Tepat pada tempatnya, hal yang mungkin kini Jeff pikirkan ketika ia akan melajukan Blacky ke Cafe tempat bertemunya ia dan Lucas hari ini. Beruntungnya, Lucas sedang berada tidak jauh dari Alaska, membuat Jeff dengan gerakan gesit langsung melenggang pergi menuju ke tempat untuk mereka berdua bertemu.
Ada perasaan khawatir yang tiba-tiba menghinggapi dadanya. Bukan, bukan tentang masalah lain yang datang silih berganti untuk mengacaukan pikirannya, tetapi hal ini adalah hal yang Jeff juga bisa rasakan secara nyata.
Tentang Blacky, ketika Jeff membawa Blacky dengan pelan, kemudian sedikit menaikkan gas motornya, tetapi motor itu tiba-tiba saja tergelincir kecil, membuat Jeff sedikit kesusahan untuk mengimbangi motor hitam itu.
CKIIITTTTTT!!!
BRAAKKK!!
Blacky tiba-tiba saja kehilangan keseimbangan saat Jeff hendak membelokkannya, ban motor Jeff menapak beberapa kerikil kecil di tengah jalan, yang langsung membuat Blacky terseok karena badan motornya yang sangat miring.
Hingga kaca spion kiri langsung pecah mengakibatkan beberapa pecahan kacanya menyebar ke beberapa sisi jalanan beraspal yang tengah Jeff lewati.
Jeff terjatuh ke arah kiri sambil tangannya tak berhenti menekan rem untuk menghentikan gerakan motor yang masih menyeok seisi jalanan.
Percikan sedikit terlihat ketika badan motor terseret lurus hingga berhenti karena Jeff menabrakannya ke sebuah pohon kecil yang dengan ajaibnya, bisa menghentikan pergerakan motor Jeff yang tiba-tiba saja terjatuh karena kehilangan keseimbangan.
Beberapa orang yang berada di sekitaran jalan itu langsung berteriak meminta bantuan, mengerubungi Jeff yang masih tidak bergeming dari posisinya. Kejadian ini, Jeff pernah merasakan kejadian ini sebelumnya.
"Aduh, ini kumaha, cepet atuh bawa ke RS, takut kenapa-napa."
"Motornya di naikin dulu, kakinya kejepit itu gustii." Panik yang lainnya ketika melihat kondisi laki-laki tak dikenal yang baru saja mengalami kejadian naas di depan matanya.
Beberapa bapak-bapak mencoba membantu Jeff, dengan cara mengangkat motor Jeff bersama-sama. Jeff yang sudah merasakan sedikit kesadarannya langsung menyingkirkan kakinya yang semula terjepit di badan motor.
Dengan gerakan pelan, Jeff memundurkan tubuh yang dibantu beberapa bapak-bapak di sebelahnya juga. Merasakan hawa panas yang menjalar, Jeff beralih membuka helm yang ia kenakan. Sontak, seluruh ibu-ibu yang berada di sana langsung bersemu merah.
Jeff tak menghiraukan ketika para ibu-ibu itu membicarakannya. Yang Jeff perlu lihat saat ini adalah ponselnya. Ya! Dia harus mengabari Yuta untuk mengambil motornya, juga mengabari Lucas bahwa dia sudah sampai.
Dengan tertatih, Jeff perlahan beranjak. Menopangkan sedikit tubuhnya dengan memegang beberapa bagian motor untuk berdiri. Bapak-bapak di sana langsung menatap heran ke arah Jeff.
"Loh, nggak apa-apa?" Tanya bapak berkumis tebal, yang langsung dibalas gelengan kecil oleh Jeff. Saat ini, Jeff harus segera pergi, hanya itu yang Jeff pikirkan.
Jeff merogoh jaketnya, mengambil dompet serta mengambil kunci motor yang masih menggantung. Kemudian ia mengambil lima lembar kertas berwarna merah untuk di berikan pada bapak-bapak berkumis tebal itu.
"Loh? Ini apa?"
"Saya minta tolong, bisa bapak jagain motor saya sebentar? Teman saya yang bakal datang, ada hal penting yang harus saya urus. Saya mohon bantuannya pak."
"I—–iya, tapi ini teh nggak usah nyamp—–
"Nggak apa-apa pak, ini sebagai bentuk terimakasih. Maaf merepotkan bapak, saya pergi dulu." Kata Jeff berpamitan, kemudian langsung melenggang pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANGSTER ✔
Teen FictionIni tentang Jeffrey Ragaska Dewandaru, Leader Alaskar. Ia bukan hanya dikagumi karena memiliki paras tampan dan tubuh yang proporsional tetapi ia juga dihormati karena kepiawaiannya dalam memimpin pertempuran. Rachel Adhiyasta adalah seorang gadis c...