GUYSS MAAF BENGETT AKU MOHON MAAF YANG SEBESAR-BESARNYA KARENA AKU UP NYA LAMA🙏
RENCANANYA BUAT NEBUS ITU SEMUA AKU PENGEN DOUBLE UP TAPI PAS MAU NULIS PART SELANJUTNYA TIBA-TIBA KEPALAKU PUSING:(AKU UDAH PAKSAIN NULIS SAMPAI SERATUS KATA MALAH MAKIN PUSING, YAHH GAK JADI DOUBLE UP NYA:(
TAPI KALIAN TENANG AJA. SEBAGAI GANTINYA AKU BAKAL UP BESOK, DAN BAKAL USAHAIN BUAT UP SETIAP HARI SAMPAI CERITA INI END MUNGKIN PALING LAMA DUA HARI YEAYY SEMOGA AJA KALIAN SUKA😍
HAPPY READING💙
***
Sekarang mereka semua berkumpul diruang rawat Ara. Sampai detik ini mata gadis itu masih terpejam, belum ada tanda-tanda bahwa gadis itu akan membuka matanya.
"Sayang bangun! ayo bangun Ra! kamu mau minta apa sama abang hm? abang pasti turutin semua kemauan kamu. Tapi kamu harus bangun dulu! kamu harus kuat! abang yakin kamu pasti sembuh!"
Nico yang duduk didekat Ara berujar sembari mengelus lembut puncuk kepala Ara.
"Wake up pliss!"
"Abang?" ujar Ara serak yang baru saja membuka matanya. Gadis itu merasakan kepalanya pusing dan tubuhnya sangat lemah.
"Syukurlah kamu sudah sadar!" ujar Mommy senang.
Sedangkan Daddy pria itu hanya tersenyum tipis, tapi siapa yang tahu di balik senyum tipis itu ada kebahagiaan yang tiada tara. Tapi senyum mereka tiba-tiba luntur saat Ara terlihat kesakitan.
"Kamu kenapa? mana yang sakit sayang?" tanya Mommy panik.
"Daddy panggil dokter dulu!" ujar Daddy langsung.
"Dad!" Ara berusaha untuk tersenyum agar mereka semua tidak khawatir.
"Ara okay! gak perlu panggil dokter. Lagian disini ada abang, jadi kalo Ara pusing sedikit Ara bisa langsung minta obatin sama bang Virgo. Ya kan bang?" ujar Ara sedikit bercanda.
Virgo mendekat dan mengacak gemas rambut Ara. "Gadis nakal! kenapa kamu tidak minum obat dan cuci darah hm? apa kamu senang melihat keluarga mu khawatir."
"Sorry! Ara-"
"Sudah tidak perlu dijawab! sekarang yang terpenting adalah kesembuhan kamu. Mulai sekarang kamu harus istirahat yang cukup."
***
Setelah tiga minggu Ara dirawat dirumah sakit. Akhirnya gadis itu diizinkan pulang. Tapi sudah sebulan lebih gadis itu hanya istirahat dirumah. Ara tidak bisa pergi kesekolah karena kondisinya tidak bisa dibilang baik. Banyak teman sekelasnya bertanya-tanya kemana gadis itu sampai tidak masuk selama ini.
Mereka selalu melontarkan pertanyaan pada Dinda tapi sampai hari ini gadis itu tidak mau menjawab. Dia sama sekali tidak terusik dengan semua pertanyaan itu. Dia juga sekarang lumayan dekat dengan Aldi, setiap pulang sekolah mereka berdua pasti selalu menyempatkan diri untuk menjenguk Ara.
Jangan kalian tanya bagaimana renggangnya hubungan Dinda dan Adit, bahkan sampai detik ini Dinda dan Adit belum bertegur sapa. Jangan lupakan juga tatapan tajam dan penuh kebencian Dinda, yang selalu dilontarkannya pada Adit.
Sedangkan Adit sampai saat ini pria itu selalu merasakan kerisauan dihatinya. Entah mengapa pikiran dan hatinya selalu merasa resah. Semenjak kejadian waktu itu Adit sama sekali belum melihat Ara. Dia sangat khawatir tentang keadaan sahabat kecilnya itu, apa lagi dia sudah benar-benar menyakiti Ara dengan dalam, rasa bersalah sampai detik ini selalu menghantuinya.
Adit selalu bertanya pada Dinda bahkan Aldi. Tapi mereka berdua menutup rapat mulut mereka, dan saat Adit memaksa pasti akan berujung pada pertengkaran. Kalau kalian bertanya kenapa Adit tidak langsung datang menemui Ara. Jawabannya adalah pria itu malu, sangat-sangat malu untuk menampakkan wajah brengseknya didepan Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Araselly
Teen Fiction(End) Revisi ~~~ Araselly Salsabela "Mencintaimu adalah keinginanku, dan memilikimu adalah dambaanku." Ganendra Aditya Putra "Kau telah pergi, dan lukanya membuat aku tidak bisa berjalan seperti dulu lagi." ~~~ 💙💙 Happy reading Jangan lupa mampir...