***
Keesokan harinya Ara pergi ke sekolah dengan Adit, dia benar-benar tidak mau jauh dari Adit karena takut dengan kejadian kemarin. Saat mereka sedang dalam perjalanan ke sekolah Ara melihat cowok yang menamparnya kemarin.
"Ditt itu Ditt itu cowok yang nampar aku kemarin," Ara mengadu kepada Adit.
"Jadi dia orangnya?" tanya Adit memastikan Ara hanya mengangguk.
Bughh..
Tanpa aba-aba langsung saja Adit menghampiri dan menonjok cowok itu, jadi dia orang yang sudah berani menyakiti Ara sahabat kecilnya. Aldo namanya, dia adalah musuh Adit. Dulu Adit sempat ada masalah dengan cowok ini, dan ternyata di adalah orang yang menyakiti Ara.
Bugh..
"BAJINGAN!" Umpat Adit kasar.
Dan Aldo pun tak tinggal diam, dia membalas pukulan Adit. Akhirnya terjadilah perkelahian antara keduanya.
"Masalah lo sama gue apa hah?" marah Aldo.
Dia merasa tidak terima karena diserang secara tiba-tiba. Dan seketika tatapannya bertemu dengan gadis yang kemarin dia tampar.
"Ohh jadi karena cewek cengeng itu?" Aldo menjawab pertanyaannya sendiri dengan senyum mengejek.
"Mending lo tutup mulut sialan lo itu!!" marah Adit.
"Udah Dit udahh!"
Ara sudah ketakutan karena Adit dan Aldo tidak berenti bertengkar. Tetapi teriakan Ara sama sekali tidak di pedulikan oleh Adit karena dia sudah benar-benar emosi.
Aldo sudah kewalahan melawan Adit yang sudah seperti singa mengamuk. Akhirnya karenaa tidak ingin mati konyol ditangan Adit dia mendorong Adit kejalan tepat saat ada mobil melintas.
Dan Brakkkk!!!
Hantaman keras terdenga.
Seketika tangis Ara langsung pecah saat melihat Adit terbaring di jalan dengan darah yang sudah mengalir deras dari kepalanya benturan itu sangat keras.
"TOLONGG! !TOLONGG!!" Teriak Ara histeris.
"Adittt... Bangun Adittt.. Hikksss... maafin akuu!!! Haa-russnya.. Aku gak usahhh ngaduu sa-maa k-ammuuu... Hikss... Pa-addahall in-ii cuma masalah kecill hiksss... Bb-aangunn!! Aditt..." Ara menangis sesenggukan.
"Tolong!!" teriaknya lagi. Tak lama banyak orang datang menolong dan Adit di bawa ke rumah sakitt.
Sekarang Adit sedang di tangani dokter Ara masih menangis terisak dan merasa sangat menyesal.
"Sayang!" itu suara mommy langsung saja Ara berhambur kepelukan Stella.
"Adit momm!! Ara salahh hikss... Ara udah bikin Adit celaka," ucap Ara di sela tangisnya.
"Sebenarnya apa yang terjadi Ra?" tanya Nico.
Ara pun menjelaskan semuanya "Ini salahhh Hiks.... salah Ara bang harusnya Ara gak usah ngadu samaa Aditt hikss.."
"Tenang sayang ini bukan salah kamu Adit pasti sembuh kok." Adam-Daddy Ara. Menenangkan Ara.
Setelah menunggu berjam-jam akhirnya dokter keluar dan Alhamdulillah Adit Selamat tapi terdapat benturan yang lumayan keras dikepalanya dan kakinya patah, itu benar-benar membuat Ara terpukul dan sangat merasa bersalah. Walau sudah berkali-kali Adit mengatakan bahwa itu hanya kecelakaan dan bukan kesalahan Ara tapi tetap saja dia menyesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Araselly
Teen Fiction(End) Revisi ~~~ Araselly Salsabela "Mencintaimu adalah keinginanku, dan memilikimu adalah dambaanku." Ganendra Aditya Putra "Kau telah pergi, dan lukanya membuat aku tidak bisa berjalan seperti dulu lagi." ~~~ 💙💙 Happy reading Jangan lupa mampir...