Sembilan belas

277 29 12
                                    

***

Ara meneteskan air mata haru mendengar nyanyian kelas XII mereka ikut merasakan kesedihan. Adit mentap Ara yang sudah menangis.

"Ck, lo cengeng banget sih," ujar Adit.

Tangan besar itu menghapus pelan air mata yang terus menetes dari mata indah itu.

"Hiks kokk- sedihh.. Yaa," jawab Ara.

Entah kenapa Ara merasakan kesedihan, entahlah rasanya seperti ada yang mengganjal di hatinya. Tetapi, secepat mungkin dia tepis pikiran itu, aku kan emang baperan dan cengeng pikirnya.

Adit tertawa kecil melihat Ara yang sedang menangis, dia akui acara ini benar-benar mengharukan, tidak hanya Ara yang menangis banyak juga adik kelas lainnya yang ikut merasakan haru bahkan menangis karena acara ini.

Apalagi saat Galang mantan ketua osis berteriak mengucapkan kata perpisahan dan semoga bisa mencapai tujuan.

Adit melirik Dinda yang terlihar biasa saja, pria itu menggelengkan kepalanya pelan, gadis dengan rambut sebahu itu bukan gadis biasa.

"Apa lo liat-liat?" sinis Dinda. Adit hanya memutar bola matanya malas, enggan untuk berdebat dengan Dinda.

Manik hitam pekat itu kembali melirik Ara. Adit membawa Ara kedalam dekapannya, pria itu mengusap pelan puncuk kepala Ara, dan sontak hal itu membuat Ara terdiam dengan debaran jantung yang sangat cepat, pipi chubbynya memerah karena malu.

Adit melepas pelukan nya, setelah itu dengan lembut tangannya tergerak untuk menghapus air mata Ara yang masih tersisa di pipinya.

"Udah jangan nangis!" ujar Adit.

"Aduhhhh gak siang gak malem bosen gue liat ke uwuw-an kalian berdua," ujar Rizky.

"Jomblo diem!" ujar Deni.

"Kayak lo kagak aja bambang,"

"Seenggaknya gue masih ganteng, jadi masih ada keuntungannya. Lah elo? apaan coba?"

"Wahh bener-bener ya lo Den! Muka kek gitu aja di banggain, lo-"

Belum sempat Rizky menyelesaikan ucapannya Dinda sudah menyela. "Sama-sama jelek dan bego jangan sok keras,"  sarkasnya kejam.

Deni dan Rizky melirik kesekitar banyak yang sudah tertawa karena mereka berdua langsung kicep hanya karena ucapan Dinda haha.

"Dinn!" ujar Deni dan Rizky tidak terima.

"What?" tanya Dinda dengan muka sombong seperti tak berdosanya.

"Sekalinya ngomong bikin sakit banget! jlebb! kumenangissss-" Rizky tiba-tiba bernyanyi.

"Gak usah bikin malu bisa?"

Rizky langsung menutup mulutnya saat Chika sudah berbicara, dan yang lain sudah tertawa.

"Jadi kita akan mengumumkan King and Queen kita pada malam hari ini!" 

Terdengar suara MC akan mengumumkan King and Queen tahun ini. Acara ini juga acara yang paling di nanti-nanti oleh para kelas XII karena mereka penasaran siapa kah yang pantas menjadi Raja dan Ratu pada malam hari ini.

"Jadii dia adalah- Siapa hayoo?" 

MC menggantungkan ucapannya membuat para penonton mendesah kecewa.

"Mereka Adalah Galang Marhdika dan Safana Putri Adelia, kepadanya di persilahkan naik keatas panggung!"

"Huaaaaa!!!" para siswa terpekik melihat Galang dan Safana naik keatas panggung. Bisa dibilang mereka berdua memang pasangan favorit high school ini.

ArasellyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang