BAB 81 - Fine And Lemon?

24.2K 1.7K 165
                                    

Happy Reading ❤️
Always Happy For Your Life ✈️
Don't Forget To VOTE and COMMENT!!!
.
.
.

Waktu menunjukkan pukul 15.28 WIB, dan Fisya akhirnya tertidur pulas dalam pelukan Bara setelah beberapa kali merintih kesakitan di perutnya.

"Jangan nyusahin Bunda, Nak" ucap Bara sambil mengusap perut Fisya lembut, Bahkan Bara hampir menangis ketika melihat Fisya menahan sakitnya. Bara begitu khawatir dengan Fisya dan calon anaknya.

"Kamu hebat banget, Sya" ucap Bara lalu mencium kening Fisya dengan lembut

Bara enggan beranjak meninggalkan Fisya, bahkan Bara semakin mengeratkan pelukannya dengan Fisya. Sesekali Bara tersenyum melihat Fisya yang tertidur pulas.

"Mas tinggal sebentar ya, Sya" ucap Bara pelan lalu mulai menyingkirkan tangannya dari pinggang Fisya perlahan, dan turun dari ranjang dengan sangat pelan agar tidak membangunkan Fisya.

Bara melangkahkan kakinya menuju dapur dan membuka isi kulkasnya.

"WAH WAH" gumam Bara saat melihat isi kulkasnya

"Perfect!"

Bara mengambil ponselnya dan menelepon seseorang

"Hallo selamat sore" ucap Bara sopan

"Sore, ada yang bisa saya bantu?"

"Dokter Rosa, Bara butuh bantuan" ucap Bara pada Dokter Rosa

"Iya gimana?" tanya Dokter Rosa

"Istri saya hamil Dok, tapi jangan bilang keluarga saya dulu ya" ucap Bara sambil terkekeh

"Waduh, Bara udah mau jadi Ayah nih. Selamat ya dan tenang aja rahasia aman" jawab Dokter Rosa sambil terkekeh

"Terima kasih banyak, Dok" jawab Bara

"Jadi ada apa?" tanya Dokter Rosa

"Saya butuh Dokter Kandungan Dok, Dokter Rosa ada saran?" tanya Bara

"Lah adik saya Bar, Dokter Risa dia kan spesialis Kandungan" jawab Dokter Rosa

"Baik Dok, saya minta contactnya ya" ucap Bara

"Pasti nanti saya kirim" jawab Dokter Rosa

"Terima kasih banyak, Dok" ucap Bara

"Sama-sama Bara" jawab Dokter Rosa lalu mematikan sambungan telepon.

Tangan Bara menyambar sebotol soda di kulkas lalu meminumnya dengan cepat, seketika Bara teringat Fisya yang sangat suka soda.

"Mampus mana banyak lagi" ucap Bara saat menatap soda di kulkasnya, dengan cepat Bara memindahkan semua soda yang ada ke dalam kardus.

"Demi baby ya, Sya" ucap Bara sambil terkekeh kecil lalu dengan cepat menyimpan kardus di lemari bawah.

"MASSS!!" teriak Fisya membuat Bara langsung berlari dengan cepat menuju kamarnya.

"ADA APA SYA?!" tanya Bara panik langsung duduk di samping Fisya.

"Mau ganti baju, Mas" ucap Fisya pelan

"Mas belum beli baju, Sayang" jawab Bara sambil tersenyum

"Pinjem baju Mas dulu sini, Fisya susah pake rok gini" ucap Fisya

"Pakai celana pendek kan, ya udah tinggal lepas roknya" ucap Bara dengan santainya membuat Fisya kesal.

"Baby gimana?" tanya Bara mengusap perut Fisya

My Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang