Happy Reading ❤️
Always Happy For Your Life ✈️
.
.
.Waktu menunjukkan pukul 14.25 WIB, kini Fisya tengah berada di tengah Kakak Adik yang tak usai-usai dengan perdebatannya
"Salah satu dari kalian ga ada yang mau lepas tangan Fisya?" tanya Fisya karena kedua tangannya masing-masing di cekal erat oleh Maura dan Bara
"GA!" jawab Maura dan Bara kompak
"Kalian berdua tolong lepas" ucap Fisya berusaha menahan amarahnya. Maura dan Bara masih saling menatap dengan tajam bahkan mereka tak berkedip sedikitpun dan hal itu membuat Fisya heran dengan tingkah mereka
"Kak Fisya pulang sama Maura ya?" ucap Maura
"Ga Sya!" jawab Bara cepat, lagi-lagi Fisya hanya bisa menghela napasnya, Fisya terdiam sambil berpikir agar mereka berdua mau melepaskannya. Tiba-tiba sebuah ide terlintas di pikiran Fisya
"Aww sakit" rintih Fisya membuat Bara khawatir begitu juga Maura
"SYA KENAPA?!" tanya Bara langsung memegang kedua pipi Fisya
"KAK FISYA MANA YANG SAKIT?!" tanya Maura sambil mengusap lengan Fisya
"Gapapa udah" jawab Fisya berusaha untuk tetap tenang
"Fisya laper Mas" ucap Fisya
"Curut buruan pesen makanan!" ucap Bara pada Maura
"OKE OTW, SEPUASNYA YA BANG?!" tanya Maura
"Serah lo, buruan!" ucap Bara lalu dengan cepat Maura membuka ponselnya, Fisya tersenyum sekilas saat Kakak Adik ini mulai melupakan perdebatannya
"Perutnya sakit Sya?" tanya Bara mulai mengusap perut Fisya, lalu dengan cepat Fisya menepis tangan Bara
"Udah gapapa Mas" jawab Fisya penuh penekanan sambil melirik Maura memberi kode pada Bara bahwa ada Maura
"Gapapa Sayang" bisik Bara tepat di telinga Fisya
"ISH!"
"Bang bayar totalnya 369k" ucap Maura membuat Fisya terkejut
"Kamu beli apa aja Ra?" tanya Fisya heran
"Ambil Nih" ucap Bara memberikan lima lembar uang ratusan ribu
"Kelebihan Bang" ucap Maura
"Buat Lo" jawab Bara
"Kurang Bang" ucap Maura dengan santainya
"Dasar Curut ga ada akhlak!" maki Bara membuat Maura tertawa, Fisya mengambil remote Televisi lalu menghidupkannya
"LAMA EUYY" ucap Maura tak sabar
"2 menit lagi" jawab Bara
"Pasti Pas nih yakin gua mah ama lu Bang!" ucap Maura bersemangat lalu ia mulai menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya menghitung tiap detik, tepat 2 menit berlalu bel berbunyi
"BOOM!!" teriak Maura langsung berlari keluar dari rumah menuju gerbang untuk mengambil pesanan mereka
"Gemoy" ucap Fisya
"Dih gemoy dari mananya Sya? Curut gitu" ucap Bara
"Tingkahnya lucu aja Mas" jawab Fisya lalu tak lama kemudian Maura kembali sambil membawa 2 box di kedua tangannya
"Ini Pizza" ucap Maura membuka kotak pizza
"Ini Chiken" ucap Maura lagi
"Iya iya gue juga tau" ucap Bara cepat
KAMU SEDANG MEMBACA
My Captain
RomansaAldiansyah Bara Pratama, Seorang Pilot sekaligus Laki-laki berdarah dingin dengan tatapan yang tak pernah teduh ketika menatap perempuan. Sebuah luka masa lalu yang menoreh hatinya membuat perubahan besar bagi Bara. Nafisya Putri Salsabila, Perempu...