"Gimana keadaan Seungmin dan Hyunjin? Mereka baik-baik saja kan?"
Esok paginya, Eric dan Hwall mengunjungi Mark yang berada di rumah sakit. Setelah kejadian kemarin, Mark langsung membawa Seungmin dan Hyunjin yang terluka karena Yeri ke rumah sakit. Semalam laki-laki itu tidak pulang ke rumahnya walaupun tubuhnya terasa remuk setelah kejadian menegangkan kemarin. Hal itu ia lakukan demi memastikan bahwa Seungmin dan Hyunjin baik-baik saja.
"Kondisinya bagus kok. Seungmin langsung diobati dan kemarin juga langsung pulang ke rumah. Cuman tinggal Hyunjin aja yang masih dirawat di sini. Beruntung dia cuman ditusuk cutter, jadi lukanya nggak terlalu dalam. Langsung dioperasi juga kemarin." Jelas Mark.
"Baguslah kalau begitu."
"Gimana sama Yeri kemarin? Dia berhasil ditangkap kan?" Kini giliran Mark yang bertanya. Eric segera menganggukan kepalanya sesaat setelah mendengar pertanyaan Mark itu.
"Kemarin di depan pagar sekolah udah ada Detektif Bang sama Detektif Jung beserta beberapa orang dari kepolisian. Mereka menghadang di sana. Jadi, mau nggak mau Yeri terpaksa ikut mereka." Ujar Eric yang menceritakan kejadian kemarin malam secara singkat. Mark mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia bersyukur karena rencananya berhasil walaupun sempat ada sedikit kendala di tengah-tengahnya. "Tapi...jujur aja, aku sedikit khawatir..."
"Kenapa?"
"Aku takut dia bisa bebas gitu aja hanya karena dia anak salah satu menteri di negara ini. Kamu tahu kan kalau hukum itu selalu tumpul ke atas. Menurutku, itu nggak adil banget buat korban-korbannya yang udah tewas di tangannya. Dia harus bertanggung jawab untuk semua perbuatannya." Ujar Eric yang menyampaikan keresahannya. Mark kembali menganggukkan kepalanya. Hal itu juga yang membuatnya resah selama beberapa hari. Walaupun dia sudah mengupayakan segala cara agar Yeri bisa tertangkap, tapi jika keadaan tidak menghendakinya, maka sia-sialah usahanya itu.
"Semoga saja nggak terjadi. Aku yakin Tuhan mendengarkan doa kita." Balas Mark yang tidak tahu harus berkata apa lagi. Mereka hanya bisa mengharapkan sebuah keajaiban untuk masalah itu.
"Eh...eh...eh..." Hwall yang sejak tadi hanya diam, tiba-tiba bersuara. Tangan kanannya sedang memegang sebuah ponsel yang ia tempelkan pada telinga kanannya.
"Kata Heejin, Yeji udah sadar dari koma..."
Di kantor polisi, Yeri sedang diperiksa di sebuah ruangan tertutup. Detektif Bang dan Detektif Kim perlu memeriksa wanita itu dan membuatnya agar mengakui semua perbuatannya. Namun mau dipaksa bagaimanapun, Yeri tetap mengelaknya."Aku kan sudah bilang. Changbin yang membunuh anak-anak itu, bukan aku. Tanganku bersih dari darah-darah mereka. Kenapa kalian masih nggak percaya sama aku sih?" Ujar Yeri sambil menggebrak meja yang ada di depannya.
"Changbin bilang kalau ia hanya membunuh beberapa anak, tidak semuanya. Itu artinya ada beberapa anak yang kamu habisi sendiri tanpa bantuan Changbin." Balas Detektif Bang yang mulai sedikit emosi. Ia sangat yakin bahwa pelakunya adalah Yeri karena Changbin sudah memberi pernyataan bahwa hanya mereka berdua yang terlibat, tidak ada orang lain lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mystery of Class A | 00L
Mystery / ThrillerKelas A, kelas unggulan yang selalu dibangga-banggakan oleh banyak orang, ternyata menyimpan sebuah misteri yang tak banyak diketahui. Satu persatu murid Kelas A tewas dengan cara yang cukup mengenaskan. Jika terus terjadi, maka sudah bisa dipastika...