"Eh yeon...udah denger berita yang kemarin belum?" Jeon Mikyung, wanita yang duduk tepat di depan Xiyeon tiba-tiba memutar tubuhnya dan mulai mengajak Xiyeon berbicara.
"Tentang Seoyeon? Udah denger kok. Kan kemarin beritanya rame banget di grup kelas." Balas Xiyeon. Wanita itu sedang mengaplikasikan liptint pada bibirnya dengan bantuan sebuah kaca kecil yang selalu tersedia dalam pouch makeupnya.
"Kalau gitu sekarang kamu udah nggak ada saingan lagi dong?" Tanya Mikyung sambil terkekeh geli. Xiyeon hanya tersenyum simpul menanggapi ucapan teman kelasnya itu.
"Waktu dia masih ada juga, dia tetep nggak bisa ngalahin aku dari sisi manapun." Balas Xiyeon dengan nada santai. Wanita itu telah merapikan seluruh alat makeup yang ada di atas mejanya dan memasukkannya ke dalam sebuah pouch. Setelah itu, ia menyimpan benda-benda itu dalam laci mejanya.
"Tapi dia kan lebih pinter dari kamu. Cowok-cowok pada suka tau kalau ceweknya pinter. Udah cantik, pinter, kaya, siapa yang nggak mau sama cewek kayak gitu?"
"Halah...cuman karena dia masuk Kelas A aja makanya dianggep pinter. Padahal aku yakin aslinya sih biasa-biasa aja. Lagian dia juga baru aja masuk Kelas A, nggak dari awal masuk. Paling-paling dia juga nyogok." Balas Xiyeon sambil terkekeh geli. Jujur, ia tidak terlalu suka dengan Mikyung yang saat ini lebih mengunggul-unggulkan Seoyeon dibandingkan dengan dirinya.
Karena menurutnya, ia dan Seoyeon ada di level yang berbeda. Banyak hal yang tidak dimiliki oleh Seoyeon, tapi Xiyeon punya. Herannya, masih banyak orang yang membanding-bandingkan dirinya dengan Seoyeon dan Xiyeon tidak suka dengan hal itu.
"Yah intinya sekarang kamu udah jadi yang paling baik deh. Nggak ada anak cewek lain yang bisa ngalahin kamu. Kamu bener-bener udah jadi 'primadona' tunggal sekolah ini." Balas Mikyung lalu membalikkan tubuhnya kembali untuk menghadap ke arah papan tulis.
KrringggBel sekolah telah dibunyikan. Xiyeon segera keluar dari kelasnya setelah merapikan buku-buku pelajarannya dan bergegas menuju ke kelas E yang letakknya tepat di samping kelasnya. Saat sampai di ambang pintu, wanita itu tidak langsung masuk melainkan mengedarkan pandangannya terlebih dahulu ke seisi kelas.
Setelah menemukan orang yang dia cari, Xiyeon segera tersenyum dan berjalan menghampiri meja orang yang dicarinya itu. Ia sengaja mengambil jalan memutar dari belakang supaya kehadirannya itu tidak diketahui oleh orang itu. Saat jaraknya hanya tinggal 1 meter dari tempat duduk orang itu, ia mulai berjalan mengendap-endap hingga akhirnya berdiri tepat di belakang orang itu. Setelah itu, dengan cepat ia menggunakan telapak tangannya untuk menutup mata orang itu dari arah belakang.
"Xiyeon, kan?" Tanya orang itu. Xiyeon segera terkekeh pelan dan mulai menyingkirkan tangannya. Wanita itu segera menduduki sebuah tempat duduk kosong tepat di sebelah orang itu.
"Gimana pelajarannya tadi?" Tanya Jeno, kekasih Xiyeon itu. Xiyeon segera menyandarkan kepalanya pada pundak Jeno dan laki-laki itu segera merengkuh wanita itu dalam pelukannya. Tangan kanannya masih ia gunakan untuk meng-scroll layar ponselnya untuk sekedar melihat berita-berita terbaru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mystery of Class A | 00L
Mystery / ThrillerKelas A, kelas unggulan yang selalu dibangga-banggakan oleh banyak orang, ternyata menyimpan sebuah misteri yang tak banyak diketahui. Satu persatu murid Kelas A tewas dengan cara yang cukup mengenaskan. Jika terus terjadi, maka sudah bisa dipastika...