47 - Kekecewaan Jeff

378 35 3
                                    

"Makasih udah nganterin kak." Kata Rachel seraya menyungging senyum manis dengan Theo yang mengangguk dari balik helmnya.

"Sama-sama. Ya udah aku pulang dulu ya?" Rachel mengangguk kecil diiringi suara mesin motor yang terdengar ketika dihidupkan oleh si pemilik.

"Hati-hati." Rachel melambai kecil yang di balas klakson Theo ketika dia sudah mulai melenggangkan motornya.

Rachel berbalik badan kemudian memasuki rumahnya. Memasuki ruang tamu yang terhubung langsung dengan pintu utama, ketika mendapati Yolanda yang tengah duduk di atas sofa sambil menatap majalah yang di genggamnya.

"Bunda." Rachel memanggil, membuat Yolanda yang tengah terfokus pada majalah mendongak, melihat putrinya yang sudah kembali ke rumah dari sekolah.

"Bunda jam berapa nyampainya? Kok nggak bilang?" Tanya Rachel sambil langkahnya yang kian mendekat, Yolanda mengulurkan tangannya yang di sambut tangan Rachel, kemudian  mencium punggung tangan Yolanda seperti biasanya.

"Nyampe jam 8 pagi tadi mungkin." Jawab Yolanda sambil menggeser tubuh, memberi ruang pada Rachel untuk duduk di sebelahnya.

"Bunda lama banget, katanya cuma dua hari."

"Tambahan satu hari lagi, maaf deh yang terakhir pacaran dulu sama Ayah, hihihi." Yolanda tersenyum jahil membuat Rachel mencebik.

Rachel yang mengerti gerakan Yolanda pun berpindah posisi, menduduki sofa dengan posisi duduk di sebelah Yolanda, dengan kepalanya yang ia tolehkan ke kanan dan ke kiri, mencoba mencari sesuatu.

"Ayah mana?" Tanya Rachel karena tak mendapati Danendra di manapun, membuat Yolanda yang akan membalikkan majalah jadi mengurungkannya kemudian menatap ke arah Rachel.

"Pergi sama Abang kamu."

"Ke mana?"

"Nggak tau tadi Ayah nggak bilang." Kata Yolanda menjelaskan membuat Rachel mengangguk kecil.

"Bukannya hari ini abang ada jadwal kuliah?" Dahi Rachel mengernyit. Ya, biasanya memang Lucas pergi ke kampus di hari dan jam saat ini. Bukannya menjawab, Yolanda malah tersenyum kecil.

"Abang kamu memang sering kaya gitu. Sukanya keluyuran, persis kaya ayah kamu."

"Tapi aku mirip bunda kan? Anak rumahan?" Rachel menyengir lebar.

"Iyalah, masa kamu mirip tante Jeslyn." Yolanda mengusap kepala Rachel membuat Rachel tertawa kecil.

"Ngomong-ngomong soal tante Jeslyn. Kalau nggak salah kak Gama bukannya seumuran sama Abang?" Gama adalah anak Jeslyn, dia seusia dengan Lucas yang kini sudah bekerja meneruskan perusahaan ayahnya sendiri.

"Iya, mereka seumuran. Memangnya kenapa?" Tanya balik Yolanda.

"Kak Gama udah lulus kuliah, bahkan udah nerusin perusahaannya om David. Kok abang malah baru masuk awal-awal semester kuliahnya? Masa abang nggak langsung kuliah?" Rachel mengernyit bingung. Di samping sifat menyebalkan Lucas, Lucas adalah orang yang cerdas. Dia bahkan selalu mendapatkan rangking teratas di masa sekolahnya, membuat Rachel bingung mengapa dia malah belum lulus di saat Gama bahkan sudah meneruskan perusahaan keluarganya. Masa Lucas turun kelas? Atau dia sempat berhenti dari kuliahnya?

"Waktu kelulusan SMA dulu, Abang tentu saja langsung masuk kuliah, tapi dia berhenti di tengah jalan karena kemauannya sendiri." Ucap Yolanda menjelaskan, membuat Rachel mengernyit penasaran.

"Emang kenapa?" Rachel semakin penasaran, pertanyaan yang tadi ia lontarkan pun tidak dibalas Yolanda. Dia malah tersenyum kecil sembari menatap dalam ke arah Rachel.

GANGSTER ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang