa memanggil saya Mom seperti Adit dan Ara." jawab Mommy ramah.

"Jadi, apakah Mom mau menjadikanku menantu Mommy?" tanya Dinda. Sedangkan Ara dan Adit hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Dinda.

"Ahh sebaiknya kita duduk dulu sayang!" ajak Mommy. "Dan apakah kamu mau dengan putra Mom yang sangat menyebalkan itu?"

"Aku mau Mom! Lagian bang Nico itu ganteng dan yang terpenting dia kaya," canda Dinda dan yang lain pun langsung tertawa.

"Aishhh asik berdua." sebal Ara karena di anggurkan oleh Mommynya.

Dinda hanya mengabaikan Ara. Dan lanjut bercanda gurau dengan Mommy.

"Asik berdua." cebir Ara lagi.

"Ya seharusnya gue yang lagi bercanda sama  Mommy," tambah Adit.

"Dinda anaknya emang mudah bergaul dan bikin nyaman ngobrol sama dia.

"Iya bener dia asik orangnya."

"Assalamualaikum," ucap Nico.

Pria itu menyalami tangan Mommy.

"Aduh kayanya calon suami Dinda udah pulang Mom." Nico langsung melongo mendengar ucapan Dinda.

"Kalau gitu Dinda mau gabung sama Adit dan Ara dulu."

"Kamu bisa tetap disini sayang!" ujar Mommy.

"Aishhh Mom gak ngerti. Dinda tuh sebenernya gugup karena ada bang Nico!" Bisik Dinda yang masih bisa di dengar Nico.

'Lucu'. Batin Nico.

"Yasudah kalau begitu."

Dinda berjalan menjauh menghampiri Adit dan Ara.

***

Saat Sampai di taman belakang Dinda melihat Adit dan Ara sedang tertawa bersama. Terlihat Adit mengelus kepala Ara dengan sayang. Dinda tersenyum, 'Hmm FriendZone cocok banget'. batin Dinda.

"Wahhh asiknya," ujar Dinda langsung duduk diantara Adit dan Ara.

"Heh dasar!," gerutu Adit.

"Dinda ihh kamu ganggu aja," sebal Ara.

"Ciee-ciee," goda Dinda.
"Gue ganggu ya? emang lagi ngomongin apa sih? masa depan ya?" goda Dinda lagi.

Ara hanya tersenyum dengan pipi memerah.
Sedangkan Adit Langsung meluku kepala Dinda.

"Ngawur."

"Aww lo bener-bener ya mau gue hajar lo?" marah Dinda.

Adit menjulurkan lidah dan tentu saja itu membuat emosi Dinda memuncak.

ArasellyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang