[7.0] : Persaingan Seni

290 50 33
                                    

"Nanti sore kamu mulai latihan nari, kan? Katanya kalian ada lomba besar bulan depan?" Tanya Chaewon pada Yiren. Sejak Seoyeon meninggal, Chaewon mulai dekat dengan Yiren. Awalnya Yiren tidak punya teman sama sekali di kelasnya, namun sekarang ia punya Chaewon yang terus mengikutinya kemanapun ia pergi.

"Iya. Sore nanti mulai latihan." Balas Yiren sambil memasukkan buku pelajarannya ke dalam tas.

"Oke. Aku ikut ya. Aku lagi males pulang rumah nih." Yiren segera mengangguk setuju. Setelah itu, mereka berdua keluar dari kelas untuk menuju ke kantin. Jam istirahat seperti ini, mereka harus menggunakannya dengan sebaik-baiknya untuk mengisi kembali tenaga mereka agar mereka dapat menerima pelajaran jam selanjutnya.

Di tengah perjalanan, tanpa sengaja Yiren berpapasan dengan Chaeyeon, murid Kelas D. Perempuan bermarga Lee itu segera menghentikan langkah Yiren untuk mengajaknya berbicara.

"Nanti latihan, kan?" Tanya Chaeyeon dan segera diangguki oleh Yiren. Chaewon memperhatikan kedua perempuan itu yang saling memberikan tatapan tajam. Dapat dilihat bahwa hubungan mereka tidak terlalu baik satu sama lain.

"Jangan buat kesalahan ya. Aku mau pulang cepet soalnya." Setelah berkata seperti itu, Chaeyeon segera pergi meninggalkan Yiren yang bahkan tidak sempat membalas ucapan perempuan itu. Yiren hanya bisa mneghentakkan kakinya kesal dan langsung berjalan cepat ke arah kantin. Chaewon yang melihat itu segera berlari untuk mengejar Yiren.

Jinyoung, Hwall, dan Eric seperti biasa menghabiskan jam istirahat mereka di taman belakang sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jinyoung, Hwall, dan Eric seperti biasa menghabiskan jam istirahat mereka di taman belakang sekolah. Hanya tempat itu saja yang tidak ramai dan mereka bisa berbicara dengan serius. Seperti saat ini, Jinyoung sedang membahas rencana awalnya untuk mengungkap kasus kematian teman-teman kelasnya.

"Oke. Setelah kuanalisa semua kasus yang ada, rata-rata kejadiannya di malam hari. Jadi kemungkinan besar pelakunya masih ada di sekolah saat malam hari. Gimana? Mau coba selidiki sekolah ini saat malam hari?" Tanya Jinyoung pada teman-temannya itu.

"Kamu masih waras kan? Kalau kita tiba-tiba ketemu pelakunya terus dibunuh di tempat langsung gimana?" Balas tanya Hwall yang tampak tidak setuju dengan rencana Jinyoung itu.

"Ya kita diem-diem aja. Kalaupun nanti kita berhadapan sama pelakunya, paling juga yang diserang aku karena aku anak Kelas A. Nanti habis itu kalian bisa langsung jadi saksi dan nangkep pelakunya."

"Jangan main-main kamu, Jin. Dari kita nggak boleh ada yang mati pokoknya. Kamu sebenernya mau ngungkap pelakunya atau ikut temen-temen kelasmu yang lain sih?" Kini giliran Eric yang berkomentar. Ia juga tidak setuju dengan ide gila Jinyoung itu.

"Ayolah. Kita nggak ada cara lain. Aku yakin banget pelakunya beroperasi di malam hari. Kalaupun nanti ketangkep, kita kan bertiga. Kita pasti bisa ngelawan. Aku yakin pelakunya pasti cuman satu orang juga. 3 lawan 1, udah jelas kita bisa menang." Bujuk Jinyoung. Eric dan Hwal segera terdiam dan saling melempar pandangan satu sama lain.

Mystery of Class A | 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang