Happy Reading ❤️
Always Happy For Your Life ✈️
.
.
.
Fisya terbangun dari tidurnya pukul 14.02 WIB, Fisya membuka matanya lalu melirik kearah Balkon sejenak. Fisya bangkit dari tidurnya lalu matanya menangkap Bara yang tengah Fokus pada laptopnya, Fisya turun dari ranjang lalu menuju kamar mandi"Mau kemana, Sya?" tanya Bara
"Kamar mandi" jawab Fisya singkat lalu melanjutkan langkahnya menuju kamar mandi, saat di kamar mandi Fisya menatap dirinya dipantulan cermin lalu tersenyum tipis
"Fisya kangen Umi" ucap Fisya
Fisya merasa kepalanya pusing, bahkan perutnya sangat sakit. Fisya melirik sejenak kearah bawah
"Tanggal berapa ini?" gumam Fisya
Fisya membuka pintu kamar mandi, lalu memanggil Bara
"Mas" panggil Fisya pelan dan Bara menoleh
"Kenapa?" tanya Bara langsung mendekat
"Disitu aja, minta tolong panggilin Maura" ucap Fisya
"Ada apa, Sya?" tanya Bara khawatir
"Gapapa, minta tolong panggilin Maura aja" ucap Fisya
"Oke bentar" ucap Bara langsung keluar dari kamar
Fisya menunggu Maura sambil bersandar di dinding Kamar Mandi
BRAK!!!
Maura membanting pintu kamar dengan keras lalu berlari kearah Fisya
"ADA APA KAK?!" tanya Maura panik
"Gapapa kok" jawab Fisya
"Kak Fisya pucet" ucap Maura
"Ra, kamu punya pembalut?" tanya Fisya sambil berbisik
"ADA KAK, TUNGGU SEBENTAR!" ucap Maura langsung berlari keluar kamar membuat Bara bingung dengan tingkah adiknya dan Istrinya
Fisya menahan rasa sakit yang ada diperutnya, bahkan kepalanya terasa semakin pusing
TOK... TOK... TOK
Maura mengetuk pintu kamar mandi dan Fisya langsung membukanya
"Nih Kak" ucap Maura menyerahkan kantong plastik berwarna putih berisi pembalut
"Makasih banget, Ra" ucap Fisya sambil tersenyum lalu menutup kembali pintu kamar mandi
"Ada apa?" tanya Bara pada Maura
"Bodo, gua lagi marah sama lu" jawab Maura sinis
"Lah marah kenapa?" tanya Maura
"Lu kira gua ga tau kalo Kak Fisya ilang tadi" ucap Maura sinis
"Ya Allah, Dek" ucap Bara
"Lu ngapain si Bang, kok bisa Kak Fisya ilang?" tanya Maura dan Bara terdiam
Ceklek...
Fisya keluar dari kamar mandi, membuat Maura dan Bara menoleh kearah Fisya sedangkan Fisya tersenyum tipis
"Gimana Kak?" tanya Maura mendekati Fisya
"Gapapa, Ra santai aja" jawab Fisya lalu melangkah perlahan
"Kak Fisya pucet" ucap Maura
"Masa?" tanya Fisya
"Istirahat aja, Kak" ucap Maura membantu Fisya melangkah menuju ranjang
"Sya, kenapa?" tanya Bara menyusul Maura dan Fisya
"Makasih ya, Ra" ucap Fisya tersenyum tipis lalu menarik selimut sebatas dada
KAMU SEDANG MEMBACA
My Captain
Roman d'amourAldiansyah Bara Pratama, Seorang Pilot sekaligus Laki-laki berdarah dingin dengan tatapan yang tak pernah teduh ketika menatap perempuan. Sebuah luka masa lalu yang menoreh hatinya membuat perubahan besar bagi Bara. Nafisya Putri Salsabila, Perempu...