Mark baru saja melangkahkan kakinya memasukki sebuah cafe bergaya vintage yang terletak di depan sekolahnya. Laki-laki itu mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut cafe, mencari keberadaan seorang perempuan yang kemarin telah membuat janji dengannya. Setelah melihat lambaian tangan seseorang yang duduk di dekat etalase, laki-laki itu segera bergegas mendatangi orang itu.
"Aku lama ya? Maaf..jalannya agak macet." Ujar Mark pada orang itu. Laki-laki itu mengambil tempat duduk tepat di depan orang tersebut.
"It's okay. Mau pesan apa? Biar kupesankan." Sahut Yeri, orang yang ditemui oleh Mark itu.
"Mocha Frapuccino aja...tapi nggak pakai whip cream."
"Oke." Setelah itu, Yeri memanggil salah seorang pelayan yang kebetulan sedang berjalan ke arah mereka dan mulai menyebutkan pesanannya. Setelah pelayan itu pergi, barulah mereka mulai membicarakan masalah yang kemarin sempat mereka obrolkan melalui panggilan telepon.
"Oke, jadi apa rencanamu?" Tanya Yeri to the point.
"Oke, setelah kemarin Changbin nggak berhasil buat Yeji tewas, aku kepikiran sebuah ide. Kita bakal nyerang Heejin, sahabatnya Yeji. Gimana menurut kamu?" Mark mengarahkan tatapannya pada Yeri, berusaha melihat respon wanita itu melalui raut wajahnya.
"Kenapa harus Heejin? Bukannya lebih mudah kalau kita sabotase Yeji di rumah sakit ya?"
"Kalau kita ngelakuin itu, polisi akan curiga kalau Changbin punya partner. Kita harus alihin fokus mereka dari Changbin. Dengan gitu, kamu akan bisa bebas." Jelas Mark.
"Oke..oke. Lanjutin aja dulu apa yang mau kamu omongin. Aku harus dengar semua rencananya dengan jelas." Balas Yeri yang mulai melipat kedua tangannya di depan dada dan menyilangkan kakinya.
"Kamu tau kan ada anak Kelas A yang namanya Kim Chaewon? Kita akan jadiin dia pelakunya. Kita buat seolah-olah Chaewon menyuruh Heejin untuk datang menemuinya dan setelah itu tinggal kita yang membereskannya. Jadi polisi akan mencurigai Chaewon dengan alasan dia iri dengan Heejin dan akhirnya membunuh perempuan itu. Gimana menurutmu?" Yeri masih diam saat Mark telah menyelesaikan ucapannya. Ia masih berusaha mencerna rencana Mark itu.
"Aku juga udah siapin settingnya. Kita akan melakukannya di rooftop sekolah. Aku akan berusaha buat sabotase beberapa CCTV yang ada di sekolah jadi kita nggak akan mungkin ketangkap. Mungkin aku cuman bakal biarin CCTV yang menghadap ke gerbang sekolah aja yang nyala, jadi biar ada bukti kalau Chaewon dan Heejin masuk ke area sekolah. Kita akan melakukannya malam hari. Aku akan buat satpam sekolah tidur, jadi nantinya dia juga akan disalahkan oleh polisi atas kelalaiannya."
"Oke...kurasa idenya cukup matang. Aku setuju sama ide itu. Kapan kita akan melakukannya?" Tanya Yeri. Ia berhasil mencerna semua ide Mark itu dan menyukai ide laki-laki itu. Mereka pasti bisa melakukannya dengan sangat mudah.
"Besok malam. Aku akan mulai menghasut kedua orang itu malam ini."
"Oke. Aku setuju. Semakin cepat dilakukan, semakin baik. Dengan begitu fokus polisi akan pecah dan mengabaikan Changbin." Ujar Yeri sambil tersenyum lebar.
"Ah...sebenarnya ada hal lain juga yang ingin kubicarakan. Aku nggak bisa melakukannya. Lariku nggak cepat dan resiko bakal ketahuan akan semakin besar. Nggak apa-apa kan kalau kamu yang melakukannya? Aku akan pantau di luar sekolah. Begitu kamu selesai, kamu bisa langsung lari dan masuk ke mobil. Kita kabur secepatnya." Wajah Mark tampak khawatir. Ia takut jika Yeri akan menolak hal itu.
"Oke...aku nggak masalah jika harus melakukannya sendiri. Aku sudah pernah melakukannya juga. jadi pasti aman. Kamu hanya perlu menyetting jebakannya supaya orang-orang itu masuk ke dalam jebakan kita." Balas Yeri dengan nada santai. Mark segera bernafas lega dan mulai mengulas senyumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mystery of Class A | 00L
Mystery / ThrillerKelas A, kelas unggulan yang selalu dibangga-banggakan oleh banyak orang, ternyata menyimpan sebuah misteri yang tak banyak diketahui. Satu persatu murid Kelas A tewas dengan cara yang cukup mengenaskan. Jika terus terjadi, maka sudah bisa dipastika...