BAB 38 - Mentor?

16.9K 1.2K 34
                                    

Happy Reading ❤️
Always Happy For Your Life ✈️

Bara kembali melajukan mobilnya menuju rumah setelah menunggu Maura dan Bunda selesai belanja

"Bun marahin Abang" ucap Maura pada Bunda

"Apaan?!" tanya Bara sambil menatap fokus arah jalanan

"Udah biarin yang penting Abangmu seneng" ucap Bunda membuat Bara tersenyum menang

"Ah, Bunda mah gitu" ucap Maura tak terima

"Bunda, Maaf ya Fisya ga bisa nemenin Bunda" ucap Fisya pada Bunda

"Gapapa, pasti ga boleh kan sama Bara?" tanya Bunda sambil terkekeh

"Ya gitu deh, Bun" jawab Fisya sambil terkekeh

"HMMM!" ucap Bara membuat Fisya dan Bunda terkekeh

"Kapan-kapan Holiday sekeluarga dong, Bun" usul Maura

"Bilang Ayah nanti" jawab Bunda

"Uhuy sampe" ucap Maura langsung turun dari mobil

"Bar, nanti bawain belajaan Bunda ya" ucap Bunda dan Bara mengangguk

"Yuk, Fisya mau masuk sama Bunda atau sama Bara?" tanya Bunda

"Fisya masuk sama Mas Bara, Bun" jawab Fisya dan Bunda tersenyum lalu turun dari mobil dan masuk kedalam rumah

"Turun dulu Sya, tunggu Mas didepan pintu" ucap Bara dan Fisya mengangguk

"Ada yang mau Fisya bantu ga Mas?" tanya Fisya saat Bara membuka bagasi mobil

"Ga usah, Sya" jawab Bara sambil tersenyum lalu mulai membawa barang Bunda

"Yuk masuk" ajak Bara lalu Fisya tersenyum

"Taro dimeja dapur, Bar" ucap Bunda dan Bara mulai melangkah menuju dapur

"Udah kan, Bun?" tanya Bara

"Udah" jawab Bunda sambil tersenyum

"Ya udah kita keatas dulu ya, Bun" pamit Bara lalu menggenggam tangan Fisya

"Iya iya udah sana" jawab Bunda sambil terkekeh

Bara menggenggam tangan Fisya dengan erat lalu mulai melangkah menuju kamarnya

"Ambil wudhu, kita shalat Ashar dulu" ucap Bara begitu sampai di kamar dan Fisya tersenyum

Bara dan Fisya menunaikan kewajiban shalat Ashar dengan khusyuk. Setelah selesai Fisya hanya bermain ponsel diranjang dan Bara kembali menyelesaikan pekerjaannya

"Fisya ke balkon ya, Mas" ucap Fisya sambil menyibak gorden dan membuka pintunya

"Seger" gumam Fisya lalu melangkah menuju kursi ayunan

"Skripsi gimana, Sya?" tanya Bara tiba-tiba dari bilik pintu

"Aman insyaallah" jawab Fisya

"Mas jarang banget ke balkon pasti" tebak Fisya

"Hmm" jawab Bara

"Panas masuk sini, nanti malem baru kesini lagi" ucap Bara menyuruh Fisya masuk

"Emang kenapa?" tanya Fisya

"Masuk nanti gosong" ucap Bara sambil terkekeh

"Astaga" ucap Fisya terkejut sambil menatap Bara tajam

"Sini masuk, Sya" ucap Bara lagi dan akhirnya Fisya menurutinya

"Nanti gosong kalo panasan" ucap Bara sambil mencubit hidung Fisya

My Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang