[8.2] : Cinta Segiempat

284 47 10
                                    

Ujian akhir semester sebentar lagi akan dimulai. Minggu depan adalah minggu terakhir pembelajaran sebelum memasuki masa ujian. Dalam minggu-minggu seperti ini, para murid mulai mempersiapkan diri mereka. Tugas-tugas akhir akan mulai menumpuk satu demi satu dan nilai tugas-tugas itu akan berguna untuk menunjang nilai raport akhir semester.

Dari semua kelas yang ada, Kelas A bisa dibilang kelas yang paling sibuk dibandingkan dengan kelas yang lainnya. Mereka semua sibuk mengerjakan tugas di dalam kelas sampai-sampai melewatkan jam istirahat begitu saja. Menurut mereka, sudah tidak ada waktu lagi untuk mengerjakan tugas-tugas yang ada. Pulang sekolah biasanya mereka akan langsung pergi ke tempat bimbingan hingga pulang larut malam. Sesampainya di rumah, mereka masih harus mengulang materi yang diajarkan di tempat bimbingan sekaligus berlatih mengerjakan soal.

Semua itu mereka lakukan untuk memperoleh nilai yang terbaik dan kenaikan peringkat setinggi-tingginya.

Dari antara anak-anak di Kelas A, ada satu anak yang sejak tadi tidak fokus dengan soal yang sedang ia kerjakan. Beberapa kali ia tampak melamun, membuat temannya yang duduk tepat di sebelahnya itu sering-sering menyenggolnya.

"Jin..."

"Hah?" Heejin segera kembali ke alam sadarnya dan menatap Yeji dengan tatapan kebingungan. Yeji hanya bisa menghela nafas pelan. Ini sudah kelima kalinya Heejin kedapatan melamun.

"Kamu kenapa sih dari tadi? Mikirin apa? Kamu sakit?" Yeji mulai memberikan pertanyaan bertubi-tubi pada Heejin, membuat perempuan itu segera meletakkan pensil yang sedang ia genggam dan mulai mengusapnya wajahnya.

"Nggak apa. Aku ke toilet dulu ya. Mau cuci muka..." Setelah berpamitan pada Yeji, Seungmin, dan Hyunjin, perempuan itu segera pergi dari sana sambil sesekali mengusap wajahnya. Yeji benar-benar tidak tahu apa yang membuat Heejin menjadi seperti itu. Tak biasanya Heejin melamun, apalagi di tengah-tengah kerja kelompok seperti ini.

"Dia kenapa? Tumben banget. Apa...jangan-jangan kesurupan arwahnya Jinyoung? Hiihh nggak mungkin kan?" Hyunjin ternyata sepemikiran dengan Seungmin. Bedanya, Hyunjin mulai berpikir yang aneh-aneh sedangkan Seungmin masih berusaha untuk mencari alasan yang masuk akal.

"Hush..nggak lah. Ada-ada aja kamu. Kayaknya dia kecapekan deh. Beberapa hari terakhir ini dia sering telat makan. Bahkan minumpun dia jarang banget, jadi akhirnya kurang fokus gitu." Jelas Yeji, membuat Hyunjin segera mengangguk-angguk.

"Hmmm bisa jadi sih. Atau kalau nggak, bener kata Hyunjin tadi. Kayaknya ada hubungannya sama kematian Jinyoung deh yang buat dia jadi susah fokus. Secara, mereka kan temen SMP dulu dan denger-denger mereka juga deket banget. Terus lama-lama mereka jadi pisah gitu dan siapa tahu dia sekarang menyesal?" Kini giliran Seungmin yang mengungkapkan pikirannya. Yeji segera mengangguk-angguk. Penjelasan Seungmin juga terdengar masuk akal.

Entahlah, tidak ada yang bisa menebak isi hati dan pikiran Heejin dengan tepat saat ini. Setelah Heejin kembali, pembicaraan itu segera berhenti dan mereka kembali fokus dengan tugas kelompok mereka. Target mereka adalah menyelesaikan tugas itu tepat sebelum bel pulang sekolah berbunyi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mystery of Class A | 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang