Jeff menatap jendela apartemennya, menggenggam sedikit tirai untuk menutupi wajahnya karena sinar matahari yang sangat terasa di wajahnya, pandangan Jeff kosong mengarah ke depan, menunjukkan ia mungkin sedang memikirkan suatu hal di pikirannya.
Tentang kejadian kemarin, tentang tawuran di Alaska, apa yang ia alami dan apa yang ia lihat benar-benar membuat pikiran Jeff berkecamuk.
Beberapa spekulasi perlahan memasuki pikirannya, tentang Rachel.
Jeff bukan seperti Jo yang memiliki tingkat kepekaan tinggi tentang ekspresi wajah atau mendengar nada seseorang membuatnya tau apa yang sedang dialami.
Tapi ekspresi Rachel saat itu benar-benar membuat Jeff tidak berhenti memikirkannya.
Bagaimana ekspresi Rachel ketika melihatnya bertarung dengan Yugo, bukan rasa takut yang ia perlihatkan, tetapi kenapa hanya ada rasa terkejut yang Jeff lihat di wajahnya?
Wajah Rachel ketika melihat dirinya, atau melihat Yugo. Rachel hanya memasang wajah terkejut?
Bukan hanya itu saja yang ia pikirkan, tapi juga, kenapa Rachel selama ini tidak berbicara padanya seperti biasa?
Apa yang terjadi padanya? Apa yang telah ia lewatkan?
Tak mau berlama-lama dengan pikirannya yang tidak bisa mendapat jawaban apapun, Jeff pun membalikkan tubuhnya, melihat ke arah kunci di atas nakas, kemudian mengambilnya cepat.
Jeff kali ini membuang ego nya, mencoba untuk mencari jawaban yang tengah ia pikirkan.
Apa yang ia pikirkan, seharusnya ditanyakan pada orang yang sedang ia permasalahkan bukan?
***
Jeff telah sampai di depan sebuah rumah besar bercat coklat dengan post satpam yang berada di depannya.
Tidak melihat adanya bapak-bapak yang berusia setengah baya biasa berjaga disana, Jeff pun langsung membuka pagar pintu yang pas sekali tidak dikunci.
Dengan dorongan kecil, Jeff membuka gerbang kemudian masuk ke latar rumah besar itu.
Dipandangnya sebentar rumah itu, rumah yang sempat menjadi tempatnya ikut meneduh, kini tiba-tiba terasa berbeda tanpa ia tahu alasanya.
Rumah itu, rumah Yugo. Rumah sepupu yang kini berubah menjadi seorang asing yang membenci dirinya.
Jeff benci akan hal itu, karena dia dan Yugo juga dulu sangat dekat, tapi entah apa yang terjadi pada Yugo tiba-tiba membenci Jeff sampai seperti ini.
Tidak, bukan waktunya Jeff memikirkan hal itu.
Dipikirkannya saat ini adalah Rachel, ia ingin tahu akan dirinya, apa Yugo mengenalnya? Apa ia dan Rachel pernah bertemu sebelumnya?
Jeff mengatur nafas, emosi, juga egonya. Kemudian dengan pelan Jeff melangkahkan kakinya menuju ke rumah besar itu.
"Den." Panggil seseorang membuat Jeff menoleh, matanya langsung melihat sosok laki-laki separuh baya memakai seragam khas satpam di hadapannya.
"Mau cari den Yugo?" Tanya bapak itu, membuat Jeff mengangguk kecil.
"Sudah 4 hari den Yugo belum pulang, saya juga bingung ini mau nyarinya gimana." Jelas bapak itu sambil menggaruk kepalanya, merasa bingung dengan apa yang harus ia lakukan juga.
"Ah– ya sudah saya pulang saja pak permisi– Jeff sedikit membungkukkan kepalanya dengan sopan kemudian akan melenggang pergi membuat bapak satpam itu kembali memanggilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANGSTER ✔
Teen FictionIni tentang Jeffrey Ragaska Dewandaru, Leader Alaskar. Ia bukan hanya dikagumi karena memiliki paras tampan dan tubuh yang proporsional tetapi ia juga dihormati karena kepiawaiannya dalam memimpin pertempuran. Rachel Adhiyasta adalah seorang gadis c...