[1.4] : Ucapan Kematian

564 81 31
                                    


"Eh udah denger nggak kemarin kalau Soobin sama Yeonjun diinterogasi sama dua detektif itu?" Tanya Chaewon pada Olivia.

Pagi hari itu, Chaewon yang baru datang langsung menghampiri tempat duduk Olivia yang letaknya di deret dua dekat dengan pintu masuk kelas.

"Nggak, aku nggak denger berita apa-apa. Jadi, mereka berdua jadi tersangka?" Tanya balik Olivia. Chaewon segera mengangguk dengan mantap. "Aku yakin banget. Aku denger-denger juga Soobin sama Yeonjun sempet bertengkar gara-gara Lia. Yah intinya kayak cinta segitiga gitu deh. Gila banget nggak sih? Udah kayak drama aja." Lanjut Chaewon dengan penuh semangat.

"Tapi kenapa kita sama sekali nggak pernah liat Soobin sama Lia bareng ya? Bahkan di kelas mereka berdua kayak orang yang nggak kenal. Bahkan aku nggak pernah liat mereka ngobrol berdua waktu di kelas." Ucap Chaewon lagi. Olivia hanya bisa mengedikkan bahunya sebelum memfokuskan dirinya lagi pada buku soal yang terbuka lebar di mejanya itu.

"Udah deh jangan ngurusin urusannya orang. Biarin mereka selesaiin masalah mereka sendiri." Balas Olivia.

"Waktu cepet banget berlalu ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Waktu cepet banget berlalu ya. Nggak kerasa udah dua minggu Lia nggak ada. Masalahnya juga kayaknya makin rumit deh apalagi penyebab kematiannya itu bukan bunuh diri. Dua detektif yang suka berkeliaran di sekolah kita kayaknya berusaha untuk interogasi beberapa anak yang punya hubungan sama Lia." Cerita Heejin pada Yeji.

"Iya. Aku denger Nancy, Gowon, Soobin, sama Yeonjun udah diinterogasi. Aku cuman agak nggak nyangka aja Soobin sama Yeonjun terlibat soalnya aku nggak pernah liat mereka bareng Lia. Kalau Nancy sama Gowon kan emang mantan temennya Lia sebelum pindah sini." Balas Yeji.

"Iyap bener banget. Aku juga nggak pernah liat mereka bareng. Bener-bener kejutan deh." Sahut Heejin. "Tapi emang nggak aneh sih kalau dia dibunuh, secara dia kan emang kelakuannya jahat banget, udah gitu sombong lagi. Pasti ada yang sakit hati sama dia terus ngelakuin hal itu." Lanjut Heejin.

"Ya, nggak tau deh. Bisa jadi kayak gitu juga." Ucap Yeji.

"Haii Yeji..." Seungmin yang baru tiba di kelas segera menghampiri meja Yeji. Laki-laki itu membawa sekotak susu rasa pisang dan menaruhnya di meja Yeji.

"Jangan lupa makan siang. Kebiasaan deh nggak pernah keluar kelas pas jam istirahat kayak gini." Ucap Seungmin. Yeji langsung menyambar kotak susu itu dan meneguk isinya. "Hehehe...makasih Min..."

"Yej...." Suara Hyunjin yang baru saja akan memanggil nama Yeji itu segera membuat Seungmin, Yeji, dan Heejin mengarahkan pandangannya pada Hyunjin. Laki-laki itu sedang berdiri di ambang pintu kelas. Di tangannya ada sebuah kotak susu rasa pisang. Begitu ia melihat Yeji yang sedang meminum susu dengan rasa yang sama dan Seungmin yang berdiri di dekat meja Yeji, laki-laki itu segera menyembunyikan kotak susu yang ia bawa di belakang punggungnya.

"Ada apa Jin?" Tanya Yeji. Hyunjin segera menggelengkan kepalanya.

"Hahaha....Hyunjin mau ngasih kamu susu juga kayaknya Ji terus keduluan deh sama Seungmin." Sahut Heejin.

Mystery of Class A | 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang