Changbin berjalan dengan langkah gontai menuju ke ruang kepala sekolah. Detektif Bang terus mengawalnya hingga mereka duduk di salah satu sofa yang ada di dalam ruang kepala sekolah dan segera disambut oleh Detektif Jung dengan ramah. Kedua laki-laki yang usianya lebih tua itu telah siap untuk memulai interogasinya pada Changbin.
"Jadi, kamu pasti sudah tau kan tentang anak perempuan dari Kelas A yang baru saja tewas dua hari yang lalu?" Changbin segera menganggukkan kepalanya dengan ragu-ragu.
"Kudengar kamu sedih karena kematian perempuan itu. Apa kamu punya hubungan spesial dengan dia?" Tanya Detektif Bang. Butuh waktu yang cukup lama bagi Changbin hingga akhirnya laki-laki itu menganggukkan kepalanya.
"Aku suka sama dia dan kami sempat kenalan selama beberapa saat. Aku juga sempat menyatakan perasaanku dan menerima penolakan darinya. Dia bilang karena dia dari Kelas A dan aku dari Kelas F, itu membuatnya cukup malu." Ujar Changbin sampai menghela nafas beberapa kali.
"Lalu setelah itu, bagaimana hubungan kalian?" Tanya Detektif Bang, berusaha untuk mendapat informasi lebih dari Changbin.
"Kami memtuskan untuk berteman. Kadang-kadang aku mengantarnya ke mall, menemaninya berbelanja, menemaninya minum bir, dan masih banyak lagi."
"Minum bir? Bukannya itu masih dilarang untuk usia kalian?" Detektif Jung segera membulatkan matanya. Apa tadi ia tidak salah dengar kalau laki-laki yang ada dihadapannya menyebutkan kata 'bir'?
"Aku tau itu dilarang. Jadi, tolong jangan beritahukan pada sekolah. Lagian tugas kalian hanya menyelidiki kasus ini kan? Bukannya ingin menghukum anak-anak nakal sepertiku..." Balas Changbin. Entah kenapa Detektif Jung sama sekali tidak menyukai perkataan yang baru saja diucapkan oleh Changbin. Laki-laki itu seakan sedang merendahkannya dan pekerjaannya.
"Baik. Kami tidak akan memberitahunya dan memang bukan urusan kami." Ujar Detektif Bang dengan nada santai. "Lalu apa kamu tau kalau dia sempat pacaran dengan Eric Son dari Kelas C?" Changbin segera menganggukkan kepalanya.
"Aku tau dan selama itu aku juga masih dekat dengan Seoyeon. Perempuan itu memang dekat dengan banyak laki-laki di sekolah ini. Itu karena dia ingin membuktikan kalau dirinya lebih baik dari Xiyeon dalam hal primadona sekolah. Aku mengakui kalau dia memang jauh lebih baik dari Xiyeon." Lanjut Changbin.
"Apa kamu juga tau kalau dia sedang hamil? Usia kandungannya sudah sekitar 2 minggu." Changbin segera terdiam.
"Sepertinya kamu belum tau hal ini..." Detektif Bang segera mengeluarkan smirk-nya dan memundurkan tubuhnya untuk menyandarkannya pada sandaran sofa.
"Siapa yang sudah melakukannya?" Changbin menatap kedua detektif yang duduk di hadapannya itu dengan tatapan tajam. Detektif Bang segera mengangkat bahunya.
"Tidak tau. Kami hanya mendapat laporan kalau ternyata dia hamil. Dia overdosis obat penggugur kandungan yang telah bercampur dengan obat lain." Jelas Detektif Bang. "Seharusnya kamu tau siapa yang sudah melakukannya karena kamu dekat dengan dia bukan?" Lanjut Detektif Bang.
"Atau mungkin...kamu sendiri yang sudah melakukannya?" Detektif Bang memajukan tubuhnya dan sekali lagi menunjukkan smirk-nya yang begitu menyebalkan dimata Changbin. Kedua detektif itu sedang mempermainkannya saat ini.
"Aku nggak akan pernah merusak orang yang kucintai. Aku akan cari tahu orangnya dan menghabisinya langsung. Bisa-bisanya dia merusak Seoyeon seperti itu..." Changbin memukul-mukul pahanya untuk menyalurkan rasa kesalnya.
"Apa interogasi ini sudah selesai? Aku ingin kembali ke kelas sekarang." Detektif Bang segera menganggukkan kepalanya.
"Kalau kamu tidak ingin bercerita apapun lagi, kamu bisa kembali ke kelas sekarang. Terima kasih untuk pengakuannya hari ini." Ujar Detektif Bang sambil menyunggingkan senyumnya. Tanpa berkata apa-apa lagi, Changbin segera bangkit dari tempat duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mystery of Class A | 00L
Mystery / ThrillerKelas A, kelas unggulan yang selalu dibangga-banggakan oleh banyak orang, ternyata menyimpan sebuah misteri yang tak banyak diketahui. Satu persatu murid Kelas A tewas dengan cara yang cukup mengenaskan. Jika terus terjadi, maka sudah bisa dipastika...