/43.00/

155 75 71
                                    

Hapy reading 💜

---

1 Minggu kemudian....

"Park Ae-ri! "

Seorang gadis berperawakan mungil yang tengah berdiri di ujung koridor kampus berpaling kala mendengar namanya dipanggil. Kemeja putih berbahan dasar katun itu beringsut naik bersaman dengan tangan pemiliknya yang terangkat untuk melambai cepat. 

Walaupun hari ini bukanlah hari kelulusan atau hari penting lainnya, menurut Ae-ri kerapian adalah suatu hal yang wajib. Perpaduan kemeja putih dengan bawahan celana kulot panjang bukanlah sesuatu yang buruk menurutnya.

Hae-won lekas berlari menghampiri Ae-ri ke tempatnya kemudian mendekap erat tubuh gadis itu. Di sela dekapannya, matanya mencuri pandang ke arah kain. Lebih tepatnya ke arah Kim Taehyung yang kini tengah sibuk dengan dunia ponselnya. Selagi bersandar ke dingin, tangannya sibuk mengotak-atik layar ponsel. Fokusnya terpatri ke benda elektronik itu.

"Pst...Kau sudah menyelesaikan tugas dosen bahasa inggris kita? " bisik Hae-won, masih dalam keadaan memeluk Ae-ri dari depan.

Ae-ri melepas pelukan Hae-won, "Wae? Kau mau menyontek? " tanyanya spontan.

"Sssttt! " Haae-won meletakkan jari telunjuknya ke tengah-tengah bibir, mengisyaratkan Ae-ri agar mengecilkan suaranya. Hae-won menarik Ae-ri menjauh beberapa meter dari tempat Taehyung bersandar.

"Jangan keras-keras, bagaimana kalau Taehyung dengar, " rutuk Hae-won mengomel, memiringkan kepalanya lagi ke samping guna mengecek fokus Taehyung di belakang.

Ae-ri mendengus kecil kemudian mengelusrkan sebuah folder berwarna biru laut daru tas ranselnya.

"Ini."

Hae-won menatap sodoran tangan di depannya, sudut bibirnya naik bersamaan dengan folder birunya yang sudah berpindah tangan.

"Gomawo, kau memang sahabatku yang terbaik, " ujar Hae-won cengegesan.

Semalam Hae-won menonton drama hingga larut malam. Kemalasan yang membawa malapetaka, pagi harinya sebelum ingin berangkat dirinya baru menyadari jika tugas dari dosen bahasa inggris mereka hari ini belum selesai.

Ae-ri menangguk, kembali mengunci resleting tasnya. "Ngomong-ngomong kau menarikku ke sini karen atakut Taehyung narah? "

Hae-won spontan mendongak menatap Ae-ri, kepalanya mengangguk antusias seolah tebakan Ae-ri seratus persen benar adanya.

"Kau tahu belakangan ini pacarmu itu sangat posesif," komentar Hae-won, pikirannya kembali menerawang ke masa lalu. Mengingat apa saja yang di lakukan Taehyung hingga membuat satu kampus gempar minggu terakhir ini.

Dimulai dari hari pertama, mereka berdua datang bersama-sama. Itu saja sudah mengundang perhatian yang cukup ricuh, belum lagi perihal bergendengan tangan, rangkulan bahu, kecupan ringan, saat itu siapapun bisa menebak jika mereka mempunyai hubungan spesial. Belum selesai sampai situ, bahkan setiap selesai kelas Taehung selalu siap siaga berdiri di depan kelas Ae-ri. Taehyung sudah seperti bodyguard yang siap sedia menjadi tameng Ae-ri 24 jam.

Ae-ri terkekeh kecil mengamati pipi Hae-won yang mengembung-mengempis, sibuk mengomel.

"Makanya cari pacar sana, kau tahu sepertinya mempunyai seorang pacar lumayan seru," Ae-ri tersenyum menggoda.

Hae-won memberikan tatapan sinisnya, "Siapa bilang aku tidak cari? Sudah, tapi sayangnya dia sudah punya yeochin. " *pacar perempuan.

"Nugu? Nae oppa? " tanya Ae-ri. *siapa

Destiny√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang