"Sebel banget deh gw ke nya emang dia itu cuma nyari perhatian doang ke nya"Ucap Adinda yang sekarang sedang di tenda tempat untuk memasak.
Lalu ia membagikan makanan.
"Tau rese banget tuh orang belum tau siapa gw"Ucap Theresa dengan kesal.
"Ayo anak-anak kalian sekarang makan malam dulu disana sudah di sediakan"Ucap Bu Mely sambil menunjuk ke arah tenda.
Dan mereka pun sekarang sedang berbaris mengantri makanan.
"Cher yu makan"Ucap Amanda sambil mengajak Chery.
"Ayo"Ucap Chery,mereka pun langsung berjalan menuju tenda lalu berbaris mereka berbaris di paling terakhir dan sekarang bagian Chery.
"Heh lo caper ya sama Rava ngaku aja deh"Ucap Adinda
"Tau so tersesat segala"Ucap Letta
"Lah gw emang kesesat masa iya gw sengaja"Ucap Chery membalas karna ia kesal selalu di tuduh yang ngga bener.
"Emang gitu kan lo itu cuma caper jadi orang"Ucap Adinda
"Urusan lo apa?"Ucap Rava yang baru saja datang.
"Rava"Ucap Theresa
"Ikhhh"Pekik Adinda yang langsung melempar tepung ke arah Chery dan di di balas juga dengan Chery dan teman teman nya dan sekarang mereka sedang berperang tepung.
Saat Pak Herman dan Bu Mely datang dan Pak Herman mendekat Pak Herman malah di lemari tepung oleh Adinda.
"Ini apa apaan kalian ini!"Ucap Pak Herman sambil membantak.
"Tuh Pak mereka yang duluan"Adu Keysa kepada Adinda dkk.
"Bukan Pak mereka tuh yang ngeselin banget"Ucap Adinda yang menuduh juga.
"Sudah sudah! kalian bereskan ini awas saja kalau tidak"Ucap Bu Mely dan langsung pergi bersama Pak Herman begitu pun dengan Chery dan teman teman nya jangann lupa Rava pun ikut pergi.
"Ikhhh ngeselin banget tuh anak liat aja balasan dari gw"Ucap Adinda dengan nada kesal nya itu.
"Gw juga kesel banget awas aja gw akan kasih lo pelajaran"Batin Theresa
"Haii"Sapa Johan kepada Adinda
"Eh lo gapaapa?"Tanya Johann yang melihat Adinda yang baju dan muka nya ada tepung.
"Apaan si lo udah sana-sana lo bikin gw enek tau ga"Ucap Adinda kepada Johan dengan nada kesalnya.
"Gw kan cuma mau bantu"Ucap Johan
"Gw ga butuh bantuan lo"Ucap Adinda yang langsung pergi.
***
"Ngeselin banget baju gw jadi kotor kan"Ucap key sambil membersihkan baju nya itu dengan menepuk-nepuk nya.
"Tau ngeselin banget belum pernah gw iris kali tuh anak"Ucap Fania
"Serem amat"Ucap Amanda
"Udah udah kita ganti baju terus makan soalnya nanti kita harus kumpul di depan api ungun"Ucap Chery mereka pun langsung mengangguk mengiyakan.
**
Sekarang mereka sedang mengelilingi api ungun ada yang bernyanyi dan game lain nya.
Rava melihat Chery tertawa dan tersenyum ia pun ikut bahagia atas itu saat ia sedang melihat Chery,Chery pun yang melihat Rava sedang melihat nya ia pun langsung ikut tersenyum.
"Gw takut lo nanti bakal kecewa,jika suatu saat lo tau kebenaran nya bahwa gw adalah tunangan Theresa"Batin Rava secara tiba-tiba.
Disisi lain Chery pun ikut mengungkapkan kata-kata di batin nya itu.
"Aku harap kamu bisa membuat ku tertawa dan tersenyum seperti ini Rava dan juga aku harap ga ada yang kamu sembunyiin sesuatu dari aku yang membuat hati aku sakit dan kecewa"Batin Chery
Theresa yang melihat Rava yang sedang bertatap-tatapan dengan Chery,tangan ia pun sekarang mengepal ia marah sangat marah.
"Tunggu tanggal mainnya Chery"Batin Theresa dengan senyuman smirk nya.
"Res lo gapaapa kan?"Tanya Letta kepada Theresa sambil memegang tangan Theresa.
"Eh ngga ko gw ga paapa hehe"Ucap Theresa
"Ogheyy"Ucap Letta.
"Oke sekarang sudah malam jadi kalian bisa tidur di tenda kalian masing-masing ya"Ucap Pak Herman
"Siap Pak"
Mereka pun sekarang sudah tertidur tetapi tidak dengan Rava dan Chery mereka berdua belum tidur Chery di dalam tenda bersama teman-teman nya ia entah kenapa tidak bisa tidur.
sedangkan Rava ia masih di luar tenda sedang menatap langit malam ia bingung sekarang sangat bingung entah lah kenapa.
__________________________________
TbcVote,Coment And Follow!

KAMU SEDANG MEMBACA
Rava|Tamat
Novela JuvenilPart lengkap 🤗 Cerita ini menceritakan tentang seseorang bernama Rava Novemberio Putra Ketua Geng Motor yang terkenal di jakarta. bahkan semua orang pun mengetahui nya tapi tidak semua orang mengenal nya. Rava tidak ingin di atur kehidupan nya ol...