63 - Perang (3)

284 29 4
                                    

°00°

"Ayo pukul gue dulu."

"Gue nggak bisa."

"Ayo pukul gue!!"

"Gue nggak bisa anjing!!" Jo menurunkan kedua tangan, kemudian menaikkan salah satu sudut bibirnya ke atas.

"Kasih alasan kenapa lo nggak bisa mukul gue." Jeff mendongak, ditatapnya iris mata Jo dengan dalam.

"Karena lo masih sahabat gue. Karena lo masih bagian Alaskar. Dan karena gue, nggak ada alasan buat mukul lo saat ini. Gue akui gue emang salah, gue datang ke sini cuma mau minta maaf bukan buat baku hantam sama lo." Senyuman miring Jo seketika luntur, dan digantikan dengan tatapan datar yang tidak bisa terbaca apa maksud di baliknya.

"Gue nggak bisa maafin lo, kalau lo musuh gue—–." Kata Jo mengeluarkan suara dengan nada lirih, Jeff yang memandangnya langsung menghela nafas, tak tau harus berbuat seperti apa lagi.

Tapi, tiba-tiba saja senyuman Jo terpancar hangat, membuat Jeff mengerutkan dahi. "Tapi, selamanya lo tetap sahabat gue, jadi gue pasti nerima permintaan maaf lo."

Jeff melongo tak percaya saat Jo mengatakan  hal itu kepadanya, seketika Jeff terkekeh karena merasa bodoh di permainkan oleh Jo. Jeff tak tahan, ia langsung memukul kecil bahu Jo yang disambutnya dengan riang.

"Nggak ada pelukan persahabatan?" Ujar Jo di sela pukulan Jeff ke arah bahunya. Jeff yang mendengarnya, bergidig ngeri menatap ke arah Jo dengan mata yang memicing.

"Najis, kurbel lo."

"Hahaha, kaya Tristan, dia sering meluk-meluk orang nggak tau sikon, hampir aja tukang cilok di depan sekolah mau dipeluk waktu dia lagi mellow karena nggak jadi nge-date sama temannya si Rachel." Kata Jo membuat dirinya dan Jeff terkekeh kecil, tapi itu tak lama saat air muka Jeff mulai berubah sendu.

Jo yang melihatnya merasa paham akan apa yang Jeff alami, hingga kini ia masih memiliki tingkat kepekaan yang tinggi.

"Dapet sesuatu?"

"Apaan?"

"Rachel, lo udah dapet sesuatu tentang dia?" Jeff memiringkan kepala, semakin lama ia takjub dengan kelebihan pencenayangan si Jo.

"Belum sama sekali."

Jo bersedekap dada, dilihatnya iris mata Jeff dengan tajam.

"Revan mungkin tau tentang Rachel."

"Revan?"

"Sebenarnya, waktu foto yang lo liat kemarin, alasan gue ketemu sama Revan karena dia bilang tau siapa pelaku yang dulu nyulik Rachel, gue mau ngebantu lo jadi gue mau ketemu sama dia." Jo mulai menjelaskan alasannya kenapa ia bertemu dengan Revan beberapa waktu yang lalu, membuat Jeff merapatkan bibir.

"Tapi, saat itu dia nggak ngomong apa-apa, dia cuma muterin omongannya berkali-kali buat ngejelekin Alaskar, gue emosi dan langsung pergi."

"Waktu gue di keluarin dari Alaskar, Revan tiba-tiba datang ke rumah gue, dia masih terus nyinggung tentang Rachel—–"

"Gue rasa itu benar adanya." Jo menautkan alis ketika Jeff menyela dengan pandangan seperti telah mengetahui sesuatu.

"Tentang, Revan yang tau pelaku Rachel dulu?" Jeff mengangguk.

GANGSTER ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang