"Gue malu sama diri sendiri, harusnya gue nggak terlalu kekanakan." Yugo memandangi lantai kumuh yang ia pijak dengan bibirnya yang menyungging senyum lemah.
Yugo pikir kesalahannya saat ini terlalu banyak. Emosi, dendam dan perasaan kecewa yang ia pendam kini berhasil merubah dirinya menjadi seorang monster agar ia bisa membalaskannya pada orang yang ia inginkan. Yugo tau itu salah, tapi dirinya sudah gelap akan kebencian. Kebenciannya akan Jeffrey, kebenciannya akan perasaan yang ia punya, dan kebenciannya atas segala hal yang tidak bisa ia dapatkan. Dirinya memang bodoh.
"Harusnya dulu gue nggak pernah ketemu Rachel, harusnya gue nggak gabung ke Anathema, harusnya gue nggak pernah benci ke lo." Jeff tak mengalihkan pandangan ke arah Yugo, dia hanya bisa menatap tanpa ekspresi ke arahnya.
"Kenapa cinta ke seseorang bisa serumit dan semenyakitkan ini. Dan kenapa cinta bisa ngerubah gue jadi orang paling bego yang pernah ada. Lihat, gue benci lo gara-gara ditolak, bego banget gue." Jeff mendecih.
"Hal yang lebih buat gue sakit, itu karena lo adalah orang yang milih Rachel dan Rachel adalah orang yang milih lo. Kenapa itu lo, bukannya orang lain? Kenapa harus lo, orang terdekat gue sendiri?"
"Jadi, ini alasan lo? Alasan lo ngelakuin semua ini? Alasan kenapa lo benci ke gue? Lo ngakuin ini semua?" Balas Jeff bertubi-tubi sembari memiringkan kepala.
"Ya, gue ngelakuin ini karena gue nemuin foto Rachel di dompet lo dulu. Hal yang buat gue sadar, gue nggak akan pernah ada di hati Rachel, karena sampai kapanpun yang ada di hati dia cuma lo, dan itu adalah hal yang paling gue benci." Mendengar penuturan Yugo, Jeff sontak menggelengkan kepala tidak percaya.
"Lo benar-benar orang terbodoh yang pernah gue temuin, go." Kilat mata Jeff berubah tajam, pandangan Jeff yang tak berekspresi tiba-tiba saja berubah menjadi penuh amarah.
"Lo egois, cuma mentingin perasaan lo sendiri." Yugo menaikkan kedua alisnya.
"Gue tau, gue—–
"Lo cuma mikirin perasaan diri sendiri, apa selain pikiran tentang ada atau nggak-nya perasaan Rachel buat lo, apa pernah sekali aja lo mikirin perasaan orang lain yang kecewa atas keputusan lo ngejauh dari sahabat lo gara-gara perasaan itu?"
"M——maksud lo?"
"Ketika lo bilang buat pergi, tapi tiba-tiba aja lo datang lagi dan ngibarin bendera dari musuh kita? Apa lo nggak mikir perasaan Dery, lo nggak mikir perasaan sahabat lo, juga perasaan anggota geng yang akan lo pimpin setelah masa jabatan Dery udah selesai, hah?!!" Sentak Jeff dengan nada tinggi, Yugo yang mendengar penuturan Jeff seketika terpaku di tempatnya berdiri.
"Selama ini Dery udah naruh kepercayaan yang besar sama lo. Dery udah bilang ke gue berkali-kali, dia benar-benar nggak sabar ketika kursi jabatan Ravesga lo yang ambil alih, walaupun saat itu juga masa wewenangnya usai, tapi dia ngerasa lega kalau lo yang ambil posisinya. Dery percaya banget ke lo, walaupun lo udah jadi bagian Anathema, tapi Dery tetep bersikukuh buat ngejadiin lo ketua, apa lo nggak pernah mikirin perasaan dia dan orang-orang yang percaya ke lo?!! Kenapa lo malah mau di pandang sebagai musuh sama sahabat sendiri?!! Kenapa goblokkk?!!!" Jeff mendorong tubuh Yugo kasar, nafasnya sudah naik-turun tidak karuan, sedangkan Yugo? Dia hanya bisa memandang kosong ke arah Jeff dengan setitik rasa penyesalan yang mulai muncul di lubuk hatinya.
"Kenapa lo ngelepasin sahabat dan lebih milih balesin dendam perasaan lo sendiri?!! Lo boleh mukul gue, lo boleh nusuk gue kalau lo kecewa, tapi gue nggak terima kalau lo nusuk sahabat-sahabat gue kaya gini, gue nggak bisa ngeliat sahabat gue terpecah-belah karena keputusan egois lo!!!"
"Dery mati-matian ngebela lo, dia bertengkar sama Jo buat mertahanin lo, karena Jo nggak mau nerima lo balik." Yugo mendongak ke arah Jeff, ia menatap Jeff dengan tatapan tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANGSTER ✔
Ficção AdolescenteIni tentang Jeffrey Ragaska Dewandaru, Leader Alaskar. Ia bukan hanya dikagumi karena memiliki paras tampan dan tubuh yang proporsional tetapi ia juga dihormati karena kepiawaiannya dalam memimpin pertempuran. Rachel Adhiyasta adalah seorang gadis c...