Rachel masih setia berdiri di depan teras rumahnya, menunggu Jeff kembali datang. Mungkin saja ia ada urusan yang membuatnya tiba-tiba pergi. Walau begitu, motor Jeff yang ditinggalkan di depan halaman rumahnya masih ada.
Suara pintu berdecit terdengar, Rachel sudah menatap berbinar ke arah pintu pagar. Tetapi senyumannya tiba-tiba memudar ketika bukan Jeff yang ia lihat, tetapi Lucas.
Lucas datang dengan tatapan datar, acuh ketika melihat motor besar hitam yang ada di depan rumahnya. Tetapi, tatapan Lucas yang datar sempat membuat Rachel khawatir, apakah Lucas lelah atau malah marah?
"Bang?" Panggil Rachel lirih ketika Lucas sekarang sudah berada di hadapannya. Lucas yang dipanggil tak menyahut, membuat Rachel sedikit takut karena tatapan dingin yang belum pernah Rachel liat pada diri Lucas sebelumnya.
"Masuk." Lucas membuka suara, nadanya yang ketus sempat membuat Rachel tersentak.
"Gue bilang masuk, udah malam." Sambungnya membuat Rachel tanpa sadar mengangguk. Kemudian ia berbalik yang diekori oleh Lucas, langsung menaiki tangga dan masuk ke kamarnya sendiri.
Yang ia pikirkan saat ini hanya Jeff, kenapa Jeff pergi. Dan mengapa Jeff tidak sempat mengatakannya dahulu kepadanya.
Jam sudah menunjuk pukul 12 malam, tetapi Rachel masih terjaga. Beberapa kali ia mondar-mandir ke balkon kamar, melihat motor yang mungkin saja Jeff kembali datang untuk mengambilnya.
Tebakannya benar, ketika ia masih berada di balkon, ia melihat seseorang yang berjalan menuju ke arah motor Jeff, tetapi dari tubuhnya ia agak kecil, tidak seperti Jeff yang memiliki tubuh besar dan kekar.
Rachel masih setia melihat gerak-geriknya, melihat laki-laki itu menaiki motor Jeff kemudian membawanya pergi, membuat Rachel menatap heran.
"Itu bukan kak Jeff kan?"
Dengan langkah cepat, Rachel mencoba menysul, langsung membuka pintu kamar untuk mencoba mengejarnya.
Tetapi langkahnya terhenti, ketika tiba-tiba saja Lucas sudah berada di depan kamarnya. Masih setia dengan wajah datar, menatap ke arah Rachel dengan tatapan yang tidak bisa terbaca.
"Mau kemana?" Tanyanya membuat Rachel sempat memundurkan langkah karena terkejut.
"M-mau ke bawah."
"Ngapain?"
"Eh- mau ambil minum haus." Jawab Rachel dengan nada gugup. Lucas memicing, melihat ekspresi wajah Rachel yang terkesan sedang menutupi sesuatu darinya.
"Udah malam, lo sampai saat ini belum tidur kan?"
"Belum bang." Lucas mendesah pelan, kemudian melangkahkan kakinya memasuki kamar bernuansa biru milik Rachel, ia langsung duduk di atas ranjang, kemudian mengkode Rachel untuk mendekatinya.
"Duduk." Rachel langsung menurut, kemudian duduk di samping Lucas.
"Lo pasti bingung ngeliat gue datang dengan wajah datar kaya gitu." Rachel mengangguk, Lucas sangat tau perasaanya.
"Ada banyak hal yang gue pikirkan, dan lo salah satunya." Ucap Lucas kemudian menoleh ke arah Rachel.
"Apapun yang terjadi, lo bisa kan tetap jadi Rachel yang kaya gini?" Lucas menatap sayu ke arah Rachel, membuat Rachel mengernyit bingung karenanya.
***
"Lo kenapa si? Bisa-bisanya kena serang lo malah diem aja, bego banget." Gerutu Megan ketika ia, Jeff dan Dery sekarang sudah berada di salah satu ruangan rumah sakit terdekat tempat Jeff sedang dirawat.
Megan duduk di sofa yang berseberangan dengan ranjang yang sedang Jeff gunakan untuk berbaring, dengan posisi Jeff yang kini sudah bersandar di sandaran ranjang, sembari sesekali menatap beberapa luka yang menghiasi tubuhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
GANGSTER ✔
Novela JuvenilIni tentang Jeffrey Ragaska Dewandaru, Leader Alaskar. Ia bukan hanya dikagumi karena memiliki paras tampan dan tubuh yang proporsional tetapi ia juga dihormati karena kepiawaiannya dalam memimpin pertempuran. Rachel Adhiyasta adalah seorang gadis c...