Kabar duka kembali mendatangi Kelas A. Baru saja beredar kabar miring tentang laki-laki itu, esoknya laki-laki itu sudah ditemukan tidak bernyawa. Tentu saja kabar itu membuat shock seluruh murid yang ada di Kelas A. Satu persatu dari mereka seakan terus menghilang dan tidak ada yang tahu siapa yang akan tersisa.
Na Jaemin.
Laki-laki tak beruntung itu ditemukan dalam keadaan kepala yang pecah akibat terhantam benda tumpul serta bagian tubuh yang tersayat-sayat. Perkiraan kejadiannya adalah malam hari dan orang yang melaporkannya adalah Haechan dan Mark, anak Kelas F. Suara mereka berdua tampak bergetar hebat saat melapor pada polisi. Tangan dan seragam mereka penuh dengan cipratan darah.
Anak Kelas A yang tersisa adalah 9 orang. Wali kelas A tampak menatap sedih ke arah meja-meja kosong. Ia tidak bisa melakukan apapun sebagai Wali Kelas A. Dari awal, semuanya tampak baik-baik saja. Sudah jelas pelakunya adalah anak diluar Kelas A yang begitu iri melihat anak-anak Kelas A.
"Jaga diri kalian baik-baik. Selalu waspada dengan orang sekitar kalian. Tidak ada orang yang bisa kalian percaya di sini. Cuman itu yang bisa bapak sampaikan." Setelah berkata demikian, Kim ssaem segera keluar dari kelas. Tidak ada suara satupun yang keluar dari anak-anak Kelas A sepeninggal wali kelas mereka itu. Semuanya tampak tenggelam dengan pikiran masing-masing.
Braakkk
"Guys! Kita nggak bisa terus diem kayak gini. Kita juga harus mulai cari penyebab teman-teman kelas kita meninggal." Seruan Jinyoung dari arah belakang membuat seluruh anak menoleh ke arahnya.
"Buat apa kita melakukan itu? Kan sudah ada dua detektif yang biasanya menangani kasus anak-anak kelas kita?" Sahut Seungmin dari bangku depan.
"Nggak bisa! Kita nggak bisa terus menerus berharap sama dua orang itu. Kita juga harus bisa memecahkan kasusnya. Kita yang lebih kenal dengan anak-anak itu dibandingkan dengan dua detektif itu. Kenapa nggak kita aja yang bertindak?" Ucapan Jinyoung segera membuat mereka terdiam.
"Apa kalian seegois itu sampai nggak mau memikirkan teman kelas kalian sendiri? Kalian juga nggak akan tau kapan kalian berakhir seperti teman-teman kita itu."
"Apa maksudmu bicara kayak gitu? Kamu udah gila atau gimana sih?" Seru Chaewon yang duduk tak jauh darinya.
"Masih belum sadar. KITA DITEROR! DAN SEMUA PENYEBABNYA ADALAH KESOMBONGAN KALIAN!" Jinyoung tampak tak gentar sama sekali. Ia benar-benar sudah muak dengan kondisi kelasnya. Emosinya telah mencapai puncak hingga membuat kepalanya terasa sangat sakit.
"Kalau kalian nggak mau, ya udah. Biar aku yang lakuin sendiri." Setelah berkata seperti itu, Jinyoung segera membanting pintu kelasnya dan berjalan meninggalkan kelas terkutuk itu. Tidak masalah ia harus meninggalkan seluruh jadwal kelasnya. Yang ia butuhkan sekarang adalah mendinginkan diri dan mulai memikirkan masalah-masalah yang terjadi.
Dalam hati, ia berjanji akan menguak pelaku dari semua kejadian yang terjadi. Saat ia berhasil melakukannya, ia tidak berharap orang-orang akan menghormatinya atau memberinya gelar seorang pahlawan. Yang ingin ia dapatkan adalah pembubaran Kelas A dan mengeneralisasi sistem di sekolahnya itu.
"Dia kenapa sih? Jadi temperamen gitu. Padahal dia dulu diem banget. Heran deh..." Ujar Yiren saat Jinyoung telah meninggalkan kelas.
"Nggak tau. Dia jadi berubah semenjak Sunwoo nggak ada." Sahut Chaewon.
"Mungkin jiwanya agak terganggu sekarang..." Ujar Heejin dari arah depan.
Kondisi kelas kembali tenang saat Han Ssaem masuk ke dalam kelas mereka. Pelajaran pagi itu dimulai dengan tenang seperti biasanya dan seakan-akan tidak pernah terjadi apapun sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mystery of Class A | 00L
Mystery / ThrillerKelas A, kelas unggulan yang selalu dibangga-banggakan oleh banyak orang, ternyata menyimpan sebuah misteri yang tak banyak diketahui. Satu persatu murid Kelas A tewas dengan cara yang cukup mengenaskan. Jika terus terjadi, maka sudah bisa dipastika...