Berita tentang meninggalnya seorang siswi di salah satu SMA paling elit di Seoul segera menyebar dengan cepat. Hanya dalam waktu 24 jam, berita tersebut sudah berhasil dicium oleh awak media yang segera mendatangi kepala sekolah Park untuk dimintai keterangan. Tentu saja beliau menolak untuk berbicara di media dan menyuruh mereka untuk menunggu hasil investigasi.
Hari ini, kelas A sedang menjalani ujian Biologi. Mereka mengerjakan soal-soal itu dengan tenang. Woo Ssaem sedang duduk di bangkunya untuk mengawasi anak-anak di kelas itu dan memastikan bahwa tak ada yang berbuat curang.
Satu jam berlalu. Ujian itu akhirnya berakhir. Mereka berdiri dari tempat duduk masing-masing dan menyerahkan kertas ujiannya pada Woo Ssaem. Setelah itu, laki-laki itu keluar dari kelas dan tak lama kemudian bel istirahat berbunyi.
"Eh tadi soal nomer 3 yang pertanyaannya jenis fungi yang memiliki hifa bersekat itu jawabannya ascomycota, kan?" Tanya Heejin pada Yeji.
"Iya bener jawabannya itu." Balas Yeji yang mulai meringkas alat tulisnya yang berserakan di atas meja.
"Wah untung aku jawab itu. Soalnya aku tadi sempet lupa hehehe..." Heejin segera menghela nafas lega.
"Eh yang soal ini tadi..."
"Eh soal yang itu..."
"Haduh, males deh. Selalu aja kayak gini habis ngerjain ujian. Bisa nggak sih mereka nggak usah bahas yang udah berlalu? Heran deh aku..." Gerutu Jinyoung. Sunwoo yang berdiri di sebelahnya segera tertawa.
"Iya, males banget tau nggak sih dengernya. Aku aja udah nggak inget jawabannya." Balas Sunwoo. Jinyoung segera tertawa mendengar ucapan Sunwoo sambil mengacungkan kedua jempolnya.
"Sedih yah liat temen kita berkurang. Aneh gitu ngeliat satu bangku kosong di sini." Celetuk Sunwoo. Pandangannya sedang terarah pada kursi Lia. Jinyoung segera mengikuti arah pandangan Sunwoo dan mengangguk pelan. "Kayaknya mereka sama sekali nggak peduli temennya ilang satu." Lanjut Sunwoo.
"Justru kayaknya mereka seneng deh saingan mereka hilang satu. Mereka kan ambisius banget buat dapet ranking atas dan duduk di deretan paling depan." Balas Jinyoung.
"Tapi gimanapun ini menyangkut kemanusiaan. Heran deh mereka nggak ada sedih-sedihnya sama sekali. Kayaknya hati nurani mereka udah tumpul." Komentar Sunwoo.
"Bener, tumpul dimakan sama yang namanya ambisius." Balas Jinyoung.
Detektif Bang dan Detektif Jung sedang menyusuri lorong kelas untuk pergi ke suatu tempat. Beberapa murid yang melihat mereka segera menepi dan membicarakan kedua orang itu. Mereka berdua akhirnya sampai di kelas E. Kelas itu selalu ramai seperti biasanya.
"Ekhem....permisi..." Detektif Bang segera mengetok papan tulis dan pandangan para murid di kelas itu segera terarah pada Detektif Bang.
"Siapa yang namanya Nancy dan Gowon?" Tanya Detektif Bang. Dua orang yang namanya dipanggil tadi segera mengangkat tangannya. Kebetulan mereka berdua sedang duduk bersebelahan. "Bisa ikut kami sebentar? Ada beberapa hal yang perlu kami tanyakan." Ucap Detektif Bang. Dua perempuan itu segera mengangguk dan berjalan mengekori Detektif Bang yang keluar dari kelas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mystery of Class A | 00L
Mystery / ThrillerKelas A, kelas unggulan yang selalu dibangga-banggakan oleh banyak orang, ternyata menyimpan sebuah misteri yang tak banyak diketahui. Satu persatu murid Kelas A tewas dengan cara yang cukup mengenaskan. Jika terus terjadi, maka sudah bisa dipastika...