BAB 5 - Keputusan Bara

36.4K 2.5K 10
                                    

Di sepertiga malam bara melaksanakan shalat istikharah, bara merasa hatinya bimbang pikirannya kalut. Namun, di sisi lain bara ingin membahagiakan orangtuanya dengan menuruti perkataan ayah bundanya. Bara duduk diatas sajadah memanjatkan doa dan mengadu kepada Sang Pencipta tentang segala keresahannya

"Ya Allah Ya Rabb kepadaMu lah hamba menyerahkan segala keresahan ini, Ya Allah yang Maha Penguasa berilah hamba petunjuk berilah hamba jalan untuk menyelesaikan segala keresahan dan kebimbangan ini Ya Allah, hambamu yakin engkau Maha Memberi Petunjuk"

Bara memanjatkan doa setiap hari, Bara selalu melaksanakan istikharah untuk mencari keputusan yang terbaik. Setelah selesai melaksanakan kewajiban shalat subuh bara bersiap mengenakan seragam kebanggannya karena hari ini bara ada jadwal flight pagi menuju Jepang. Bara turun dari kamarnya bersiap menuju bandara

"Ada jadwal nak?" Tanya sang bunda ketika melihat bara turun dai tangga sudah rapi mengenakan seragam lengkap

"Iya bun jadwal flight pagi ke Jepang" Jawab bara sambil tersenyum

"Ya udah hati-hati ya nak jangan lupa berdoa" kata bunda begitu lembut

"Iya bunda makasih" kata bara tersenyum, Sang Ayah menghampiri bara ketika bara hendak berangkat

"Nak bagaimana keputusanmu, sudahkah kamu melaksanakan shalat istikharah?" Tanya Ayah

"Bara udah shalat istikharah yah, tapi bara masih bimbang untuk mengambil keputusan" Jujur Bara

"Ya sudah tidak apa-apa nak silahkan pikirkan semuanya baik-baik ayah dan bunda akan selalu mendukungmu" Kata ayah tersenyum dan bara hanya membalas dengan anggukan

"Ya udah yah bun bara berangkat dulu ya, bara mungkin pulang minggu depan dan itu juga mungkin malam lagi, tapi insyaallah bara akan mengambil keputusan setelah bara selesai tugas flight dari Jepang" Kata Bara dengan yakin

"Iya nak, jangan lupa berdoa dan hati-hati" Kata Ayah sambil menepuk pundak bara, Bara berpamitan kepada kedua orangtuanya tak lupa mencium punggung tangan ayah bundanya

"Bara berangkat yah bun, assalamualaikum" Pamit Bara

"Waalaikumsalam" jawab ayah bunda

***
Bara Mengendarai Mobil Menuju Bandara, setelah sampai dibandara bara bersiap menuju pesawat dan melakukan penerbangan menuju Jepang

"Bismillahirahmannirahim" Tak lupa sebelum melaksanakan penerbangan bara selalu berdoa memohon keselamatan kepada Sang Kuasa

Kini Bara sudah sampai di Jepang, Bara mendapat jadwal istirahat sebelum melakukan penerbangan kembali menuju Indonesia, bara menuju pusat oleh-oleh untuk membeli sesuatu untuk Maura adiknya, tiba-tiba bara tertarik dengan beberapa lukisan sakura yang menenangkan dan sebuah cincin dengan desain sakura, ada juga kalung dengan desain sakura. Tanpa pikir panjang Bara membeli kalung dan cincin untuk calon istrinya kelak ntah apa yang ada dipikiran bara kenapa ia ingin membeli cincin untuk calon istrinya kelak

"Sepertinya ini cocok untuk calon istriku kelak" batin bara

Setelah selesai membeli 2 cincin bara langsung bersiap-siap karena waktu sudah menunjukkan pukul 09.30 di Jepang dan 30 menit lagi bara kembali terbang menuju Tanah Air Tercinta. Bara langsung menuju Bandara Internasional Haneda, setelah sampai bara menuju pesawat mempersiapkan pesawat dan mengecek segala kelengkapan untuk menuju Indonesia. Setelah semuanya selesai bara berdoa terlebih dahulu dan akhirnya pesawat yang dikemudikan bara Take Off Menuju Indonesia. Penerbangan Jepang - Indonesia ditempuh selama 7 jam dan kini bara baru saja mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Waktu menunjukkan pukul 20.30 dan bara langsung menuju apartementnya bersiap kembali ke rumah

***
"Assalamualaikum" Bara membuka pintu rumah

"Waalaikumsalam" Jawab bunda, dan bara langsung mencium punggung tangan bunda

"Bara langsung ke atas ya bun, mau langsung istirahat" Kata bara dan sang bunda hanya mengangguk

Bara merebahkan dirinya dikamarnya kemudian berfikir kembali tentang keputusannya yang sudah ia persiapkan, bara sangat lelah kemudian ia terlelap menuju alam mimpi

Allahu Akbar.. Allahu Akbar

Suara adzan berkumandang bara terbangun dari tidurnya kemudian membersihkan dirinya dan melaksanakan kewajiban shalat subuh. Setelah selesai bara turun menuju meja makan untuk sarapan bersama keluarganya

"Eh Abang" Sapa Maura ketika bara baru saja duduk di meja makan bara hanya mengangkat satu alis

"Abis Flight darimana bang?" Tanya Maura

"Jepang" Jawab bara singkat

"Ih abang kok ga bilang abis dari Jepang kalo Maura tau kan, Maura pengin nitip sesuatu" Omel Maura

"Udah abang belikan sesuatu di kamar abang tuh" Jawab bara tenang

"Beneran bang wah abang baik deh, Makasih Abang Es Balokku" Kata Maura Sambil Nyengir dan Bara hanya menatap Maura sinis

"Ya udah kalian sarapan dulu" kata Ayah

Setelah selesai sarapan pagi bara menemui ayah bundanya yang sedang bersantai di taman belakang

"Yah Bara udah punya keputusan" ucap Bara to the point saat menghampiri ayah bunda

"Jadi bagaimana keputusan kamu nak?" Tanya Ayah Serius

Bara terdiam sebentar memikirkan kembali keputusannya, bara menghela nafas sebelum menjawab

"Bismillahirahmannirahim yah bun bara siap dan bara menerima perjodohan ini" Kata bara dengan yakin

"Alhamdulillah" syukur ayah bunda

"Nanti bunda kabarin Maryam dulu ya yah" Kata bunda dengan bahagia

"Iya bun nanti malam kita kesana melamar putrinya" kata ayah

"Secepat Itukah?" Tanya bara sedikit terkejut

"Bukankah lebih cepat lebih baik nak, jangan menunda hal baik" kata ayah dengan tersenyum

Bunda berlari menuju ruang tamu menelfon sahabatnya untuk memberi kabar bahagia ini

"Hallo Assalamualaikum Maryam"

"Waalaikumsalam, ada apa mila?" tanya maryam

"Aku Punya kabar baik, putraku mau menerima perjodohan dengan putrimu dan nanti malam kami akan kerumahmu untuk melamar putrimu" Kata bunda

"Alhamdulillah baiklah nanti akan aku bicarakan dengan putriku" Kata Maryam dengan bahagia

"Baiklah sampai jumpa nanti malam, aku tutup dulu ya Assalamualaikum" Kata bunda

"Waalaikumsalam" jawab Maryam

#TBC

My Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang