Hari demi hari, satu persatu dari anak Kelas A mulai diinterogasi terkait kasus kematian dua teman kelas mereka, Choi Lia dan Zhong Chenle. Hingga saat ini, kasus kematian mereka masih sangat misterius. Tidak ada yang benar-benar tahu bagaimana kronologi kematian mereka. Ada yang menduga mereka bunuh diri karena sudah tidak kuat menghadapi tekanan di Kelas A, ada juga yang menduga jika ada orang lain yang membunuh mereka karena rasa iri.
Lalu, manakah yang benar?
Untuk kasus pertama, pihak medis, polisi, dan juga dua detektif yang ditugaskan untuk menyelidiki kasus itu sudah memastikan jika itu adalah kasus pembunuhan berdasarkan pada hasil autopsi korban. Sedangkan untuk kasus kedua, semuanya masih samar. Tidak ada yang tahu bagaimana korban akhirnya menemui ajalnya.
"Aku capek banget harus interogasi anak-anak itu. Rata-rata jawaban mereka nggak tahu semua dan menurutku nggak ada yang bisa dipercaya." Ucap Detektif Jung pada rekannya yang duduk tepat di sampingnya. Mereka baru saja menginterogasi seorang anak Kelas A bernama Kim Chaewon.
"Aku juga capek tapi kita tetep harus fokus sama masalah ini." Balas rekannya itu. Detektif Jung yang mendengar jawaban rekannya segera menghela nafas berat.
Tok tok tok
Pintu ruang kepala sekolah kembali diketuk. Seorang perempuan masuk ke dalam sana dengan langkah hati-hati. Detektif Bang mempersilahkan perempuan itu untuk duduk di depannya. Tak butuh waktu yang lama, perempuan itu sudah duduk sesuai dengan yang diarahkan.
"Olivia Hye, benar kan?" Tanya Detektif Jung, mengecek nama anak perempuan yang baru saja masuk itu.
"Iya."
"Bisa kita mulai interogasinya sekarang? Santai saja, kami tidak akan bertanya yang aneh-aneh." Ucap Detektif Bang dan wanita itu segera mengangguk.
"Apa kamu mengenal korban?" Tanya Detektif Bang, memulai pertanyaan interogasinya.
"Iya. Kami sama-sama anak akselerasi. Chenle masuk ke kelas A sejak semester 1 dan saya baru menyusulnya saat semester 3. Kami juga berasal dari SMP yang sama."
"Apa kalian berdua sering berinteraksi?"
"Beberapa kali, tapi nggak terlalu sering. Itupun cuman tanya tentang tugas dan beberapa kali terlibat tugas kelompok. Dulu, kami tidak pernah berinteraksi sama sekali."
"Baiklah. Lalu, apa yang kau lakukan saat jam istirahat?"
"Aku sedang bersama dengan Chaewon untuk menyelesaikan tugas kelompok kami di kelas. Aku jarang untuk keluar dari kelas saat jam istirahat. Aku selalu membawa bekal dan memakannya di kelas."
"Saat itu apa kau melihat korban masuk ke dalam kelasnya setelah jam istirahat?"
"Iya, bahkan saat itu aku tepat berada di belakangnya karena aku baru saja dari toilet. Saat itu kulihat wajahnya pucat dan ia memegangi perutnya.Karena aku nggak terlalu kenal sama dia, aku nggak tanya apa-apa. Dia juga kulihat sudah tidur di bangkunya."
"Tapi aku sama sekali nggak tahu kalau akhirnya dia akan seperti itu." Jawab Olivia dengan wajah datarnya.
"Tidak ada yang bertanya tentang keadaannya sampai jam pelajaran terakhir?" Olivia segera menggeleng. "Kami kira ia sakit dan butuh istirahat jadi kami membiarkannya saja."
"Lagipula..." Olivia menggantungkan kalimatnya. Sejak tadi wajahnya terlihat datar sekali. "Untuk anak Kelas A seperti kami, kami lebih mementingkan diri kami sendiri daripada orang-orang di sekitar kami. Anda pasti sudah dengar bagaimana ketatnya persaingan di Kelas A. Nggak akan ada yang peduli dengan keadaan satu sama lain." Lanjut Olivia. Kedua detektif itu segera terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mystery of Class A | 00L
Mystery / ThrillerKelas A, kelas unggulan yang selalu dibangga-banggakan oleh banyak orang, ternyata menyimpan sebuah misteri yang tak banyak diketahui. Satu persatu murid Kelas A tewas dengan cara yang cukup mengenaskan. Jika terus terjadi, maka sudah bisa dipastika...