"Selamat pagi semuanya. Mungkin kalian sudah dengar desas-desusnya tentang teman kelas kalian, Olivia Hye. Seperti yang kalian dengar beritanya, memang Olivia kemarin ditemuin tewas di dekat tangga menuju ke rooftop sekolah."
"Kemungkinan besar kalian Kelas A tidak diinterograsi lagi karena kemarin kalian sudah menjalaninya. Tapi tidak menutup kemungkinan beberapa dari kalian akan diinterograsi kembali kalau ada sangkut pautnya dengan Olivia."
"Karena itu, ssaem minta sekali lagi pada kalian untuk tetap memberi keterangan yang jujur dan memudahkan pihak kepolisian untuk menangkap pelakunya."
"Itu kalau kalian masih benar-benar ingin mempertahankan kelas ini."
"Baik, ssaem." Ujar murid Kelas A serempak.
Setelah memberikan kata-kata singkat itu, Kim Ssaem keluar dari kelas A. Pagi itu Kelas A harus berhadapan dengan pelajaran Biologi sebagai jam pelajaran pertama mereka.
Namun ada yang berbeda dari pagi itu. Kepala mereka seakan tidak siap untuk menerima ilmu baru dari pelajaran pertama mereka. Padahal hari-hari sebelumnya, mereka selalu bersemangat dengan pelajaran pertama.
Itu karena otak mereka semua tengah dipenuhi oleh teka-teki yang menyangkut teror kelas mereka. Selain itu juga, muncul sebuah ketakutan dalam diri mereka. Mereka sendiri tidak tahu kapan diri mereka akan bernasib sama seperti ketiga teman kelas mereka itu.
Yang bisa mereka lakukan sekarang hanyalah berdoa dan mencari pelaku dibalik kematian ketiga teman kelasnya itu supaya teror tidak terus berlanjut.
Detektif Bang dan Detektif Jung seperti biasa sudah berada di ruang kepala sekolah Park. Sekolah itu tidak memiliki tempat yang aman untuk melakukan interograsi. Satu-satunya tempat yang aman dan kedap suara dari luar hanyalah ruang kepala sekolah. Kedua detektif itu juga tidak bisa melakukan interograsi di luar sekolah karena mereka melakukannya saat jam pelajaran sekolah.
Lagipula mereka tidak akan melakukan interograsi besar karena buktinya sangat minim sekali untuk menuduh seseorang.
"Gimana sama hasil autopsi korban kemarin?" Tanya Detektif Bang pada Detektif Jung. Kedua pria itu sedang mempersiapkan diri untuk melakukan interograsi pada hari itu.
"Pembunuhan, sudah pasti. Ada luka tusuk tepat di jantungnya. Lalu kepalanya juga mengalami pendarahan akibat benturan. Kurasa ada yang memukul kepala korban dengan benda tumpul." Balas Detektif Jung. Detektif Bang yang ada di sebelahnya segera mengangguk-angguk paham.
"Kayaknya kemarin aku nggak liat ada darah di baju korban. Maksudku di sekitar dadanya. Apa mungkin aku nggak liat sedetail itu ya?"
"Kemarin aku juga nggak liat sih. Atau bisa juga korban ditusuk langsung dalam keadaan telanjang dan kemudian sebelum pelaku meninggalkannya pergi dan menaruhnya di tangga itu, pelaku memakaikan bajunya kembali jadi nggak keliatan lukanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mystery of Class A | 00L
Mystery / ThrillerKelas A, kelas unggulan yang selalu dibangga-banggakan oleh banyak orang, ternyata menyimpan sebuah misteri yang tak banyak diketahui. Satu persatu murid Kelas A tewas dengan cara yang cukup mengenaskan. Jika terus terjadi, maka sudah bisa dipastika...