[8.7] : Perekaman Bukti

261 47 24
                                    

2 Jam Sebelum Kejadian

"Dengarkan aku sekarang..."

Eric yang sedang bersantai di dalam kamarnya tiba-tiba saja mendapat panggilan telepon dari Mark. Ia segera mengangkat panggilan telepon itu tanpa berpikir panjang lagi.

"Dalam 30 menit ke depan, Changbin dan partnernya akan menyebarluaskan berita tentang hasil ranking Kelas A semester ini ke anak-anak Kelas A. Aku nggak tau apakah itu hasil yang asli atau mereka membuat-buatnya. Yang jelas, setelah berita itu tersebar, Changbin dan partnernya akan mulai mengamati gerak-gerik target mereka."

"Tugasmu dan temanmu adalah mengikuti Changbin, sedangkan aku dan Haechan akan mengikuti yang satunya. Aku akan kirimkan lokasi keberadaan Changbin. Kita harus bergerak sekarang. Tolong beritahukan temanmu tentang hal ini karena masih banyak yang perlu kukerjakan."

"Oke. Aku akan segera pergi sekarang." Setelah berkata seperti itu, Mark segera menutup panggilan teleponnya. Eric sendiri langsung mengantongi ponselnya, menyambar jaket denimnya, dan segera pergi menjemput Hwall.

Eric memilih untuk menaiki motornya selama menjalankan misi walaupun ia masih belum memiliki SIM. Tak butuh waktu yang lama, Eric sudah tiba di depan rumah Hwall. Ia sempat singgah selama beberapa menit di rumah Hwall untuk menjelaskan situasi yang ada saat ini.

"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang? Menunggu perintah?" Eric menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Ia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur milik Hwall sambil memainkan ponselnya. Ia harus terus berada di dekat ponselnya agar sewaktu-waktu saat Mark menghubunginya, ia bisa langsung menjawabnya.

"Nggak mau nunggu di apartemennya Heejin? Dia targetnya juga, kan?" Tanya Hwall. Mendengar ucapan Hwall itu membuat Eric segera menegakkan tubuhnya lalu menjentikkan jarinya. "Pinter! Kita mending ke sana aja."

Akhirnya kedua orang itu beranjak pergi meninggalkan rumah Hwall dan berangkat menuju ke apartemen tempat tinggal Heejin. Begitu mereka sampai di sana, secara kebetulan Heejin keluar dari gedung apartemennya. Langkahnya terlihat begitu cepat dan tergesa-gesa. Raut wajahnya tampak tidak bersahabat sama sekali.

Mau kemana perempuan itu malam-malam seperti ini?

Drrrttt drrrtttt

"Halo?"

"Ikuti gerak-gerik Changbin sekarang. Dia mulai bergerak. Barusan daftar ranking itu disebar. Kalian harus cepat supaya tidak ketinggalan jejak." Ujar Mark di seberang telepon.

Eric tidak membalas apapun dan segera mematikan sambungan ponselnya. Ia mengecek isi pesan yang diberikan Mark. Laki-laki itu membagikan sebuah link dimana Eric bisa melihat posisi Changbin secara real time. Ia mengecek sebentar map itu lalu memperhatikan arah gerak Changbin. Setelah yakin, ia pun mematikan ponselnya dan kembali menjalankan motornya.

"Kita ikuti siapa? Changbin atau Heejin?" Tanya Hwall yang berada di belakangnya.

"Kita ikuti dua-duanya. Kalau melihat posisinya, dia nggak jauh-jauh banget dari sini. Itu artinya, targetnya adalah Heejin."

"Oke kita jalan sekarang."

Setelah itu, Eric segera menyalakan mesin motornya dan pergi meninggalkan area itu. Mereka melihat Heejin masuk ke dalam taksi yang kebetulan sedang berhenti di pinggir jalan. Tak butuh waktu lama bagi sang supir untuk kembali membelah jalanan Kota Seoul di malam hari. Eric mengikuti taksi itu tepat di belakangnya. Ia tidak ingin kehilangan jejak taksi itu sama sekali.

Taksi kembali berhenti di pinggir jalan dekat dengan Sungai Han. Eric ikut menghentikan motornya agak jauh dari tempat pemberhentian taksi itu. Heejin keluar dari taksi lalu berjalan kaki menuju ke sebuah jembatan yang melintasi Sungai itu. Eric tidak kehilangan akal sama sekali. Ia membelokkan motornya ke sebuah jalan kecil berbatu yang mengarah ke bawah jembatan. Ia dan Hwall berhenti di sana dan turun dari motor untuk memperhatikan gerak-gerik Heejin.

Mystery of Class A | 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang