[7.3] : Bermimpi? Apa Salahnya?

242 50 11
                                    

"Beberapa hari ini Eunbin nggak keliatan sama sekali ya?"

Lee Younji, anak Kelas F yang kini duduk di samping Kim Yeri baru saja mengarahkan pandangannya ke arah teman sebangkunya itu setelah berjam-jam berkutat dengan soal-soal matematika. Younji seumuran dengan Yeri dan sama-sama tidak pernah naik kelas sekali. Itulah kenapa mereka terlihat begitu akrab.

"Aku denger-denger kalau nggak salah dia pindah ke luar negeri dan udah keluar dari sekolah ini. Nggak tau sih. Anaknya juga nggak bales chat-ku sama sekali." Balas Yeri. Fokusnya masih tertuju pada buku PR matematikanya. Mereka belum mengerjakan PR itu sama sekali padahal PR itu harus dikumpulkan saat jam terakhir nanti.

"Aneh sih. Kalau misalnya memang dia pindah sekolah, kenapa nggak kasih salam perpisahan dulu ya?" Ujar Younji dengan nada kesal.

"Yah mungkin dia punya alasan kenapa ngelakuin hal itu." Balas Yeri singkat.

"Kalau memang dia pergi, kenapa barang-barangnya masih lengkap di lokernya coba?" Haechan tiba-tiba saja datang mengunjungi tempat duduk mereka dan langsung menyambar buku PR milik Younji. Perempuan itu segera memukul Haechan dengan keras dan berusaha merebut kembali buku PR-nya.

"Tau darimana kamu kalau lokernya belum kosong?" Kini pandangan Yeri teralih dari bukunya dan menatap langsung ke arah Haechan yang masih berusaha mempermainkan Younji itu. Bukunya ia angkat setinggi-tingginya hingga Younji tidak bisa meraihnya. Walaupun Younji sudah berkali-kali melayangkan pukulannya, tapi Haechan tampak tidak bergeming sama sekali. Justru Haechan menunjukkan wajah sangat puas karena dapat menjahili Younji itu.

"Aku pernah ngintip dikit." Balas Haechan dengan nada santai.

"Oh...yah mungkin dia sakit." Ujar Yeri dan kembali mengarahkan pandangannya kembali ke buku PR-nya. Haechan yang merasa sedikit kelelahan akhirnya menyudahi perbuatannya itu dan mengembalikan buku PR Younji dengan cepat.

"Sakit? Udah hampir 3 minggu deh dia nggak masuk dan wali kelas kita juga nggak kasih kabar apapun. Atau mungkin aku minta wali kelas kita buat nanyain kabarnya Eunbin ya?" Haechan tampak sangat sangsi dengan jawaban sederhana yang baru saja dilontarkan oleh Yeri.

"Halah...paling-paling juga wali kelas kita suruh kita sendiri yang cari tau. Kayak nggak tau sifat wali kelas kita aja." Dengus Younji dan mulai mengerjakan PR-nya kembali.

"Yah...setidaknya ada usaha lain. Kalaupun ternyata Eunbin kenapa-napa, setidaknya kita tau kondisinya dan bisa ikut bantu." Ujar Haechan.

"Kenapa-napa? Apa maksudmu?" Tanya Yeri sambil mengernyit bingung.

"Yah...siapa tau kalau dia lagi menghilang..." Balas Haechan lagi-lagi dengan nada santai. "...atau mungkin udah tewas."

Tok tok tok

Braaakkk

Pintu Kelas F tiba-tiba saja terbuka. Seorang pemuda berperawakan tinggi baru saja masuk ke dalam kelas mereka dan segera mengedarkan pandangannya. Anak-anak Kelas F belum pernah melihat orang itu sama sekali di sekolah mereka.

"Permisi. Apa ada anak yang namanya Kim Yeri?" Tanya pemuda itu. Seluruh pandangan anak Kelas F segera teralih pada Yeri yang memberikan tatapan kebingungan. Jantungnya berdegup dengan sangat cepat saat ini. Pelan-pelan, Yeri mulai berdiri dari tempat duduknya dengan disaksikan oleh seluruh anak-anak di kelasnya.

"Bisa ikut aku sebentar ke ruang kepala sekolah? Ada beberapa hal yang ingin kami tanyakan padamu." Ujar pemuda itu.

"Baik." Balas Yeri. "Tolong kerjakan PR-ku ya. Kayaknya aku bakal pergi agak lama." Ujar Yeri pada Younji. Perempuan itu segera mengangguk dan memberikan tepukan pada pundak Yeri sebelum perempuan itu berjalan mengekor pemuda itu.

Mystery of Class A | 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang