[1.1] : Sayatan Pilu

904 102 27
                                    

"Lia ditemuin meninggal di rooftop sekolah kita..."

"HAH?! Serius?? Kamu nggak bohong kan Jin?" Hyunjin segera menggeleng dengan cepat. Mereka saling berpandangan satu sama lain. Soobin yang sedang duduk segera bangkit dari tempat duduknya dan berlari keluar dari kelas. Bahkan ia sempat menyenggol bahu Hyunjin di ambang pintu kelas.

"Gila...gila...kita harus liat sekarang juga." Heejin segera berdiri dari tempat duduknya untuk menyusul Soobin, diikuti oleh Yeji, Chaewon, dan beberapa murid lainnya. Hyunjin juga segera ikut pergi bersama dengan teman-temannya itu.

Kini kelas hanya menyisakan Chenle dan Seungmin yang masih ada di tempat duduk mereka.

"Nggak mau liat juga?" Tanya Chenle pada Seungmin. Tadinya anak itu sudah ingin ikut dengan yang lainnya, tapi melihat Seungmin yang tak bergeming di tempatnya, ia segera mengurungkan niatnya.

"Buat apa juga liat orang yang udah meninggal. Lagian, aku juga takut liat mayat." Balas Seungmin.

"Paling nggak kan kita satu kelas hadir supaya nggak dicurigai sebagai penyebab kematiannya. Kamu pasti paham maksudku." Seungmin segera terdiam. Beberapa saat ia memikirkan kalimat itu sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi ke rooftop sekolah bersama dengan Chenle.

Rooftop sekolah yang biasanya ramai pada jam-jam tertentu seperti waktu istirahat, pagi itu, banyak murid sudah berkumpul di sana untuk melihat salah satu dari mereka telah kehilangan nyawanya. Seungmin dan Chenle datang tepat saat Lia telah dimasukkan ke dalam kantung mayat dan diangkut oleh beberapa petugas medis.

Para murid itu segera memberi jalan pada para petugas medis agar bisa membawa mayat Lia turun ke bawah. Saat mereka lewat di depan Seungmin dan Chenle, dua orang itu bisa mencium bau anyir darah yang begitu pekat. Refleks Seungmin ingin muntah saat itu juga.

Pandangan mereka teralih ke pagar pembatas yang sengaja di pasang di sana untuk menghindari hal tak diinginkan terjadi. Di dekat sana ada sebuah gudang kecil yang diisi oleh peralatan kebersihan. DI dinding itulah, mereka melihat cipratan darah yang tampak mengering. Area itu segera diberi garis polisi agar tak seorangpun menyentuh TKP.

"Gila gila. Aku sampai speechless waktu sampai di sini. Ngeri deh liatnya."

"Kayaknya Si Lia bunuh diri deh. Keliatan jelas ia nyayat nadi di pergelangan tangannya sendiri. Bahkan pisau itu juga ia yang pegang. Fix sih ini pasti bunuh diri."

"Bener banget. Pasti gara-gara dapet peringkat paling bawah terus dia stress dan mutusin buat bunuh diri sebelum didepak dari kelas A."

"Kelas A benar-benar kelas yang mengerikan!"

Seungmin dan Chenle bisa mendengar jelas pembicaraan beberapa anak yang lewat di depan mereka. Para murid yang tadinya berkumpul di rooftop mulai turun ke kelas mereka masing-masing karena bel sekolah telah dibunyikan.

"Yuks balik kelas. Kelas pertama matematika. Kita nggak boleh telat." Sunwoo yang kebetulan lewat di depan Seungmin dan Chenle, segera mengajak kedua anak itu turun.

"Gimana Lia?" Tanya Chenle pada Sunwoo. Seungmin yang ada di sebelah Chenle juga ingin tahu apa yang terjadi sebelum mereka berdua datang.

"Bener-bener parah sih keadaannya. Kayaknya kejadiannya udah lama banget, kemungkinan malem hari. Aku ngeri sih waktu liat pergelangan tangannya. Bener-bener nggak nyangka deh." Balas Sunwoo.

"Siapa yang nemuin dia pertama kali?" Kini Seungmin yang bertanya.

"Kalau nggak salah denger sih Yoon Ssaem. Pagi-pagi dia ke rooftop soalnya mau ngerokok terus nemuin Lia lagi nyender di dinding gudang itu. Di tangan Lia juga ada pisau. Kemungkinan besar dia bunuh diri sih." Jelas Sunwoo.

Mystery of Class A | 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang