27 - Apa yang terjadi?

645 49 0
                                    


Keenam inti Alaskar turun bebarengan dari motor hitam selarasnya. Mereka semua kemudian berjalan masuk ke dalam Apart besar dengan 30 lantai yang berada di hadapan mereka.

Mereka semua juga sempat beradu mulut siapa yang akan menaiki lift terlebih dahulu. Tristan merengek kecil, dia tidak mau masuk duluan karena lewat lift, takut mabuk nanti kalau naik lift. Tristan mengakui, dirinya takut naik turun lift, karena ia takut ketinggian, berasa jantungnya ikut naik turun juga.

Dengan berbagai cara, mereka pun membawa Tristan, Tristan sudah berteriak tidak mau ketika Yuta, dan Jevon menariknya, alhasil mereka harus menggotong Tristan secara bersama-sama. Bener-bener bikin malu si Tristan.

"Cepet buka pintunya." Ucap Megan pada Tristan yang posisinya menutup akses pintu, ketika mereka semua telah sampai di depan pintu Apart milik Jeff.

"Gue?" Tunjuk Tristan pada diri sendiri.

"Gue tadi ngomong sama siapa?" Jengah Megan sambil memutar bola matanya malas.

"Kenapa gue?"

"Lo yang berdiri di depan pintu begoo." Tristan mengangguk, tangannya ia julurkan pada pintu di hadapannya, tangannya hampir menyentuh kenop pintu tapi kemudian ia urungkan.

"Beneran dibuka?" Ulang Tristan membuat yang lain menggeram kesal.

"Nggak usah, jilat aja nyampe itu pintu kebuka sendiri." Timpal Yuta, membuat Tristan mendengus.

"Gimana bukanya?"

"Ck, jedotin pala lo aja ke sono." Jo mendecak, tapi ia ikut saja omongan unfaedah Tristan.

"Ntar pala gue peyang."

"Gpp, ntar Indiz jadi tambah nggak mau sama lo." Ledek Jevon sambil mengusap punggung Tristan. Tristan hanya membalas menatap tajam ke arahnya.

"Bentar, gue mau ngomong dulu." Sanggah Tristan sambil mengangkat kedua tangganya mencoba menenangkan sahabatnya yang sudah misuh-misuh padanya.

"Belibet lo, tinggal buka pintu aja make ceramah dulu."

"Ya dengerin gue dulu, gue mau bilang sesuatu."

Yuta sudah menggeram sebal, bener-bener ya si Tristan, buka pintu aja harus pake muter-muter segala. Tinggal buka pintu terus masuk aja, tapi lagaknya sudah seperti mau bikin bangunan saja. Dan bodohnya Yuta, ngapain dia juga ngerespon terus??!!

"Jadi gini nih— ucap Tristan membuka suara.

"Apaan?"

"Sebenarnya gue nggak katro, tapi kali ini gue nggak tau gimana buka pintunya." Ucap Tristan sambil memasang wajah bodoh.

"Bilang dari tadi goblok." Ucap Yuta sambil menggetak kepala Tristan.

"Kan gue udah bilang tadi setan."

"Minggir awas." Yuta pun mendorong tubuh Tristan, omongan sedaritadi benar-benar membuatnya geram sendiri. Dengan tidak santainya, Yuta menekan pin Apart Jeff.

Pip! Pip! Pip!

Klek

"Jeeprriiiii." Yuta berteriak memanggil Jeff ketika mereka akan memasuki Apartnya. Membuat yang lain tutup kuping.

"Tuh suara nggak bisa lebih keras lagi hah?!" Sindir Tristan membuat Yuta menoleh. Yuta pun mengangguk antusias.

"JEPRIII!!!" Teriaknya lebih keras.

"Brisik."

"Kok salah? Katanya tadi suruh lebih keras suaranya." Yuta memasang wajah sok polos.

GANGSTER ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang