[4.3] : Rangkuman Kasus Sunwoo

338 59 11
                                    

"Oke...gimana rangkuman buat kasus ini? Kayaknya kita cuman dapet informasi dikit deh..." Tanya Detektif Bang pada Detektif Jung.

Seperti malam-malam sebelumnya, hari ini mereka memilih untuk begadang kembali di kantor mereka. Ruangan mereka itu seakan-akan telah berubah menjadi rumah kedua bagi mereka. Itu karena mereka memang tidak punya kesempatan untuk sekedar kembali ke rumah mereka. Banyak kasus-kasus yang terus berdatangan dan sumbernya pun masih sama. Mereka tidak bisa melepaskan kasus ini begitu saja.

"Yah...keliatannya begitu. Sunwoo kayaknya orang yang pendiem banget. Udah gitu, dia juga baru masuk di Kelas A. Terakhir kemarin ia dapet peringkat bawah juga. Nggak heran sih dia dapet peringkat segitu secara dia aja masuk Kelas A dengan jalan nggak bener." Jelas Detektif Jung.

"Iya, kamu bener. Kalau menurut keterangan temen-temen kelasnya dulu, Sunwoo emang yang paling pendiem dari Jisung atau Felix. Terus katanya juga sih anaknya baik kalau misal dimintai tolong. Jadi kalau denger itu, pelakunya bukan dari anak kelasnya yang dulu."

"Jisung sama Felix sendiri gimana?"

"Nah, itu pengecualian. Menurutku mereka tersangka yang kuat banget, terutama anak yang namanya Han Jisung."

"Sunwoo dulu pernah nyuri makalah milik Jisung supaya dia bisa masuk ke Kelas A. For your information, mereka bertiga dulu rencananya sama-sama mau pindah ke Kelas A bareng, makanya mereka daftar bareng-bareng." Jelas Detektif Jung.

"Terus kalau dari cerita yang aku denger, Sunwoo waktu itu nyuri makalahnya Jisung dan diganti sama nama dia. Jisung waktu itu nggak tau kalau Sunwoo yang udah nyuri makalahnya. Tapi karena waktu pengumpulan makalahnya udah mepet banget dan nggak ada waktu lagi buat dia kerjain ulang, akhirnya ia batalin rencananya itu. Setahuku Felix juga akhirnya mundur, cuman Sunwoo aja yang tetep lanjut."

"Lalu akhirnya Jisung tau kalau Sunwoo yang udah nyuri makalahnya karena pengumuman anak-anak yang masuk di Kelas A itu di tempel di papan pengumuman beserta judul makalah mereka. Ngeliat dari judulnya aja, Jisung udah tau kalau itu judul makalahnya. Setelah itu, yah aku bisa nebak kalau mereka putus persahabatan karena hal itu."

"Hmmm..."Detektif Bang segera mengusap-usap dahinya, berusaha mencerna cerita yang baru saja ia dengar dari Detektif Jung. "Jadi itu alasan sebenarnya kenapa mereka berdua udah nggak sahabatan lagi sama korban? Kalau gitu kemarin anak yang namanya Jisung itu berusaha buat bohong dan nutupin masalah itu dari kita dong?"Tanya Detektif Bang.

"Iya. Kayaknya dia emang nggak mau masalah itu dibahas dan berusaha nutup-nutupin cerita itu. Mungkin menurutnya kalau dia kasih tau cerita itu, kita bakal semakin curiga sama dia dan nganggep dia tersangka yang paling kuat dari kasus ini." Jelas Detektif Jung. Detektif Bang segera menganggukkan kepalanya.

"Bener. Tapi justru karena dia kayak gitu, kita semakin curiga sama dia. Belum lagi kayaknya anak yang namanya Felix itu juga berusaha ngelindungin sahabatnya itu." Balas Detektif Bang.

"Hah....kasus ini makin rumit aja. Tapi tetep aja...aku masih berpegang teguh sama prinsip awalku. Semua kasus yang terjadi ini masih berasal dari satu orang yang sama." Sebelum Detektif Jung sempat ingin membantah ucapan Detektif Bang, laki-laki itu sudah melanjutkan kalimatnya lagi.

"Kamu tau kan ikan-ikan kecil yang biasa kita liat di sungai. Ikan-ikan yang kecil itu cenderung bisa kita lihat dengan jelas karena mereka berenangnya agak di permukaan. Mereka nggak berbahaya sama sekali. Justru ikan-ikan yang berenang di dasar sungai atau laut, cenderung lebih berbahaya dan bergerak dengan sangat hati-hati."

Detektif Jung akhirnya hanya bisa menganggukkan kepalanya. Kalau rekannya itu sudah menggunakan sebuah perumpamaan, itu artinya ia tidak bisa membantahnya lagi. Lagipula selama bekerja sama dengan Detektif Bang, prediksi laki-laki itu selalu benar dan tidak pernah meleset. Itulah yang menyebabkan Detektif Jung begitu segan dengan Detektif Bang dan sangat menghormati laki-laki itu walaupun usia mereka sama.

Mystery of Class A | 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang