Rava yang sekarang sedang di warmin ia sedang berkumpul bersama teman-teman nya.
"Gimana cafe"Tanya Rava kepada Ryan.
"Kita udah dekor semua nya tinggal nunggu beberapa hari aja buat ngebersihin semua nya,baru pembukaan"Ucap Ryan
"Wih gw ga sabar deh"Ucap Wisnu sambil membayangkan.
"Lo ga sabar jadi tukang cuci piring gitu magsud nya?"Ucap Mike
"Ya elah ga gitu juga kali,gw ga sabar buat pembukaan bukan gw ga sabar jadi tukang cuci piring ngadi-ngadi lo"Ucap Wisnu
"Siapa tau kan lo mau jadi tukang cuci piring biar ga jadi beban keluarga"Ucap Mike yang membalas ucapan Wisnu.
"Dih,beban kaya gw gini-gini anak kesayangan"Ucap Wisnu dengan bangga.
"Ah elah paling lo di suruh anter ke supermarket aja lo ngeluh"Ucap Varrel
"Lo dukun ya? kok lo tau sih"Ucap Wisnu aneh.
"Anak kecil juga tau kali"Ucap Venno
Rava yang melihat teman-teman nya berdebat ia pun mengambil hp nya,ia sekarang sedang memikirkan Chery saja, ia sekarang kepikiran soal kemarin jadi, ia sekarang mengirim kan pesan kepada Theresa untuk...
Theresa
Ktmu di Restoran bru di mal
Gw tggu.Read
Setelah ia memberi pesan itu ia langsung menutup hp nya lalu ia menyimak percakapan teman-teman nya tampa di sadari ada pesan dari Chery,tetapi ia tidak melihat nya karena terlalu fokus dengan pembicaraan teman-teman nya.
Bel pulang sekolah pun berbunyi dan Rava pun sekarang sedang memakai jaket nya tampa melihat hp nya,karna juga baterai hp nya pun mau habis.
"Lo mau kemana?"Tanya Ryan kepada Rava.
"Ketemu Theresa"Ucap Rava kepada Ryan dan sekarang ia langsung mengambil kunci motor nya lalu berangkat.
Rava pun langsung menuju restoran yang baru di mall dan Rava tidak tau jika Chery pun kesana.
Saat ia menuju hestoran,hp nya malah mati tidak bisa nyala jadi ia berniat hanya menunggu Theresa dan memesan minuman untuk nya.
"Udah lama?"Tanya Theresa yang baru saja datang dan masih memakai baju seragam nya.
"Kita makan dulu ya aku laper nih"Ucap Theresa,Rava sebenarnya ia tidak mau bersama lama-lama tetapi ia juga tidak bisa menolak.
Theresa pun makan,Rava hanya minum saja.
"Kamu ga mau makan ini enak loh apa mau aku suapin?"Ucap Theresa
"Ga"Ucap Rava singkat.
Theresa pun selesai dengan makanan nya.
"Mau ngomong apa?"Tanya Theresa.
"Jangan ganggu Chery apalagi sakitin dia kaya kemarin,kalo sampe lo nyelakain dia lagi lo bakal tau akibatnya!"Ucap Rava dingin dengan ucapan yang menusuk.
"Sebenernya gw tuh tunangan lo bukangw selalu saja di abaikan sama lo,gw pengen kaya Chery,gw juga pengen kita kaya dulu lagi Rav!"Ucap Theresa pelan sambil menahan tangisan nya.
"Ck"Decak Rava ia malas jika berurusan sama tukang drama sekarang.
"Gw pengen kita kaya dulu lagi Rav,gw pengen lo selalu ada buat gw bukan nya lo selalu sama perempuan perusak itu!"Ucap Theresa
"Cukup! jangan bilang Chery perusak hubungan pertunangan ga jelas ini"Ucap Rava dingin.
Lalu setelah itu ia pergi meninggalkan Theresa sendirian di sana.
"Tunggu aja balasan dari gw Chery hahah"Ucap Theresa dengan senyuman smirk nya.
orang-orang pun aneh melihat nya.
Disisi lain Rava pulang dengan membawa motor dengan kecepatan tinggi ia tidak perduli akan lalu lintas.
itu yang sekarang membuat nya tenang.
Ia selalu memikirkan Chery di otak nya hanya Chery dan Chery tak ada lagi selain itu.
***
Pagi pun tiba...Rava pun seperti biasa ia menjemput Chery,kemarin ia tidak bisa karna ia kesiangan.
"Ayo"Ajak Rava,tetapi Chery hanya diam dengan muka ketus nya.
"Aku naik bus"Ucap Chery dengan nada singkat dan agak dingin.
"Ayo"Ajak Rava lagi.
"Aku bilang naik bus"Ucap Chery,saat Chery baru saja berjalan beberapa langkah ia tersandung ke belakang karena ia tidak melihat ada batu agak besar,dengan sigap Rava menahan tubuh Chery,mereka pun saling tatap tatapan hingga Chery pun sadar dan langsung berdiri tetapi kaki nya sekarang agak sakit.
"Bareng gw"Ucap Rava ia pun segera menggendong Chery tampa persetujuan dari Chery,lalu Rava pun langsung memasukkan Chery kedalam mobil,setelah itu Rava dan Chery langsung berangkat menuju sekolah.
Sekolah pun tiba,saat Chery ingin mencoba buat berjalan tetapi ia hanya bisa beberapa langkah saja kecuali dipapah.
Rava pun langsung mempapah Chery sampai kelas nya,saat di kelas Rava mengeluarkan sesuatu dari tas nya yaitu salep kebetulan ia selalu bawa di mobilnya.
Chery yang duduk di kelasnya dan di bawah ada Rava yang sedang mengoleskan salep kepada kaki nya,Chery hanya melihatnya saja.
Rava pun langsung membuka sepatu Chery lalu mengoleskan salep nya,sesudah itu Rava mencium kening Chery dengan lembut lalu berbisik.
"Jangan marah-marah nanti gw makin sayang sama lo"Ucap Rava setelah itu ia mengacak ngacak rambut Chery lalu ia keluar dari kelas nya.
Chery di perlakukan seperti itu hanya diam syok dan jantung nya pun berdebar tidak karuan..
Sekarang waktunya orang-orang pergi kekantin tidak dengan Chery ia hanya di kelas saja ia malas.
Saat Rava ingin pergi menemui Chery dan membawa makanan juga untuk Chery ia melihat Chery dengan Melvin berdua di kelas.
Rava pun tidak perduli ia langsung saja masuk ke dalam kelas Chery karna cuma ada Chery dan Melvin saja di sana.
"Ngapain?"Ucap Rava dengan nada agak ketus kepada Melvin.
"Kak Melvin cuma ngasih selembaran tugas ko buat di kasih ke Bu Rina"Ucap Chery yang menjelaskan kepada Rava biar tidak salah paham,Melvin yang tidak suka ia pun langsung pergi dari sana.
"Nih"Ucap Rava sambil memberikan makanan kepada Chery.
"Makasih"Ucap Chery sambil tersenyum karena mood nya akan naik jika menyangkut makanan.
Rava pun senang jika Chery senang.
__________________________________
Tbc
Vote☆,Coment and Follow
KAMU SEDANG MEMBACA
Rava|Tamat
Teen FictionPart lengkap 🤗 Cerita ini menceritakan tentang seseorang bernama Rava Novemberio Putra Ketua Geng Motor yang terkenal di jakarta. bahkan semua orang pun mengetahui nya tapi tidak semua orang mengenal nya. Rava tidak ingin di atur kehidupan nya ol...