[3.3] : Trio Taruhan

370 65 13
                                    

Kelas A seperti biasanya selalu tenang saat jam-jam pelajaran seperti ini. Mereka sedang sibuk mendengar penjelasan tentang sejarah Korea Selatan pada zaman Joseon. Walaupun mereka sudah sering mendengarnya, tapi tetap saja mereka harus memperhatikan setiap penjelasan dari Han Ssaem agar tidak ada informasi apapun yang terlewatkan.

Murid di Kelas A semakin bertambah sedikit dikarenakan beberapa peristiwa yang telah terjadi pada kelas itu. Suasana yang memang semula sudah sepi, kini semakin sepi. Hal itu juga didukung dengan tiga bangku kosong yang masih setia berada di tempatnya masing-masing.

"Ngantuk nih. Pingin bolos aja." Bisik Jinyoung ke arah Sunwoo yang duduk di sebelahnya. Sunwoo hanya diam saja. Kedua netranya memang menatap ke arah papan tulis, tapi pandangannya seakan kosong.

"Woo..." Kini Jinyoung mengibas-ibaskan telapak tangannya di depan Sunwoo. Barulah laki-laki itu kembali ke alam bawah sadarnya dan menatap Jinyoung dengan kebingungan.

"Yaelah. Aku kira kamu merhatiin papan tulis. Taunya ngelamun..." Ujar Jinyoung yang segera terkekeh geli.

"Kamu ngomong apa emangnya?" Tanya Sunwoo, masih dengan wajah kebingungannya.

"Mau escape nggak? Aku bosen benernya dengerin pelajaran sejarah kayak gini."

"Oh...hmm...emangnya bisa? Selama ini kan nggak ada yang pernah escape."

"Ya iya sih. Aku juga bingung enaknya kasih alesan apa. Tapi pingin banget escape. Apa izin sakit aja ya terus kamu nawarin diri buat nemenin aku gitu?" Tanya Jinyoung pada Sunwoo. Laki-laki itu segera mengangguk setuju atas saran Jinyoung itu.

Sebenarnya sejak pelajaran pertama, ia sudah tidak konsentrasi sama sekali dengan pelajaran-pelajaran yang ada. Pikirannya sering terbang ke hal lainnya. Hal yang akhir-akhir ini sering menganggu pikirannya dan membuat selera makannya turun.

Jinyoung sudah memulai aktingnya dengan menenggelamkan wajahnya ke meja. Laki-laki itu mengedipkan sebelah matanya ke arah Sunwoo sebelum memejamkannya.

"Permisi Han Ssaem..." Suara Sunwoo segera mengambil atensi Han Ssaem yang ada di depan, begitu juga dengan teman-temannya yang lain.

"Iya, ada apa? Apa kau tidak jelas dengan materi yang kuterangkan barusan?" Tanya Han Ssaem. Sunwoo segera menggelengkan kepalanya lalu menunjuk ke meja Jinyoung. Kini semua atensi itu teralih ke meja Jinyoung.

"Jinyoung kayaknya sakit, ssaem. Badannya juga panas terus kepalanya pusing. Bisakah ia izin ke UKS?" Balas Tanya Sunwoo pada Han Ssaem. Wanita itu mengernyit sejenak sebelum menganggukkan kepalanya tanpa berpikir panjang lagi. Teman-temannya yang lain mulai memandang meja Jinyoung dengan tatapan ngeri.

Pasalnya mereka masih trauma dengan kejadian Chenle waktu itu.

"Kamu antarkan Jinyoung juga ke UKS ya. Kayaknya dia nggak bisa pergi sendirian." Ujar Han Ssaem. Sunwoo segera mengangguk dan langsung memampah Jinyoung yang terlihat lemas itu. Dalam hati, Jinyoung berteriak gembira karena rencananya dengan Sunwoo berjalan dengan lancar. Han Ssaem sama sekali tidak curiga.

Mereka berdua jalan keluar dari kelas dengan atensi anak-anak kelas mereka yang terus terarah pada mereka. Setelah Jinyoung dan Sunwoo sampai di luar kelas, barulah mereka bisa bernafas lega. Memang susah sekali untuk bisa bolos pelajaran di Kelas A. Mungkin mereka adalah murid pertama yang berani dan berhasil melakukannya.

"Yuk kantin terus ke taman belakang aja biar nggak ketauan. Aku laper nih." Ujar Jinyoung yang langsung merangkul pundak Sunwoo.

Di dalam kelas, anak-anak Kelas A yang tersisa langsung bernafas lega. Mereka kira Jinyoung akan mengalami hal yang sama dengan Chenle. Beruntung saja mereka melihat Jinyoung yang masih sadar walaupun kondisinya lemas. Mereka hanya tidak mau kejadian seperti itu terus menerus terjadi di kelasnya.

Mystery of Class A | 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang