Jeff membawa Blacky dengan kecepatan tinggi. Tanpa menghiraukan lampu merah yang menyala atau klakson kendaraan lain yang terdengar karena ia membawa motor dengan ugal-ugalan.
Dirinya memang terbiasa membawa Blacky, motor ninja hitam kesayanganya seperti ini. Membuat Blacky dan dirinya senang dengan merasakan bagaimana menjadi raja jalanan yang ketika berada di atas trotoar bisa melakukan hal yang diinginkan, tanpa peduli hal yang lain.
Tapi kali ini, bukan tanpa alasan ia membawa Blacky seperti orang kesetanan. Ia hanya sedang melakukan pemanasan, untuk janjinya yang ia buat tadi siang. Balapan liar dengan Yugo.
***
"Jadi dateng nggak tuh orang? Takut?"
"Ngga usah sok lo, kalo dateng aja ciut pasti."
Jeff telah sampai di sirkuit ketika ia mendengar sayup-sayup orang yang tengah beradu mulut, yang ia tebak pasti suara Yugo dan Tristan.
Tebakanya benar, ia melihat Yugo yang sedang diatas motornya, sedangkan Tristan kelihatan sedang memonyongkan bibir, ia yakin Tristan sedang meledek Yugo. Karena Beradu mulut adalah hal yang biasa bagi mereka berdua.
Jeff kemudian menderumkan motornya yang membuat semua pasang mata menoleh kepadanya. Menyisakan Yugo yang hanya melirik sekilas. Jo, Jevon, Tristan, Yuta dan Megan tersenyum sumringah, mereka sudah khawatir kalau memang Jeffrey tidak jadi datang, harga diri mereka akan dipermalukan yang pasti.
"Udah mulai ciut lo?" Jevon meledek, membuat Yugo yang sudah percaya diri sedikit gugup.
"Gue? Gila ya lo?" Yugo tersenyum mengejek, menutupi rasa gugupnya yang datang karena Jeff tiba-tiba melajukan motor ke arahnya.
"Dateng lo? Kirain ngga--
"Brisik! Nggak usah banyak bacot." Sarkasnya cepat tanpa mendengar Yugo berbasa-basi. Yugo hanya menelan salivanya kasar.
"Jeff pms ya?" Mendengar nada suara Jeff yang ketus, membuat Jo bertanya-tanya pada Yuta di sebelahnya. Bertanya lirih, takut Jeff mendengar.
Jo memang yang paling peka diantara mereka semua, hanya mendengar nada bicara saja ia sudah tau bahwa sekarang kondisi Jeff sedang tidak baik.
"Bego lo."
"Gue serius anjir, tuh orang kenapa?" Jo mendesak Yuta, Yuta malah tiba-tiba diam.
Jo yang merasa Yuta tidak meresponya, menolehkan wajahnya pada Yuta, Yuta hanya diam sambil menatap lurus ke depan. Jo mengikuti arah pandangan Yuta. Yuta sedang melihat wanita berpakain minim berjalan ke arah Jeff dan Yugo. Berhenti ditengah-tengah mereka berdua sambil membawa bendera untuk memberi aba-aba. Badanya yang semlehoy membuat Yuta menggigit bibir.
"Heh, bangke lo!" Jo menjambak rambut Yuta, membuat Yuta yang tidak siap, terjungkal sebentar. Untung saja tarikan Jo pada rambut Yuta tidak terlalu kuat.
"Gue nanya daritadi malah jelalatan, gue colok juga mata lo." Jo menggeram kesal, Yuta hanya nyengir sambil menggaruk rambutnya.
"Gue khilaf sumpah tadi." Bela Yuta, Jo hanya memutar bola matanya malas.
"Apa tadi, lo tanya apa?" Yuta mengulang Jo, karena ia tadi tidak fokus mendengar pertanyaannya.
"Tai lo, gue nanya kenape itu orang?" Jo kesal, ia bertanya pada Yuta dengan nada yang sedikit ngegas.
"Saha?" Yuta menaikkan alisnya, dirinya benar-benar lupa apa yang tadi Jo tanyakan.
"Jeff kenapa?" Jo mengepalkan tangnya, bertanya hal yang mudah saja membutuhkan kesabaran yang ekstra.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANGSTER ✔
Novela JuvenilIni tentang Jeffrey Ragaska Dewandaru, Leader Alaskar. Ia bukan hanya dikagumi karena memiliki paras tampan dan tubuh yang proporsional tetapi ia juga dihormati karena kepiawaiannya dalam memimpin pertempuran. Rachel Adhiyasta adalah seorang gadis c...