37 - Pertanyaan tak berujung

401 35 3
                                    

"Gue sampai saat ini belum nemuin pelakunya."

Helaan nafas perlahan keluar dari si pemilik, ia tengah menyandarkan punggungnya di kursi yang tengah di duduki. Sembari meremas kuat kedua tangannya kemudian menundukkan kepala.

Diseberangnya ada seorang laki-laki yang duduk dengan posisi tegap, menatap  kedepan dengan tatapan merasa menyesal.

"Gue minta maaf, gue nggak becus." Sambungnya lagi, membuat laki-laki di hadapannya mendongak. Kemudian ia menggeleng lemah, tidak mengiyakan pernyataan yang tengah di lontarkan oleh laki-laki kenalannya sekaligus teman dekat di hadapannya itu.

"Bukan salah lo, bahkan gue yang lebih nggak becus karena nggak bisa ngejagain dia." Laki-laki itu meremas rambutnya frustasi.

"Gue nggak bisa nemuin pelaku yang buat adik perempuan gue kaya gini."

***

BUGGHHH!!

BUGGHHH!!!

Suara tonjokan keras terdengar, seakan menggema di seantero lapangan yang tengah mereka berdua pijak. Jeff langsung tersungkur, tanpa melawan ia langsung terdorong ke arah belakang dengan bekas tonjokan yang perlahan memerah di area rahangnya.

Ia hanya diam tanpa berkutik, tak mau membalas apalagi melawan laki-laki yang tiba-tiba saja memukulinya itu.

Laki-laki itu perlahan mendekati Jeff yang sudah terduduk lemas di atas rumput lapangan, Ia hanya sesekali menengadahkan kepala, merasakan beberapa bagian tubuhnya yang berdenyut karena pukulan tadi.

Tanpa lama lagi, suara tonjokan kembali terdengar dengan bertubi-tubi, membuat Jeff yang diserang terguling karena pukulan bertubi-tubi yang ia dapatkan.

"Kenapa——

BUGGHH

"Kenapa lo baru datang?!!"

BUGGHH

"Kenapa lo nggak jagain dia?!!"

BUGGHH

"Kenapa lo nggak jagain orang yang gue sayang?!!"

"Kenapa lo ngingkarin janji buat selalu jagain dia?!!"

"Kenapa——

BUGGHH

"KENAPA LO BUAT ADIK GUE NGALAMIN HAL MENGERIKAN?!! KENAPA LO BIKIN RACHEL HAMPIR TERBUNUH  SIALAN?!!!"

Jeff terkulai lemas, dengan darah yang bercucuran dari pelipis, hidung hingga mulutnya. Bercak darah sudah berserakan, mengecap beberapa rumput hijau yang sedikit tertutup dengan noda merah pekat yang kental.

"Bang Luc." Gumamnya lirih, penglihatan Jeff memudar, tetapi ia tau siapa yang sedaritadi memukulinya tanpa henti itu.

Jeff mendengar dengan seksama kata-kata yang keluar dari mulut Lucas. Fisiknya kian melemah karena serangan Lucas yang hanya disambut tanpa perlawanan olehnya.

Ia hanya berbaring di atas tanah dengan tanda tanya tanpa berujung jawaban yang pasti, ditambah pernyataan Lucas soal Rachel yang hampir terbunuh karena dirinya.

Yang Jeff bisa gumamkan sekarang hanya kata Apa dan Mengapa. Apa yang terjadi dan mengapa terjadi pada Rachel, seolah Rachel adalah pusat segala pertanyaannya.

Lucas kembali mendekat, ia kemudian mensejajarkan tubuh dengan cara berlutut di samping tubuh Jeff yang sudah mati rasa. Lucas menundukkan kepala, tangannya sudah terkepal keras di kedua sisi, ia kemudian mencabut daun tanaman liar yang ada untuk menyalurkan amarah yang tidak bisa ia bendung lagi.

GANGSTER ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang