Vote dulu sebelum baca ya guys💙
Btw ini udah mau masuk konflik paling 1-3 part lagi, tunggu aja kejutan nantinya, oke jadi ikutin terus cerita ini💙***
Setelah seminggu libur kini siswa-siswi high school kembali ke rutinitas seperti biasa sama juga halnya seperti Ara. Gadis dengan mata coklat dan rambut di gerai bebas itu berjalan menuju meja makan untuk sarapan.
"Pagi Dad, Mom!" Sapa Ara sambil mencium pipi kedua orang tuanya.
Itulah kebiasaan nya setiap pagi, Ara adalah gadis yang sangat manja, cengeng dan sangat tergantung kepada orang lain.
"Pagi!" jawab Mommy sedangkan Daddy hanya tersenyum.
Meskipun kedua orang tuanya bekerja, gadis itu tidak pernah marah ataupun sebagainya, walaupun manja gadis itu sangat pengertian akan kesibukan orang tuanya. Karena Ara merasa kasih sayang yang dia dapatkan sudah jauh lebih dari cukup, lagi pula Daddy dan Mommy nya bukan tipe orang tua jika bekerja akan lupa pada keluarga, see? apa alasan nya untuk marah bukan?
"Pagi abang!" ujarnya sambil berjalan untuk duduk di sebelah Nico.
"Hmm," balas Nico.
Setelah sarapan Ara pamit untuk pergi kesekolah begitu juga dengan Nico akan pergi kuliah.
"Hari ini Ara ingin berangkat dengan Daddy?" Tanya Daddy.
Ara memandang Nico sebentar sebelum kembali berkata. "Ara bareng abang aja Dad,"
"Ya sudah terserah kamu,"
"Ara berangkat Dad, Mom!" pamit Ara menyalimi orang tuanya. Begitu juga dengan Nico.
***
Mobil Nico berhenti tepat di depan sekolah Ara.
"Ara berangkat, bye bang!" pamit Ara hendak keluar mobil.
"Raa!" gerakan Ara terhenti karena panggilan Nico.
Ara berbalik, gadis itu mengerutkan mengernyit bingung.
Seakan mengerti Nico pun kembali bersuara. "Duduk dulu abang mau ngomong!"
Dengan masih bingung Ara pun menurut. "Kenapa bang?" tanya nya.
"Kamu udah kelas XI kan sekarang? udah gede, udah cukup main-mainnya waktunya serius sama mimpi kamu, banggain Daddy dan Mommy!" ujar Nico serius.
Sebuah senyum terukir di bibir tipis Ara. "Iya Ara gak bakal main-main Ara janji akan buat Dad, Mom dan abang bangga," ujar Ara yakin.
"Mungkin bagi kebanyakan orang ini baru kelas XI belum saatnya untuk serius, tapi bagi abang ini saatnya kamu fokus sama sekolah kamu untuk kejar impian kamu. Abang percaya sama kamu, semangatt!" ujar Nico sambil menepuk singkat puncuk kepala Ara.
"Iya bang, Ara masuk dulu ya bye!"
***
Ara berjalan di koridor yang masih terbilang sepi, maklum ini masih lumayan pagi, Ara adalah tipe gadis yang selalu berangkat kesekolah lebih awal.
Ara gadis dengan rambut di gerai itu tersenyum kala bertemu dengan kakak kelas ataupun adik kelas yang menatapnya. Gadis dengan mata coklat ini terkenal dengan sikap manja dan ramahnya.
Ara termasuk adik kelas yang sangat populer selain karena parasnya yang cantik Ara juga gadis yang sampai sekarang terbilang sebagai gadis pertama yang paling dekat dengan sosok Ganendra Aditya Putra. Pria yang menjadi incaran setanario sekolah.
Saat tepat didepan pintu kelas Ara melihat Adit dan Dinda sedang berpelukan.
Degg..
Senyum yang tadinya menghiasi bibir tipis gadis itu kini lenyap sudah, digantikan dengan tatapan sendu. Ara merasakan hatinya berdenyut melihat drama romantis didepannya ini, bagaimana tidak? Adit dan Dinda sedang berpelukan, catat oyy berpelukan!! Bahkan sesekali Adit mengelus puncuk kepala Dinda seakan menenangkan gadis berambut sebahu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Araselly
Teen Fiction(End) Revisi ~~~ Araselly Salsabela "Mencintaimu adalah keinginanku, dan memilikimu adalah dambaanku." Ganendra Aditya Putra "Kau telah pergi, dan lukanya membuat aku tidak bisa berjalan seperti dulu lagi." ~~~ 💙💙 Happy reading Jangan lupa mampir...