[5.3] : Lelaki yang Dicampakkan

294 48 17
                                    

"Buat apa kamu sedih terus? Dia juga nggak bener-bener cinta sama kamu..."

Saat ini, Eric, Jinyoung, dan Hwall sedang berada di taman belakang sekolah, tempat mereka biasa berkumpul dan menghabiskan jam istirahat bersama. Sejak kemarin, lebih tepatnya saat berita Seoyeon tewas tersebar luas di seluruh penjuru sekolah, Eric terlihat lebih pendiam. Padahal biasanya laki-laki itu bisa lebih berisik daripada Hwall jika mereka bertiga berkumpul bersama seperti ini.

"Ya...aku tau. Cuman ya...gimana ya..." Eric menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu, bingung untuk mencari penjelasan yang tepat perihal dirinya yang mendadak menjadi pendiam.

Jujur, hatinya saat ini campur aduk dan ia tidak bisa menyebutkan satu persatu rasa yang ia rasakan. Ia benar-benar bingung dan sedikit merasa hampa. Entahlah, ia belum pernah merasakan perasaan seperti itu seumur hidupnya.

"Dia tewas tepat tiga hari setelah dia mutusin aku. Dia nggak cerita apapun kalau dia punya masalah. Setauku dia keliatan baik-baik aja waktu putus." Ujar Eric. "Walaupun aku sangat tau banget kalau dia nggak bener-bener suka sama aku..."

"Lagian kamu juga aneh deh, Ric. Kamu kan udah tau kalau Seoyeon itu playgirl dan masih mau aja jadian sama dia sampai-sampai ninggalin Eunbin yang udah pacaran sama kamu 3 taun." Ceramah Hwall. Laki-laki itu terlihat kecewa sekali dengan pilihan temannya itu.

"Yang diomongin sama Hwall itu bener. Jujur, aku kaget banget waktu kamu bilang kalau kamu naksir anak di kelasku dan lebih kaget lagi kalau anak itu Seoyeon. Secara, dia udah terkenal banget sifatnya buruk. Yah, bisa dibilang semua anak A nggak ada yang sifatnya bagus juga." Timpal Jinyoung.

"Iya...iya...aku yang salah..." Balas Eric pasrah. Laki-laki itu segera menghela nafas berat dan mulai memejamkan matanya.

"Tapi...kira-kira kenapa ya dia akhirnya mutusin buat bunuh diri? Dia beneran dalam keadaan baik-baik banget kok waktu terakhir kita ketemu." Ujar Eric yang mendadak bangkit dari posisinya dan menatap teman-temannya dengan wajah penasaran.

"Yah...mana aku tau. Kan semua orang punya rahasia yang nggak bisa diceritain ke orang lain. Seoyeon juga pasti gitu. Selama ini dia keliatan kayak anak yang paling kuat di sekolah, tapi ternyata dia depresi, yah siapa yang tau juga?" Timpal Eric.

"Bener. Lagian Seoyeon juga keliatan baik-baik banget waktu di kelas, malah masih bisa ribut sama Chaewon di belakang kelas." Ujar Jinyoung.

"Hmm...bener-bener aneh sih..."

"Ric, kamu nggak ada niatan buat balik lagi sama Eunbin? Eunbin orangnya baik banget dan setia loh, malah kamu sia-siain gara-gara Seoyeon. Aku yakin kalau kamu minta balikan sama Eunbin, dia pasti mau nerima. Eunbin sayang banget sama kamu." Ucap Hwall yang segera mengganti topik pembicaraan mereka.

"Aku nggak yakin dia mau. Lagian, aku juga udah nggak pantes lagi buat Eunbin. Biarin nanti dia dapet cowok yang lebih baik dari aku deh." Balas Eric yang segera menghela nafas untuk kesekian kalinya.

"Ekhem...permisi..." Suara seseorang segera mengalihkan pandangan mereka bertiga. Dua orang berperawakan tinggi dengan pakaian dinas mereka seperti biasanya sedang berjalan mendekat ke arah mereka bertiga. Mereka tentunya sangat kenal sekali dengan identitas kedua orang tersebut.

"Iya?" Tanya Jinyoung yang segera bangkit berdiri untuk menyambut orang-orang yang usianya lebih tua darinya itu. Hwall dan Eric segera ikut bangkit dan berdiri tepat di samping Jinyoung.

"Kamu yang namanya Eric Son, kan?" Tanya Detektif Jung pada Eric. Laki-laki itu segera mengangguk dengan cepat.

"Bisa ikut kami sebentar? Ada beberapa hal yang perlu kami sampaikan." Ujar Detektif Bang.

Mystery of Class A | 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang