BAB 10 - Fitting Baju Pernikahan

32.8K 2.2K 35
                                    

Kini diruang keluarga hanya ada bara dan fisya, fisya sangat canggung dan gugup dia ragu untuk membuka percakapan dengan bara, fisya terdiam memikirkan panggilan yang tepat untuk bara apakah Mas? Kakak? Atau apa? Fisya mulai memberanikan diri membuka percakapan untuk mencairkan suasana

"Emm mau minum apa mas?" tanya fisya sambil menunduk sungguh fisya sangat malu dan gugup. Bara tampak terkejut namun tersenyum bahagia

"Tidak usah sebentar lagi kita langsung berangkat bunda sudah menunggu" kata bara dan fisya hanya mengangguk. Ya fisya sudah putuskan untuk memanggil bara dengan sebutan Mas

Suasana kembali hening fisya sangat gugup enggan memulai percakapan kembali dengan bara

"Ayo kita berangkat" ajak bara tiba-tiba fisya terkejut lalu tersenyum

"Umi fisya berangkat ya" pamit fisya

"Iya nak hati-hati" kata umi

"Assalamualaikum" Pamit fisya dan bara

"Waalaikumsalam" jawab umi

Fisya dan bara langsung menuju butik selama diperjalanan fisya hanya terdiam sambil memandangi jalanan yang tampak ramai sementara bara fokus menyetir. Tak butuh waktu lama akhirnya mereka berdua sampai dibutik

"Assalamualaikum bunda" sapa fisya lalu mencium punggung tangan bunda

"Waalaikumsalam mantu bunda yang cantik" kata bunda dan fisya hanya tersenyum malu

"Ya udah ayo masuk tante Ratna sudah menunggu di dalam" kata bunda menarik tangan fisya dan meninggalkan bara sendirian didepan, bara hanya geleng-geleng terkekeh melihat tingkah bundanya

"Jeng ini kenalin calon menantuku Fisya dan ini tante Ratna pemilik butik ini sekaligus sahabat bunda" kata bunda memperkenalkan fisya dan fisya langsung mencium punggung tangan tante ratna

"Cantik sekali jeng calon mantumu" puji tante ratna

"Terimakasih tante" jawab fisya tersenyum manis

"Eh bara mana fis sampe lupa sama anak bunda" kata bunda terkekeh lalu bara masuk butik dengan wajah dingin

"Assalamualaikum bun" kata bara mencium punggung tangan bunda

"Waalaikumsalam hehe maaf ya bar bunda lupa tinggalin kamu didepan soalnya bunda seneng banget mau punya mantu" kata bunda terkekeh

"Iya sampe lupain anak sendiri didepan" sindir bara dan fisya hanya terkekeh melihat tingkah bara

"Udah-udah mending fisya dan bara langsung cobain bajunya" kata tante ratna

Detik berikutnya fisya dan bara langsung mencoba baju pertama yaitu gaun pernikahan dan jas pernikahan dengan balutan warna putih, tak butuh waktu lama fisya keluar dari ruang ganti dengan gaunnya begitu pula dengan bara keluar dengan setelan jasnya

"Masyaallah fisya cantik banget nak" kata bunda kagum

"Bunda bisa aja" kata fisya tersenyum manis

Cantik batin bara

"Baju selanjutnya kalian mau warna apa?" tanya tante ratna dan fisya tampak bingung

"Bunda fisya ngikut mas bara aja ya" izin fisya pada bunda

"Kok bilang ke bunda si bilang langsung dong ke baranya" kata bunda meledek dan fisya sangat malu

"Bunda" tegur bara dan bunda hanya terkekeh

"Ya udah baju selanjutnya biar bara sama tante ratna aja yang tau" kata bara dan fisya hanya mengangguk

Tampak bara dan tante ratna berbicara sangat serius tentang baju selanjutnya fisya sangat penasaran namun fisya tak terlalu memikirkannya. Fitting Baju Pernikahan hari ini selesai fisya dan bunda sedang duduk menunggu bara yang belum selesai dengan tante ratna. Tiba-tiba bara datang menghampiri bunda dan fisya

My Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang