"Mwo?!" teriak Hae-won diikuti nada terkejutnya.Ae-ri menutup kedua kupingnya.
"Aku tidak salah dengar kan. Rasanya semalam aku baru saja korek kuping," Hae-won menyingkirkan rambutnya ke samping sambil mendekatkan kupingnya ke arah Ae-ri.
"Kalau tidak percaya aku akan memperkenalkanmu pada.."
Perkataan Ae-ri terpotong kala seorang gadis berperawakan mungil datang dan menghampiri Taehyung. Yang lebih parahnya mereka berpegangan tangan. Erat. Sangat erat. Taehyung juga tidak keberatan dengan perlakuan itu.
"OH MANTAN," ujar Hae-won sambil menatap Ae-ri. Gadis itu tidak memalingkan tatapannya dari mereka berdua. Ae-ri sibuk memastikan penglihatannya lagi.
"Sehabis putus darimu dia langsung berpacaran dengan gadis lain. Begitukah Ae-ri yang cantik nan seksi?" Hae-won menangkup sambil menepuk kedua pipi sahabatnya.
Puk. Puk. Puk.
"Dengarkan aku,"
"Kau dengannya itu bagaikan langit dan tanah. Terlalu jauh untuk sekedar mendekat," ujar Hae-won puitis. Tangannya masih sibuk mengunyel-ngunyel pipi sahabatnya.
Ae-ri menatap murung ke depan, mood belanjanya sudah hilang hari ini. Hancur. Moodnya hancur sehancur-hancurnya. Ae-ri menepis kasar tangan Hae-won dari pipinya.
"YA!" teriak seseorang.
"Astaga!" seru Ae-ri dan Hae-won terkejut bersamaan.
Mereka dikejutkan oleh sebuah teriakan yang menyita beberapa perhatian sekitar.
Di depan fitting room, berdiri seorang perempuan dengan gaya angkuhnya. Wajahnya sudah jengkel, sedari tadi ia menunggu untuk memakai ruangan itu namun orang yang didalam tidak kunjung keluar. Malahan yang terdengar adalah obrolan manis dari dalam.
"Jika ingin menggosip pergi sana ke cafe jangan disini. Tidak punya mata? Jelas-jelas ini tulisannya fitting room, artinya ini fasilitas untuk pelanggan yang ingin berbelanja," cerca perempuan berambut kriwil tadi.
Ia menunjuk tulisan 'fitting room'di pojok kanan atas.
"Tidak bisakah kau bicara dengan nada pelan dan sopan, kita juga sudah mau pergi dari sini," sungut Ae-ri disertai senyum manisnya.
Ia berusaha sebaik mungkin untuk tidak melabrak perempuan itu. Ae-ri tidak mau keberadaannya di ketahui oleh orang ramai.
"Kajja," ia menarik tangan Hae-won untuk keluar dari fitting room.
Sebelum benar-benar meninggalkan tempat itu, Ae-ri berbalik menatap perempuan tadi.
"Baju diskonan aja belagu," kalimat itu terdengar jelas sebelum ia benar-benar beranjak pergi dari situ.
Ya, Ae-ri memperhatikan baju yang digantung di lengan kiri perempuan tadi.
Hae-won menutupi wajahnya dengan tangan kanannya, untuk kedua kalinya ia menjadi pusat perhatian. Mungkin sebentar lagi mereka akan trending di media sosial.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny√
Fanfiction(COMPLETED) Park Ae-ri ditugaskan untuk mengurus kafe buku komik peninggalan neneknya. Dimana, pada suatu malam ia mendapat kunjungan seorang pelanggan misterius yang mengaku ingin berteduh karena derasnya hujan. Di luar dugaan sebuah hubungan simb...