/37.00/

194 86 64
                                    

Happy reading 💜

--

"Stop! "

Ban mobil Taehyung berhenti, menimbulkan suara decitan cukup keras. Kakinya menginjak rem mendadak karena ulah seseorang gadis. Dengan tidak berdosanya, gadis itu berdiri secara tiba-tiba di depan mobil. Untung saja tadi Taehyung spontan menginjak rem, kalau tidak ia akan bermalam di balik jeruji sel hari ini.

"YaMinchyeosseo, apa kau cari mati," Ae-ri membuka kaca jendela mobil kemudian melampiaskan amarahnya.

Sedangkan Taehyung laki-laki itu sibuk memegangi jantungnya yang berdetak cepat. Menarik nafas kemudian menghembuskannnya. Hampir saja ia menabrak orang. Sedikit lagi.

Di sisi depan mobil, Hae-won meringis sembari menangkupkan kedua telapak tangannya.

"Ampun, aku tidak sengaja tadi."

Ia membungkuk hormat sekali, "Mian, mengejutkan kalian."

Ujarnya meminta maaf kemudian membuka pintu mobil Taehyung dan duduk di jok belakang mobil tanpa permisi.

"Setelah ingin membuat kita kecelakaan sekarang kau dengan seenaknya masuk ? " Ae-ri berbalik ke jok belakang, melempar tatapan tajam ke Hae-won.

Hae-won mengangkat tangannya membentuk huruf v. Taehyung tampak tidak perduli, ia kembali menjalankan mobil.

"Aku kan sudah minta maaf tadi. Asal kau tahu, ini juga salah kalian berdua," hardik Hae-won membela diri.

"Bagaimana bisa kita yang salah?"

"Sudah sepuluh kali aku menjerit dari arah belakang untuk ikut, Ae-ri aku numpang. Ae-ri ya! Ae-ri ya!" Hae-won menirukan suara jeritannya tadi.

"Tapi apa? Kalian malah sibuk bercanda ria, beradu adengan romantis, kecup sana kecup sini sambil naik ke mobil. "

"Ha! Kalian pikir aku tidak melihatnya kan? " Hae-won memajukan kepalanya ke depan, menatap Taehyung dan Ae-ri secara bergantian.

Ae-ri mendadak bisu, tidak tahu harus memberikan respon apa kali ini.

"Kalian sudah pacaran kan sekarang?" todong Hae-won langsung. Semangatnya membara seakan merasa hebat dapat mengetahui rahasia besar ini. Ia menaik turunkan alis kananya.

"Ani! "jawab Ae-ri spontan.

Cit...

"Ya! " jerit Ae-ri dan Hae-won bersamaan.

Taehyung tiba-tiba mengerem mendadak lagi. Dan sekarang mobilnya hanya berjalan beberapa puluh meter meninggalkan kafe. Sepertinya perjalanan hari ini tidak akan mulus.

Tae-ho yang tadinya tertidur pulas di pelukan Ae-ri menjadi terbangun. Dengan mata sembab bekas menangis, ia memperhatikan sekitar untuk mencerna apa yang sebenarnya tiga orang dewasa itu lakukan. Mobil sangat gaduh seperti kapal pecah.

"Aku ini pacarmu, kau tidak mengakuiku baby? " Tanya Taehyung tidak senang dengan jawaban Ae-ri tadi.

"Hayo.... urusan suami istri aku tidak mau ikut campur," Hae-won menunjuk-nunjuk mereka berdua sembari tersenyum mengejek. Kemudian matanya tidak sengaja menangkap bocah di pangkuan Ae-ri. Itu pasti Tae-ho, batinnya berpikir. Bocah itu sangat tampan.

"A... Ani, bukan begitu. Maksudku tadi aku ingin bilang, ani kau tidak salah menebak."

Mata Taehyung menyipit mendengar alasan Ae-ri.

"Seperti itu," Ae-ri berusaha tersenyum, menyakinkan Taehyung.

Taehyung melirik Ae-ri sekali lagi sebelum menjalankan mobil. Memastikan gadis itu benar-benar jujur, walaupun faktanya Ae-ri pasti masih belum memberi tahu Hae-won tentang hubungan mereka.

Destiny√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang