/5.00/

455 352 126
                                    

"Lalu?" Ae-ri menunggu kelanjutan cerita ibunya.

"Sebenarnya eomma tidak ingin melakukan ini kalau bukan terpaksa. Tapi bisakah pinjamkan aku uang kali ini? "

So-mi bertanya dengan nada putus asa. Ia sudah kewalahan mencari pinjaman kesana kesini. Cara terakhir yang terpikirkan adalah Ae-ri putrinya.

Diam, suasana menjadi hening. Ae-ri tidak tahu harus menjawab apa.

"Untuk sekarang aku tidak bisa eomma, saat ini aku hanya mengandalkan kafe ini untuk biaya kuliah" ujar Ae-ri dengan nada putus asa.

"Belum lagi uang untuk biaya sehari-hari", Bukannya Ae-ri tidak mau meminjamkan, ia ingin tapi tidak bisa jika diminta sekarang. Ae-ri berujar dengan jujur, ia sedang tidak memegang uang banyak.

"Kuliahmu baru awal bulan kan? " Ae-ri menangguk, kuliah semester tiganya memang baru akan dimulai. 

So-mi tampak mengetukkan jarinya beberapa kali ke meja, "Bolehkah eomma minta segelas air?"

"Tenggorokanku terasa kering". So-mi memegang tenggorokannya sambil berdehem beberapa kali.

Ae-ri menangguk kemudian bangkit berdiri untuk pergi ke dapur belakang.

"Maafkan eomma Ae-ri ya"

---

"Yeobo kau sudah pulang"

Kang Se-ji, ibu Taehyung mengambil jas suaminya kemudian di letakkan ke tempat baju kotor. Tidak lupa dengan senyum manis yang setia bertengger di wajah cantiknya.

"Hm... "

"Kau sudah makan?", tanya Se-ji dengan lembut.

"Hm... "

"Apakah meetingmu berjalan dengan lancar hari ini? ", kali ini lebih lembut lagi.

"Hm... "

Untuk kesekian kalinya pertanyaan Se-ji hanya hanya di jawab dengan gumaman. Kedua bahunya merosot ke bawah, Se-ji seakan tinggal dengan sebuah mesin robot, jika disuruh memilih, lebih baik ia tinggal bersama Taehyung di apartmennya.

"Bagaimana dengan kuliah anakmu?"

Bibir Se-ji naik ketika suaminya bertanya, tanpa menunda waktu ia segera menjawab.

"Besok ia akan memulai semester ak...."

"Bilang kepadanya, jangan membuang waktu terlalu lama di bangku kuliah. Tanpa jenjang pendidikan itu ia juga akan sukses"

Se-ji tertohok dengan persepsi suaminya itu. Ia tahu maksud dari perkataannya, Taehyung akan sukses walaupun ia tidak berkuliah sekalipun. Sekarang Se-ji tahu alasan kenapa Taehyung lebih memilih tinggal sendiri dari pada bersama kedua orang tuanya. Rumahnya besar dan megah tetapi tidak ada canda tawa di dalamnya. 

"Setelah lulus, suruh dia magang di perusahaanku dan belajar tentang dasar bisnis mulai dari sana"

"Arraseo?"

Destiny√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang