Enam belas

281 32 7
                                    

***


"Nanti Dinda pasti ganti kok," ujar Dinda dengan senyumnya. Setelah mengatakan itu Dinda langsung berjalan menuju pintu langsung pergi dari rumah Ara.

"Dinnn!! Dindaaa!" teriak Ara berusaha mengejar Dinda.

"Ra!" Nico menahan tangan Ara, langsung saja Ara menyentaknya. Gadis dengan mata coklat itu kembali berhambur kepelukan Mommy.

"Mom!"

"Sshh tenang sayang!" Mommy berusaha menenangkan Ara.

"Nico sebenarnya ada apa ini?" Mommy meminta penjelasan.

Nico terdiam memikirkan kesalahannya. Dia sama sekali tidak bermaksud untuk mengatakan hal kasar kepada Dinda. Tadi dia hanya ingin bercanda, dia sama sekali tidak menyangka candaannya bisa berdampak buruk seperti ini.

"Abang ngomong kasar sama Dinda dan marahin Dinda cuma karena udah jatuhin guci itu Mom," adu Ara.

Mommy tersentak tidak menyangka putranya bisa kasar seperti ini. Stella menatap Nico memninta penjelasan lebih.


Seakan mengerti Nico menelan salivanya pelan. Pria jangkung itu menghela nafas.

"Nico sama sekali gak maksud buat marahin dia Mom, Nico cuma mau ngerjain anak itu, ngeliat muka gugupnya ngebuat Nico gemas sendiri dan berencana untuk mengerjainya."

Nico menghela nafas kembali. "Nico pikir Dinda akan menantang, dia bakal marah balik, mengingat sikapnya yang sangat berani, Nico sama sekali gak nyangka candaan ini akan berdampak buruk seperti ini."

Nico menyesali perbuatannya tentu saja, dia tidak bermaksud untuk melukai hati Dinda, tadi dia hanya gemas melihat Dinda yang kelihatan sangat gugup, dia berniat mengerjai Dinda. Tetapi, malah lain pula yang terjadi¿

"Candaan abang gak lucu!"

"Sorry!" ucap Nico tulus. Pria itu membawa Ara kedalam pelukannya.

"Ara gak mau tau pokoknya sekarang abang harus cari Dinda!"

"Iya Nico, ini sudah malam dia seorang gadis kamu harus segera menyusul Dinda! Mom yakin dia belum jauh," ujar Mommy.

"Dan untung saja Daddy mu sedang tidur kalau tidak bisa habis kamu, karena bisa-bisanya berbicara kasar kepada wanita, Sekarang pergilah!" suruh Mommy.

Perkataan Mommy sangat benar. Adam benar-benar mendidik Nico untuk tidak pernah berakta kasar kepada wanita, Adam mengajarkan kepada Nico untuk selalu berkarta baik kepada wanita seperti memperlakukan Mommy dan Ara.

"Iya Mom, Nico pergi dulu!" pamit Nico.

***

"Sayang tidurlah!" suruh Mommy kepada Ara.

"No! Mom. Ara gak bisa tidur kalo lagi khawatir," jawab Ara.

"Baiklah, setidaknya bisakah kamu duduk diam! jangan mondar-mandir seperti itu!" sepertinya Mommy mulai jengah karena melihat putrinya sedari tadi tidak bisa diam.

ArasellyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang