"Istirahat." Ucap Jeff ketika Rachel sudah menuruni motor hitamnya.
"Iya kak, maaf."
"Buat apa?"
"Baru aja jalan-jalan malah gini. Padahal aku udah nggak apa-apa juga." Rachel mendengus membuat Jeff tersenyum kecil ke arahnya.
"Aku nggak mau kamu sakit. Kalau kamu sakit, siapa coba yang bakal aku jailin?"
"Kak Jeff!!!" Geram Rachel sambil memukul kecil lengan Jeff yang dibalas tawa lepas olehnya.
"Owh iya– jangan lupa juga."
"Jangan lupa apa?" Dahi Rachel mengernyit melihat wajah serius Jeff.
"Jangan lupa helm, ntar dibawa masuk ke dalem lagi." Dengan cepat, Rachel langsung membuka helmnya kemudian memberikan ke Jeff dengan tidak santai.
"Udahlah, kak Jeff nyebelin!!" Rachel membalikkan tubuh kemudian melenggang pergi, membuat Jeff terkekeh geli kearahnya.
"Iya, love you to!!" Balas Jeff membuat Rachel langsung berlari masuk ke dalam rumah. Kemudian menutup pintunya secara kasar.
Jeff benar-benar menyebalkan!!
***
Warbon tampak ramai saat ini, banyak anggota Alaskar dari sekolan lain yang juga datang untuk nongkrong di warung milik mang Dendi itu.
Serangan dari Anathema pada Alaskar langsung menyebar luas, karena banyak sekali akun lambe yang juga memuat berita tentang penyerangan terhadap geng terbesar di Jakarta ini.
Menjadikan beberapa anggota Alaskar dari sekolah lain berdatangan. Hingga Dery, pemimpin Ravesga juga sekarang sudah duduk manis di bangku panjang yang disediakan di warbon. Agaknya mereka juga terkejut karena serangan tiba-tiba yang datang, juga perasaan sangat menyesal mereka karena tidak andil dalam pertempuran kali itu.
"Emang sarap tuh bocah. Beraninya nantangin nyampe ke sekolah. Bener-bener nggak punya muka." Cibir Jevon sembari menyesap rokok yang tengah ia jepit di antara sela jari.
Dery hanya diam menyimak percakapan yang ia dengar, Dery datang bersama ajudanya, si Wilson dan beberapa antek-anteknya. Mereka datang setelah Wilson memberitahu Dery ketika ia melihat berita Alaskar yang di serang Anathema dari akun lambenyinyir.
"Gue denger Jeff kena di dadanya?" Tanya Wilson sembari menoleh ke arah Megan yang berada di sampingnya.
"Iya, dia kena tusuk gara-gara nyelametin si Tristan." Tristan yang merasa terpanggil pun mengangkat tangan dengan wajah bingung.
"Nggak ada yang manggil lo, tolol." Sahut Yuta kemudian meniup kopi yang baru ia seduh. Merasakan getaran nikmat karena menyesap kopi hitam yang biasa ia seruput sehari-hari.
"Yugo atau Revan yang nyerang Jeff?"
"Mereka berdua." Sahut cepat Megan.
"Gila, itu geng bener-bener geng orang gila semua isinya." Wilson menggelengkan kepala, merasa bingung dengan hal yang Yugo lakukan.
"Eh, tapi bukannya mereka sepupuan?!!" Sambungnya kembali, saudara tapi musuh, tapi kalau sampai tikam menikam kan, duhh Wilson bahkan tidak bisa membayangkannya.
"Ada motif tersendiri. Dia berubah setelah beberapa hari balik dari Surabaya dulu. Waktu itu dia udah mulai ngejauh, dan tiba-tiba benci ke Jeff tanpa alasan." Ujar Megan memberitahu, yang membuat kening Wilson berkerut.
"Mikir kaya gini serasa lagi mecahin teori konspirasi negara."
"Lo udah nemuin si Yugo? Cari tau secara langsung. Atau ke rumahnya aja kenapa si? Kali ini gue mohon jangan serang balik, ujungnya ribut terus." Kata Dery tiba-tiba membuat seluruh orang yang berada di sana menoleh ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANGSTER ✔
Fiksi RemajaIni tentang Jeffrey Ragaska Dewandaru, Leader Alaskar. Ia bukan hanya dikagumi karena memiliki paras tampan dan tubuh yang proporsional tetapi ia juga dihormati karena kepiawaiannya dalam memimpin pertempuran. Rachel Adhiyasta adalah seorang gadis c...