[3.4] : Cinta Tak Terbalaskan

361 59 5
                                    

Sunwoo berjalan dengan gontai menuju ke taman belakang sekolahnya. Langit malam telah datang sejak satu jam yang lalu, namun laki-laki itu seakan enggan untuk meninggalkan area sekolahnya. Tak lama, laki-laki itu mendudukkan dirinya tepat di bawah sebuah pohon yang berada di tengah-tengah taman itu. Setelahnya, laki-laki itu menghempaskan tas ranselnya ke tanah.


Sunwoo mengeluarkan sebuah sekop mini dari dalam tas ranselnya sebelum menggali tanah di dekat pohon itu. Setelah dirasa cukup dalam, ia menghentikan penggaliannya dan menyeka keringat yang bercucuran dari dahinya. Lalu, ia mulai mengeluarkan sebuah box coklat dari dalam tasnya.


"Harusnya kamu nerima aku waktu itu. Ngapain kamu harus berbohong segala sama aku.." Gumam Sunwoo.


"Lihat kan gimana akhirnya sekarang..."


Sunwoo meletakkan box coklat itu ke dalam lubang galiannya dan segera menutupnya dengan tanah kembali.


"Heii siapa di sana?"


Sebuah cahaya senter tepat menyorot punggung Sunwoo yang sedang duduk di tanah itu. Mendengar suara satpam sekolahnya, laki-laki itu segera meninggalkan pekerjaannya dan lari secepat mungkin dari sana.

 Mendengar suara satpam sekolahnya, laki-laki itu segera meninggalkan pekerjaannya dan lari secepat mungkin dari sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kegiatan sekolah berjalan sebagaimana mestinya. Pada jam-jam pembelajaran seperti ini, koridor sekolah sangat sepi dan hampir tidak ada guru maupun murid yang melewatinya. Detektif Bang dan Detektif Jung berjalan di koridor sekolah. Mereka baru saja kembali dari rooftop sekolah untuk mengecek TKP.


"Aku masih nggak percaya kemarin kita bisa interogasi anak yang ada hubungannya sama korban kita. Coba aja kalau kamu nggak ngajak ke sini, mungkin kita ngelewatin kesempatan itu gitu aja." Ujar Detektif Jung pada rekannya. Laki-laki itu memuji Detektif Bang karena ketajaman intuisinya kemarin.


"Benernya aku cuman bosen aja sih kemarin di kantor terus dan nggak ngapa-ngapain. Tapi untung deh kita bisa dapet anak yang lainnya. Udah kamu catet kan ceritanya kemarin?" Tanya Detektif Bang. Detektif Jung segera mengangguk dengan penuh semangat.


"Eh...kayaknya kita salah jalan deh. Ini kan taman belakang sekolah, jalan buntu." Kedua detektif itu segera tersadar bahwa kaki mereka telah membawa mereka menuju ke taman belakang sekolah.


"Oh iya. Sekolah ini besar banget deh jadi suka nyasar gini." Detektif Bang segera terkekeh pelan dan memutar badannya untuk kembali ke jalan yang mereka lewati tadi.


"Eh eh chan...tunggu bentar..." Mendengar itu, Detektif Bang segera membalik badannya kembali dan menatap rekannya yang mulai berjalan semakin masuk ke dalam taman belakang sekolah itu.

Mystery of Class A | 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang