Epilogue

419 40 11
                                    

Semester baru sebentar lagi akan dimulai. Berdasarkan hasil rapat, secara resmi Seoul Elite School menghapus sistem kelas unggulan mereka dan menyamaratakan semua anak-anak di sekolah mereka. Tidak ada lagi kelas atau murid yang dianak-emaskan. Semuanya akan diperlakukan sama rata tanpa terkecuali.

Tentu saja perubahan itu mendapat sambutan hangat dari para orang tua dan juga murid-murid sekolah itu. Dengan adanya perubahan itu, diharapkan tidak ada lagi persaingan tak sehat ataupun rasa iri karena ketidakadilan. Semua murid bisa merasakan keadilan dan kehidupan sekolah yang menyenangkan.

Selain itu, setelah melewati beberapa bulan lamanya, akhirnya kasus teror Kelas A Seoul Elite School menemui sebuah titik terang. Detektif Bang dan Detektif Jung berhasil menangkap dalang dibalik peneroran kelas tersebut. Sebenarnya bukan dua orang tersebut yang berhasil menangkapnya. Berkat kerja sama antara Mark, Haechan, Eric, dan Hwall, Yeri dan Changbin akhirnya dapat ditangkap oleh Detektif Bang dan Detektif Jung.

Saat ini, kedua orang tersebut sedang menjalani persidangan mereka. Beberapa media dan wartawan telah menunggu di luar ruang persidangan. Mereka ingin tahu, kira-kira hukuman apa yang bakal diterima oleh Yeri dan Changbin atas perbuatan mereka itu. Walaupun mereka masih muda dan belum cukup umur, namun kejahatan mereka tergolong serius. Mereka berdua telah menghilangkan banyak nyawa.

Hukum tidak boleh menutup mata akan hal itu.

Selain hal itu, entah berita dari mana, para wartawan tersebut telah mengetahui bahwa Kim Yeri merupakan anak dari Kim Yun Sang – seorang menteri yang cukup terpandang di negara mereka. Kini tidak hanya balai sidang yang dipenuhi oleh para wartawan. Gedung kementrian juga dipenuhi oleh orang-orang yang haus akan informasi tersebut. Mereka semua ingin mewawancarai Kim Yun Sang terkait anaknya yang merupakan seorang pembunuh.

Mereka ingin tahu bagaimana pendapat Yun Sang tentang kasus teror itu.

"Hentikan semua berita itu! Kasih pernyataan pada mereka bahwa aku tidak ada sangkut pautnya dengan anak itu! Mereka salah orang!" Teriak marah Kim Yun Sang pada anak buahnya.

"B-baik, Pak..." ujar anak buahnya itu terbata-bata. Laki-laki bertubuh jangkung itu segera keluar dari ruang kerja Kim Yun Sang untuk menyampaikan kata-kata Yun Sang itu kepada para wartawan yang ada di depan gedung.

"Anak sialan!" Umpat Yun Sang sambil menggebrak meja kerjanya. Ia yakin sekali bahwa yang menyebarkan berita itu adalah anaknya sendiri – Kim Yeri. Yeri pasti tidak ingin jatuh seorang diri dan membiarkan Yun Sang hidup bahagia.

"Aku harus pastikan dia mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya!" gumam Yun Sang pelan.

Di satu sisi, hakim telah memberi keputusan bahwa Kim Yeri dan Seo Changbin akan menerima hukuman penjara seumur hidup. Walaupun sebenarnya hukuman itu masih belum setimpal dengan perbuatan mereka, tapi sudah tidak ada hukuman lagi yang lebih berat dari hukuman penjara seumur hidup.

Hukuman mati?

Tentu saja hukuman itu sudah tidak berlaku untuk negara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia.

Setidaknya mereka berdua bisa merefleksikan perbuatan mereka di penjara seumur hidup.

Yeri dan Changbin kini dibawa keluar dari balai pengadilan. Para wartawan dan media segera meliput kedua orang itu. Para wartawan itu tampak berdiri berdesak-desakan. Mereka ingin sekali mendapatkan wajah dan suara kedua orang itu. Tapi tentu saja Yeri dan Changbin memilih untuk bungkam dan menyembunyikan wajah mereka dari media dengan menunduk sedalam-dalamnya.

Apa bagusnya masuk televisi dan terkenal sebagai pembunuh?

Sebelum benar-benar keluar dari gedung pengadilan, Yeri bertemu dengan seorang laki-laki yang sudah menunggunya sejak tadi. Yeri segera menghentikan langkahnya, begitu juga dengan dua orang petugas wanita yang mengapitnya.

"Beri aku waktu bicara 2 menit..." pinta Yeri pada dua petugas itu. Kedua petugas itu saling berpandangan sejenak sebelum menganggukkan kepala mereka. Mereka membiarkan Yeri berbicara dengan laki-laki itu di sebuah bangku panjang lalu mulai berjaga di sekitar tempat Yeri itu.

"Gimana? Berita sudah tau kan kalau aku anaknya Kim Yun Sang?" tanya Yeri pada laki-laki itu. Laki-laki itu mulai menganggukkan kepalanya.

"Bagus. Pokoknya aku nggak akan jatuh seorang diri. Aku harus pastikan ayahku itu juga ikut menanggung perbuatannya. Mau membuangku gitu aja? Hah...mana mungkin bisa." ujar Yeri dengan nada yang begitu sinis.

"Kamu yakin bakal baik-baik aja di penjara nanti?" tanya laki-laki itu dengan raut wajah penuh prihatin.

"Tenang aja. Aku nggak akan tinggal di sana selamanya. Aku pasti bakal cari cara untuk bebas dari sana. Kamu nggak usah khawatir. Yang penting kamu tetap lanjutkan perjuanganku untuk menghabisi sisa anak Kelas A ditambah dengan Mark, Haechan, Eric, dan Hwall," ujar Yeri. Laki-laki itu segera mengangguk patuh.

"Tenang aja. Aku pasti bakal lanjutin perjuanganmu. Serahkan semuanya padaku..." balas laki-laki itu. Yeri segera tersenyum simpul lalu mulai memeluk laki-laki itu dengan erat.

"Aku percaya sama kamu kok..."

"...Choi Yeonjun..."

Hayoooo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hayoooo..

Kaget nggak kaget nggak??

Kaget lah masa enggak. Wkwkwk

Btw guys, setelah chapter ini seperti biasa aku ada part "Salam Author". Mungkin kalian yang kepo tentang aku dan butuh penjelasan, bisalah dibaca. Hehehe...kalian juga bisa tanya-tanya di sana dan kasih kesan pesan kalian selama baca ceritaku ini.

See youuu😘😘

Mystery of Class A | 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang