Kelas A, kelas unggulan yang selalu dibangga-banggakan oleh banyak orang, ternyata menyimpan sebuah misteri yang tak banyak diketahui.
Satu persatu murid Kelas A tewas dengan cara yang cukup mengenaskan. Jika terus terjadi, maka sudah bisa dipastika...
Detektif Bang dan Detektif Jung sedang berada di dalam kantor mereka. Rencananya siang nanti mereka berdua akan pergi ke Seoul Elite School untuk melakukan interogasi seperti biasanya. Namun sebelum itu, mereka harus mengorek informasi lebih dalam tentang keluarga Kim Sunwoo dan siapa teman-temannya.
"Pembunuhan. Udah keliatan jelas. Terus kejadiannya diperkirakan dua hari yang lalu, lebih tepatnya malemnya. Lagian nggak mungkin siang atau sore gitu, soalnya kita masih ngeliat dia lagi tengkar sama anak yang namanya Huang Renjun." Cerita Detektif Jung.
"Hmm....kenapa dia bisa dibunuh ya?" Gumam Detektif Jung. Ia mengetuk-ngetuk jari telunjuknya pada dagu, tanda bahwa dirinya sedang berpikir keras.
"Kamu inget nggak? Kemarin kita nemu box coklat milik Kim Sunwoo? Kemungkinan besar dia naruh box itu sehabis pulang sekolah. Besar kemungkinan di malam hari."
"Terus?"
"Aku punya firasat setelah dia ngubur box itu, setelah itu dia dibunuh. Tapi...aku nggak tahu siapa yang bunuh dia. Padahal kita ngira dia pelaku pembunuhan korban sebelumnya..."
"Apa mungkin dia ketemu sama pelaku sebenarnya dari pembunuhan kemarin-kemarin? Terus anak itu ketahuan dan akhirnya dibunuh juga."
"Wah, bisa jadi. Berarti dia tahu siapa yang sudah melakukan pembunuhan-pembunuhan ini. Sayang sekali dia harus ikut terbunuh juga." Ujar Detektif Jung dengan nada kecewa.
"Tapi berkat dia, aku jadi bisa nyimpulin sesuatu. Itu artinya pelaku sebenarnya suka berkeliaran di sekolah pada malam hari. Kamu inget nggak kalau kasus-kasus sebelumnya, rata-rata korban terbunuh pada malam hari? Kecuali Zhong Chenle pada siang hari." Detektif Jung menganggukkan kepalanya. Ia ingat dengan semua rangkuman kasus-kasus sebelumnya.
"Itu artinya pada malam hari, pelakunya suka berkeliaran di sekolah itu. Kemungkinan terbesar, pelakunya berada di rooftop karena hanya tempat itu saja yang tidak terpasang oleh CCTV."
"Kalau gitu kita harus turun tangan untuk menyelidiki sekolah itu pada malam hari. Aku yang akan mengurus izinnya ke sekolah itu." Balas Detektif Jung.
"Makasih Jae. Oh ya omong-omong, apa keluarga korban masih belum bisa dihubungi?" Tanya Detektif Bang pada rekannya itu. Detektif Jung segera menghela nafas pelan dan menggelengkan kepalanya.
"Keluarganya sama sekali nggak bisa dihubungi. Nomor telepon yang dikasih oleh pihak sekolah itu ternyata tidak terdaftar. Kami udah minta bantuan ke pusat, tapi nggak ada jawaban sama sekali." Balas Detektif Jung. "Keluarganya benar-benar misterius."
"Hmm...aneh juga. Coba periksa catatan kriminal keluarganya. Aku agak curiga kalau mereka buronan atau semacamnya." Detektif Jung segera mengangguk dan beranjak keluar dari ruang kerjanya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jinyoung sedang berjalan menyusuri lorong sekolahnya dengan langkah gontai. Seharian ini ia terlihat uring-uringan dan tampak seperti orang yang tak punya harapan hidup. Semenjak kepergian Sunwoo, hidupnya terasa sangat hampa. Tidak ada lagi yang bisa menghiburnya saat ia jenuh dengan situasi di Kelas A.
